"Tapi gue udah berubah. Jadi pasti alur novelnya berubahkan?"
Vale meletakkan kepalanya diatas meja dan memejamkan matanya. Ia lebih berharap Max mendapatkan happy ending karena hanya Max yang tidak berakhir bahagia. Padahal tokoh antagonis perempuan berakhir bahagia.
"Valeria, lo dicari Max."
Sontak Vale mengangkat kepalanya dan rasa kantuk yang tadi ia rasakan pun menghilang. Ia lalu berjalan menghampiri Max yang sudah berdiri sambil bersandar didekat pintu kelas XII IPS 2.
"Max? Kenapa lo ada disini?"
Max menoleh dan tersenyum lembut pada Vale. "Kebetulan kelasku juga jamkos. Ayo ke kantin!"ajaknya tapi Vale justru melayangkan tatapan heran pada Max.
Tentu saja Vale heran. Gedung kelas MIPA dan IPS itu cukup jauh. Terlebih bagaimana Max tahu jika kelasnya sedang jamkos?
"Ya sudah ayo. Bentar lagi juga istirahat."balas Vale kemudian dan menggandeng Max pergi.
"Hm..btw, lo emang nggak punya temen Max? Selain Leon? Lo nggak harus sama gue terus. Lo boleh sama yang lain, gue nggak akan pernah larang lo."
"Mereka munafik."
"Hm?"
"Ayo pergi, Ale. Aku sudah lapar."ucap Max yang langsung menarik Vale untuk pergi segera ke kantin. "Kita ke kantin kelas sepuluh ya. Tadi aku dengar disana ada makanan baru yang enak."
Vale hanya pasrah saja saat Max membawanya dengan tingkah menggemaskan seperti anak kecil yang menarik ibunya untuk pergi ke toko mainan karena ada hal yang menarik.
Kantin di Haresta Senior High School memang dibedakan menjadi tiga. Yaitu ada kantin kelas X, XI dan kantin kelas XII. Kenapa dibedakan? Vale sendiri juga tidak tahu. Karena novel hanya fokus berpusat pada pasangan tokoh utama, tidak pada sekitar mereka.
Lalu murid kelas XII bisa makan dikantin manapun sedangkan kelas X dan XII tentu hanya bisa makan dikantin mereka masing-masing.
Saat Vale dan Max masuk ke dalam kantin kelas X, sontak seluruh atensi mereka memperhatikan keduanya. Vale mendesah kecil karena ia tidak terlalu suka jadi pusat perhatian.
Mereka berdua lalu duduk ditempat yang dekat dengan taman. "Kamu ingin makan apa Ale? Atau kamu ingin aku yang memakanmu? "tanya Max kemudian.
"Hah?"
"Kamu mau makan apa?"
"Hm..gue mau coba makanan yang tadi lo bilang baru dan enak."
"Oke, minumnya?"
"Es teh."
"Oke, teh hangat."ucap Max pura-pura salah dengar dan meninggalkan Vale yang sungguh heran dengan perubahan Max. "Perasaan tadi gue bilangnya es teh. Hah..gue jadi ingat bunda yang gak bakal bolehin gue minum es."gumam lirih Vale.
Tak lama kemudian saat Vale sedang menunggu Max sambil melihat taman, datanglah dua tamu tidak diundang. Canda tamu. Jadi yang datang itu adalah Evelyn dan Leon. Kenapa mereka juga bisa ada dikantin X? Karena Evelyn masih kelas X.
"Ha..hai Kak Valeria. Kita boleh duduk disini? Soalnya tempat yang lain sudah penuh."
Vale dengan malas menatap Evelyn lalu melihat sekeliling kantin yang memang tempatnya sudah penuh, "Duduk aja."jawabnya acuh tak acuh. Ia lebih mementingkan tokoh Max-nya daripada tokoh lain.
Evelyn dan Leon pun duduk dihadapan Vale. Leon menatap Evelyn lalu mengusap kepalanya, "Kamu mau makan apa cantik? Biar aku yang belikan."
"Aku samain kayak Kak Leon aja."jawab Evelyn sambil tersipu malu karena Leon memanggilnya cantik.
📖📖📖
Haha maaf ya kalau ceritanya agak gaje.
Jangan lupa koment, vote dan follow akan gue. Kalau vote doang gak apa. Follow? Kalau kalian mau tahu info tentang gue dan cerita lainnya. Kalau minta follback bakal gue follback kok ^^
(Kamis, 28 Desember 2023)
KAMU SEDANG MEMBACA
Help You (END)
Teen Fiction"Ssh..sakit..to..long..to..longin..gue..siapapun..." Vale menatap datar Max yang sedang meringkuk tidak berdaya disudut gudang. Ia lalu menghampirinya dan membantu Max berdiri dengan agak susah payah karena tubuh Max itu cukup berat. "Ale?" "Hm. Le...