Samudra dan Fiona banyak menghabiskan waktu bersama. Beberapa hari kemudian, Fiona datang kesekolah dengan wajah yang riang. Namun Fiona melihat dari kejauhan di depan ruang perpustakaan, tampak Samudra tengah berbicara dengan Salva. Fiona melihat Samudra membelakanginya dan Salva berada disebelahnya dengan menghadap ke arah Samudra.
Fiona melambatkan langkahnya, dan penasaran dengan apa yang dilakukan mereka berdua. Kemudian Salva menoleh ke arah Fiona, dan menyadari Fiona yang memerhatikannya. Salva menggandeng Samudra pergi tanpa memberikan kesempatan Samudra menoleh.
Dada Fiona seakan sesak, Fiona merasa hubungannya special dengan Samudra. Namun sepertinya Samudra tak merasa hubungannya special.
Fiona menangis namun Ia menahan suaranya, dan berusaha menangis tanpa bersuara. Fiona pun berlari ke kelasnya.
Saat tiba didalam kelas, Fiona melihat Karina yang sedang bermesraan dengan Alvin. Fiona duduk di tempat duduknya dan Karina seakan mengabaikannya, dan tetap bermesraan dengan Alvin.
Tak lama Vincent datang dan duduk disebelah Fiona.
"Kamu kenapa sayangnya aku? siapa yang bikin kamu nangis?" tanya Vincent dan seraya mengusap pipi Fiona.
"Gak usah pegang pegang gue!" ketus Fiona yang masih menangis.
"Galak banget sayang.." ucap Vincent.
"Lo gak ngerti bahasa manusia?!" tanya Fiona.
"Ngerti sayang.." jawab Vincent seraya mengelus pipi Fiona.
Sontak Fiona mendorong Vincent, dan Vincent tampak kesal dan berniat menampar Fiona. Lalu datang Samudra menahan tangan Vincent, dan memelintir tangan Vincent.
"Lo gak denger dia ngomong apa?" tanya Samudra.
Samudra mendorong Vincent, dan langsung menatap Fiona.
"Kamu gak apa apa?" tanya Samudra.
"Gak usah sok baik! Gue gak butuh ditolongin!!" ucap Fiona.
Fiona berdiri dan hendak keluar kelasnya, namun Samudra menahan Fiona.
"Jangan pegang gue!!" ucap Fiona seraya menatap sinis Samudra.
Samudra mengabaikan Fiona, dan tetap menahan Fiona. Fiona pun menampar Samudra dengan sangat kencang, dan menatap Samudra dengan sangat marah.
Fiona pun berjalan dan hendak keluar kelasnya, saat Ia hampir melangkah keluar kelasnya, tiba-tiba..
"HAPPY BIRTHDAY FIONA.. HAPPY BIRTHDAY FIONA.. HAPPY BIRTHDAY.. HAPPY BIRTHDAY.. HAPPY BIRTHDAY FIONA..." bernyanyi Salva dan beberapa murid dengan membawa kue ulang tahun yang bertuliskan "Happy birthday Fiona".
Sontak Fiona terkejut dan menoleh ke arah Samudra, dan disana tampak Samudra, Alvin, Karina, Vincent memegangi kado ulangtahun.
Fiona pun menangis karna merasa bersalah kepada Samudra, Lalu Samudra menghampiri Fiona.
"Selamat ulang tahun.. Kamu tadi cemburu ya liat aku sama Salva.. maaf ya.." ucap Samudra seraya tersenyum.
"Enggak.. siapa yang cemburu?" tutur Fiona seraya menghapus air matanya.
"Oh gak cemburu? yaudah berarti kamu gak sayang aku.." ujar Samudra dan langsung membalikkan badannya.
Fiona langsung meraih lengan Samudra, dan mengenggamnya dengan sangat erat.
"Iyaaa aku cemburu! aku sayang sama kamu.. aku nyaman di deket kamu.." ucap Fiona seraya meneteskan air mata.
Samudra langsung membalikkan badannya lagi, dan memeluk Fiona. Fiona tampak nyaman dan menangis dipelukan Samudra.
"Uhukk!!! tiup dulu kali.. pegel nihh..." ketus Salva yang memegangi kue ulangtahun.
"Ohiya maaf Sal.." ucap Samudra seraya tersenyum malu.
"Tiup.. make a wish.." tutur Samudra dan menatap Fiona dengan sangat tulus.
Fiona memejamkan matanya, dan mengharapkan sesuatu didalam hatinya. Lalu Fiona meniup lilin pada kue itu dan tersenyum.
"Makasih ya.." ucap Fiona dan tersenyum seraya menatap Samudra.
"MAKASIH YA SEMUA!" tambah Fiona berteriak berterimakasih pada teman-temannya.
"Nih buat kamu!" ucap Samudra yang memberikan sebuah kotak dan yang dibungkus dengan kertas kado.
"Apa ini?" tanya Fiona.
"Buka aja!!" jawab Samudra.
Fiona membuka kado tersebut, dan ternyata isinya adalah sebuah kalung dengan liontin dan secarik kertas yang bertuliskan puisi.
"Net! aku ngerayain ulang tahun ini sama Karina, Salva, Alvin, Vincent dan yang lain karna aku bingung cari momen nembak kamu.. aku mau nyatain semua perasaan aku sama kamu.. tapi aku gak tau cara yang buat kamu berkesan.. mungkin cara ini norak atau jelek dimata kamu.. tapi dengan saksi sebanyak ini aku mau nanya.. mau gak kamu jadi pacar aku?" ujar Samudra yang menyatakan perasaannya seraya menggenggam kedua tangan Fiona.
"Hemm..." bergeming Fiona.
"Makasih Net!" ucap Samudra dan berniat mencium Fiona.
"WOI BELOM!!" Teriak semua siswa yang ada.
"Eh belum ya.." ucap Samudra seraya cekikikan malu.
Fiona pun tertawa melihat tingkah lucu Samudra.
"gimana?" tanya Samudra.
"Iya aku mau kok.." jawab Fiona dengan senyum yang sangat indah diwajahnya.
Samudra pun langsung memeluk Fiona dengan sangat erat.
"Puisinya baca dirumah ya.." ucap Samudra yang berbisik pelan dan tak melepaskan pelukannya.
"CIEEEEEEE..!!!" teriak semua siswa menyoraki Samudra dan Fiona.
"Sini aku pakein!" ucap Samudra seraya mengambil kalung itu dan mengenakannya di leher Fiona.
"Kamu cantik pake kalung itu.." tambah Samudra.
Fiona pun tersenyum dan melihat liontin kalung itu yang berbentuk setengah love dan huruf "F".
*urutan Chapter ini adalah tanggal yang sama dengan ulang tahun Fiona.
*TO BE CONTINUED*
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURN ENTHUSIAST [END]
Teen Fiction"Keindahan itu untuk dikagumi.. tanpa berusaha agar seseorang terkesan!" ucap Samudra. ***************************************** SIPNOSIS : Fiona Kusmawati Lestari yang akrab dipanggil Fio atau Onet ini adalah seorang siswi yang mengagumi puisi, Kh...