Kisah masalalu Samudra

26 6 4
                                    

Samudra dan Fiona pun melihat makanan di buku menu restoran tersebut. Lalu Samudra memanggil kembali pelayan yang memberikan buku menu tadi.

"Kamu udah selesai liatnya? udah mau pesen?" tanya Fiona.

"Udah.." jawab Samudra.

"Mau pesen apa kak?" tanya pelayan seraya bersiap mencatat.

"Pesen chicken katsu curry ramen satu.. spicy ramen beef bulgogi satu.. ebi furai nya 2.. gyozanya satu.. dan minumnya es Leci tea 2.." ucap Samudra.

"Saya ulang ya pesanannya.. chicken katsu curry ramen satu.. spicy ramen beef bulgogi satu.. ebi furai nya 2.. gyozanya satu.. dan minumnya es Leci tea 2.. ada lagi kak?" tanya pelayan tersebut.

"Kamu abis pesen sebanyak itu?" tanya Fiona.

"Ini sekalian kamu.." jawab Samudra.

"Itu aja mbak.. makasih!" tambah Samudra.

"baik mohon tunggu.." ucap pelayan tersebut dan langsung pergi ke kasir.

"kamu pesenin aku yang mana?" tanya Fiona.

"Chicken katsu curry.." jawab Samudra.

"Kok? kok kamu tau?" tanya Fiona.

"Aku nanya ke ayah mu yang kamu suka tadi.." jawab Samudra.

Fiona pun tersenyum, dan tampak sangat senang.

"Kamu ngapain ajak aku makan? kan janjiannya besok.." ucap Fiona.

"Kelamaan.. aku gak suka nunggu.." jawab Samudra.

"Aku mau nanya dong.. kenapa kamu suka puisi?" tanya Samudra.

"Karna menurut aku puisi tuh cara yang pas mendeskripsikan keindahan.. dan mengungkapkan kekecewaan" jawab Fiona.

Samudra hanya diam dan tersenyum.

"Aku boleh nanya gak soal puisi kamu yang juara.. kayanya tersimpan rasa sakit yang dalem ya?" tanya Fiona.

"Aku mau cerita tentang diri Samudra Aldiano sebelum pindah ke jakarta.." ucap Samudra.

"Kalo sensitif gak usah gak papa.." ucap Fiona.

"Gak papa.. kamu harus tau biar nanti gak kecewa kalo tau fakta dari orang lain.." tutur Samudra.

"Jadi gini.. Aku itu di bandung wakil ketua geng motor yang sangat disegani.. kami gak brutal.. gak suka anarkis.. dan lain lain.. tapi kalo di serang kami kejam.. Aku pacaran baru sekali.. Wanita itu namanya Anita Ratna.. Nita cewe pinter dan suka puisi sama kaya kamu.. dia sering di godain cowo cowo disekolah karna cantiknya.. awalnya aku deketin karna aku gak mau dia digodain! cara itu cara yang pas.. karna aku cukup disegani.. tapi akhirnya aku sama dia saling sayang.. pacaran sekitar 6 bulan.. Dia sempet koma 8 bulan lalu! karna ada orang coba pukul aku pake balok kayu dan dia dorong aku biar gak kena pukulan itu.. hasilnya dia yang ke pukul.." ucap Samudra.

"Terus sekarang dia gimana?" tanya Fiona.

"Dia koma selama 2 bulan.. di bulan pertama dia koma.. aku cari orang yang bikin dia koma.. dan aku temuin orang itu.. Ternyata orang itu salah satu anggota terkuat di geng motor bubuyutan aku.. akhirnya aku samperin ke base campnya dan acak-acak tempat itu.." jawab Samudra.

"Sendirian?" tanya Fiona.

"Iya.." jawab Samudra.

"Ih gila banget kamu!" ucap Fiona.

"Terus gimana?" tanya Fiona.

Tak lama pelayan datang dan membawa makanan pesanan Samudra dan Fiona.

"Permisi kak.." ucap pelayan seraya menaruh makanan di meja.

"Pesanannya sudah semua ya kak.." tambah pelayan itu.

"Iya makasih ya.." ucap Samudra.

"Makasih mbak.." ucap Fiona.

"Mau makan dulu atau lanjut cerita?" tanya Fiona.

"Sambil makan aja.." ucap Samudra.

"Terus gimana waktu di base camp?" tanya Fiona.

"Aku dateng ada sekitar 12 orang.. dan itu anggota intinya semua.. aku hajar abis-abisan 6 orang termasuk orang yang pukul nita.. waktu aku lawan sisanya aku mulai keteteran.. beruntung aku sempet ngabarin beberapa temen aku.. dateng 5 orang temen aku dari geng motor.. mereka bantu aku abisin sisanya.. dan dari 12 6 koma.. sisanya luka parah!" jawab Samudra.

"Dan Nita? gak meninggal kan?" tanya Fiona.

"Nita sadar.. gak inget aku.. dan dia di jauhin dari aku sama keluarganya dan dipindahin ke surabaya.." jawab Samudra.

"Waktu terakhir aku temuin Nita.. Nita gak inget dan ayahnya marah besar.. bahkan aku dipukulin sampe babak belur waktu itu.. karna aku gak mau pergi pas diusir.." tambah Samudra.

"Sabar ya Sam! Lo masih sayang ya sama Nita?" tanya Fiona.

"Dulu gak ada yang bisa bikin lupa Nita.. apapun atau siapapun.. terus gue pindah ke sini karna bokap pindah dinas dan biar bisa makin teralihkan pikirannya.. karna puisi bisa bikin Gue lega dan tenang.. dan sedikit teralihkan.. tapi sekarang ada hal yang bisa bikin Gue berpaling dari Nita.. tapi gue takut jadi kesialan buat orang lain lagi.." jawab Samudra.

"Gak ada orang bawa sial Sam! ini bukan salah Lo!" ujar Fiona.

"Makasih ya.. udah gak ilfil tau gue siapa dan nenangin Gue.." ucap Samudra.

"Lo mau berubah kan?" tanya Fiona.

"Mau!" jawab Samudra.

"Gue temenin sampe jadi lebih baik!" ucap Fiona seraya memegang tangan Samudra yang berada diatas meja.

"Tapi kok kita Gue Lo lagi sih?" tanya Samudra.

"Udah makan dulu nanti ramennya dingin!" ucap Fiona yang sedikit gugup dan salah tingkah.

Fiona pun sangat lahap makannya, Samudra menatapi Fiona dengan tatapan yang sangat dalam.

"Ih ngapain sih?" tanya Fiona yang sedikit malu.

"Bentar aku ke kasir dulu!" ucap Samudra.

Samudra ke kasir, dan tak lama Ia langsung kembali. Saat kembali ke mejanya, Samudra berjalan ke belakang Fiona. Fiona pun menoleh ke arah Samudra.

"ngadep ke depan.. gak usah nengok!" ucap Samudra seraya meluruskan pandangan Fiona.

Samudra langsung mengambil rambut Fiona, dan menguncirnya menggunakan karet.

"Aku gak ada iket rambut.. jadi pake karet dulu ya.. biar gak ribet sama rambut pas makan!" ucap Samudra yang sudah selesai mengikat rambut Fiona.

Fiona hanya tersenyum dan tak bisa berkata-kata, dari tatapan dan raut wajahnya terlihat sangat senang.

Fiona dan Samudra menghabiskan malam direstoran jepang itu, mereka bercanda, bercerita, bertukar pikiran bersama. Samudra juga mengajari Fiona membuat puisi.

*TO BE CONTINUED*

SATURN ENTHUSIAST [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang