Vale memijat pelipisnya pusing memikirkan segala hal yang sangat rumit sekarang. Memang benar jika realita tidak seindah ekspektasi.
Niat hanya ingin membahagiakan Max dan segera kembali ke dunia nyata. Ia malah diminta untuk membunuh Evelyn atau jiwa Lia yang sekarang menempati raga Evelyn.
Kemarin setelah ia mimisan, dady-nya dan Max melarang untuk masuk sekolah dulu hari ini. Alhasil yang dilakukan Vale sekarang berbaring tengkurap dengan tangan sibuk menarikan bolpennya diatas kertas notebook kecil.
"Masak gue harus bunuh Evelyn? Kan gue nggak pernah bunuh orang? Apa sewa pembunuh bayaran? Emangnya gimana? ARGH! Bisa gila gue lama-lama!"
"Lo butuh bantuan? Gue bisa siksa dan bunuh dia buat lo. Gimana? Lo nggak pernah biarin gue keluar. Jadi bisalah lo biarin gue keluar untuk pertama kalinya."
Kepala Vale yang awalnya menelungkup diatas meja sontak mendongak. Ia melupakan sosok kepribadian jahat yang ia tidak sengaja buat sejak kecil.
Beruntung ia menyadarinya dengan cepat dan berusaha terus mengendalikan agar sosok itu tidak keluar mengambil alih dirinya.
"Gue gak butuh bantuan lo. Lebih baik lo menghilang."ucap Vale dingin pada sosok lain dirinya itu. Vale bisa mendengar kekehan tawa sosok itu yang dia beri nama Lav, "Gue nyesel pernah nyiptain lo."
"Memang benar kata sebuah petuah. Penyesalan selalu datang di akhir. Sebenarnya gue bisa aja hilang asal lo nemuin kebahagiaan sejati lo. Ya meski kebahagiaan sejati lo itu juga nggak sempurna karena di dunia ini nggak ada yang sempurna."
"Ck, berisik!"bentak Vale pada sosok itu, "Mau nggak mau, gue harus bunuh Lia atau Evelyn itu."
"Lo egois dan jahat juga ternyata. Lo beneran mau ninggalin Max sendirian? Lo yakin mau mengotori tangan lo itu?"
Vale melempar gulingnya ke segala arah dengan kesal, "Bacot lo! Jiwa gue bukan hal yang mudah untuk dipertaruhkan! Gue masih mau hidup dan kembali ke dunia nyata gue. Max...gue janji kalau gue kembali nanti bakal gue cari tuh penulis sialan dan paksa dia buat ubah akhir cerita Max."
"Gue nggak yakin lo bakal percaya siapa penulis itu dan bisa memaksanya mengubah cerita hanya demi Max."
"Persetan dengan semua itu. Kalau penulis itu nggak bisa maka gue akan buat cerita yang menceritakan akhir bahagia Max."
📖📖📖
"Ah...sayang...kapan kamu akan membunuhnyahh..ini sudah dua hari..ahh.."ucap seorang wanita sambil mengelus dada pria dibawahnya dengan penuh sensual dan sedikit mendesah.
Pria itu menangkap tangan si wanita dan menahannya agar tidak mengelus dadanya kembali, "Kamu tenang saja, beb. Aku sudah merencanakan penculikannya. Tinggal menunggu waktu yang tepat. Kamu bisa membunuhnya sendiri nanti ditempat yang sudah ku siapkan."
"Kamu memang yang terbaik, sayang. Bagaimana sebagai hadiah uang mukanya kita bercinta lagi?"
"Kamu tidak pergi ke sekolah? Lalu aku takut membuatmu lelah karena kita sudah melakukannya dari kemarin malam, beb."
"Aku tidak pernah lelah jika itu bercinta denganmu, sayang. Justru aku ingin terus melakukannya lagi dan lagi denganmu. Rasanya seperti candu."
Wanita itu melepaskan tangannya yang di tahan oleh si pria dan lebih mendekatkan tubuh mereka. Kepala wanita itu bergerak ke kepala si pria dan menjilat-jilat telinga kanan pria itu seperti sedang menjilat es krim.
"Beb..engh...kamu membuatnya kembali terbangun.."
Wanita itu terkekeh dan kembali menjilat telinga pria itu lalu pindah ke wajah, turun ke leher dan sesekali menggigit leher pria itu. Sepasang tangan wanita itu juga tidak tinggal diam.
BRUK! Pria itu sudah merasa tubuhnya panas kembali dan tidak bisa menahan lebih lama. Posisi mereka sudah berganti dengan si pria itu diatas wanitanya.
"Jangan meminta berhenti karena aku benar-benar akan memakanmu hingga puas, beb."bisiknya dengan suara berat.
"Tentu. Aku milikmu, sayang."
Tepat setelah wanita itu selesai bicara, mereka kembali melanjutkan aktivitas panas mereka dengan lebih panas dari sebelumnya seolah-olah matahari tidak akan terbit besok.
📖📖📖
Jangan lupa koment, vote dan follow akan gue. Kalau vote doang gak apa. Follow? Kalau kalian mau tahu info tentang gue dan cerita lainnya. Kalau minta follback bakal gue follback kok ^^
Sorry, gue lama update😅🙏🏻
(Kamis, 04 Maret 2024)
KAMU SEDANG MEMBACA
Help You (END)
Teen Fiction"Ssh..sakit..to..long..to..longin..gue..siapapun..." Vale menatap datar Max yang sedang meringkuk tidak berdaya disudut gudang. Ia lalu menghampirinya dan membantu Max berdiri dengan agak susah payah karena tubuh Max itu cukup berat. "Ale?" "Hm. Le...