******
Setelah sang dokter selesai memeriksa Sean, Kenneth segera menyuapi Sean bubur yang sudah di bawakan oleh Suter.
Sean sempat menolak tapi yang namanya Kenneth, dia selalu memaksa jadi mau tidak mau Sean harus memakan nya.
Setelah selesai makan Sean harus minum obat tapi anak itu malah menyembunyikan dirinya di bawah selimut, Sean paling anti dengan yang namanya obat.
"Sean, ayok minum obat mu sekarang" ucap Kenneth menekankan ucapan
"No, Sean tidak mau minum" Sean mengeratkan tangannya yg memegang selimut
"Sean jangan sampai daddy marah" ancam Kenneth
"Sean bilang tidak mau daddy!! Sean tidak mau pokoknya" Sean tanpa sadar mengeraskan suaranya yg membuat Kenneth menatap penuh emosi.
"Sean!! Buka sekarang" bentak Kenneth
"TIDAK" bentak Sean balik
Srak
Penuh emosi Kenneth menarik paksa selimut yg menutupi Sean, Kenneth dengan kasar menarik tangan Sean untuk duduk.
"Daddy sakit" Sean meringis, tangannya pasti memerah setelah ini.
Dengan tidak berperasaan Kenneth mengambil obat, dengan paska dia memasukkan obat itu ke mulut Sean, Kenneth juga memberikan Sean air.
Ketika Sean ingin memuntahkan obatnya Kenneth segera menutup mutus Sean dengan tangannya.
"Telat" ucap Kenneth penuh penekanan
Mau tidak mau Sean pun menelan obat nya dengan susah payah, matanya tampak berkaca-kaca.
"Hiks jahat" mulai, Sean mulai kembali menangis
Kenneth yang tidak tega akhirnya memeluk Sean "maaf, makannya jangan selalu membantah saya, kamu tau kan saya tidak suka di bantah" ujar Kenneth
Setelah beberapa menit kemudian Sean sudah agak tenang dan menghapus jejak air mata yg berada di pipi nya.
Kenneth mengelus rambut Sean lembut, tapi detik berikutnya dia teringat dengan apa yg ingin dia tanya kan pada Sean.
"Sean, Daddy ingin bertanya dengan mu" ujar Kenneth
Sean memandang Kenneth "Daddy mau tanya apa" ucap Sean dengan suara serak nya karena habis menangis
"Makanan atau minuman apa yang kamu makan setelah daddy berangkat ke kantor?" Tanya Kenneth
Sean tampak berfikir "um setelah Daddy pergi Sean hanya makan 1 yupi saja lalu Sean makan cake yang di bawa kakak Evan umm dan juga susu" jawab Sean membuat kening Kenneth menyerit.
"Susu? Cake?"
"Hum cake nya enak sekali, cake cokelat dan susu nya Sean tidak terlalu suka tapi Sean minum saja, soalnya Sean Tidak enak jika menolak" ucap Sean dengan wajah polosnya
"Kamu tau kamu alergi kedelai!! Apa jangan-jangan susu yang di kasih Devan adalah susu kedelai?!!! Kenapa kamu meminumnya saja hah!!!" Kesal Kenneth
Sean tampak takut melihat Kenneth "S-sean tidak tau kalau itu susu kedelai daddy" cicitnya pelan
"TIDAK TAU??!! hah yang benar saja Sean, kamu bodoh sekali, kamu tau saya khawatir sekali dengan kamu, saya takut kamu kenapa-napa!!" Kenneth menatap marah Sean.
Mata Sean kembali berkaca-kaca "maafin Sean Daddy, maaf"
"Saya harus beri pelajaran dengan Devan-"
"Jangan, Daddy Jangan jahatin Kakak Evan, ini salah Sean, Sean yang salah, Sean mohon jangan" Sean memeluk Kenneth yang berada di sampingnya
"Kakak Evan tidak salah, dia tidak tau apa-apa daddy" lanjut Sean.
"Sean-"
"Sean mohon Daddy, Sean mohon, nanti kalau daddy jahatin kakak Evan pasti nanti Kaka Evan tidak akan mau bertemu Sean lagi, nanti Sean main sama siapa" Sean terisak pelan sambil memeluk Kenneth, Sean tidak peduli dengan tangannya yang mengeluarkan darah akibat selang infus nya yg tersenggol dan hampir lepas dari tangannya.
Kenneth menghela nafasnya pelan, akhirnya kembali menuruti ucapan Sean dan mengelus rambut Sean pelan
Kenneth melepaskan pelukannya dan betapa terkejutnya dia melihat tangan Sean yg mengeluarkan darah.
Tanpa basa-basi Kenneth segera memencet tombol yg berada di dekat ranjang Sean.
Tak butuh waktu lama dokter beserta seorang suster masuk dan segera memasang kembali infusnya yg hampir lepas itu.
Setelah dokter pergi Kenneth mengelus tangan Sean "apa sakit?" Tanya Kenneth dengan lembut
"Um sakit sekali" rengek Sean manja
Kenneth tersenyum lalu mengecup tangan Sean, Sean nya benar-benar imut.
"Ingat, lain kali jangan memakan ataupun meminum hal yang sembarangan, tanya dulu itu mengandung kedelai apa tidak! Jangan ceroboh lagi" nasehat Kenneth
"Hum baik Daddy" swan mengangguk patuh
********
"Ya ampun Sean? Anak mamah yang manis apa kamu baik-baik aja sayang?" Mery yang baru bisa menjenguk Sean pun sangat heboh
Setelah Devan dan Darel menjenguk Sean, memang Devan tau dari Darel bahwa Sean masuk ke rumah sakit karena susu kedelai yang dia bawa waktu itu.
Jujur dia menyesal dan merasa bersalah, dia tidak tau jika Sean alergi susu kedelai, sementara itu Devan sangat menyukai susu itu.
Tapi Sean sangat manis dan baik, dia tidak mempermasalahkan itu semua.
Oke balik lg ke Mery
Mery mengelus rambut Sean dengan lembut
"Sean baik-baik saja kok mah" Sean tersenyum manis
"Lain kali hati-hati Sean, jangan sembarangan memakan ataupun meminum sesuatu" timpal David, ayah Kenneth
"Hum baik Ayah" Sean menganggukkan patuh
Orang tua Kenneth sangat baik dan menganggap Sean anak mereka sendiri, betapa beruntungnya Sean bertemu Mereka.
*****
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fictionrasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...