22 February
*
*
*
*
*
*******
Di sisi Delfin
Delfin tengah termenung di samping tempat Yuma berbaring, rasa bahagia, penyesalan dan sebagainya menjadi satu di pikiran Delfin.
Beberapa jam lalu saat dia membawa Yuma ke rumah sakit dia langsung saja di tangani oleh dokter, dan setelah dokter mengobati dan memeriksa keadaan Yuma ternyata Yuma di nyatakan hamil!!.
Kaget? Jelas Delfin kaget dan tidak percaya, Delfin tidak menyangka Yuma akan sama seperti Sean.
Ada rasa penyesalan di hati Delfin karena tidak bisa melindungi Yuma dan hampir saja dia kehilangan bayi nya jika saja Delfin tidak datang tepat waktu.
Dan juga dia bahagia Yuma mengandung anaknya, dengan lembut Delfin menggenggam tangan Yuma dan mengecup nya lembut.
Entahlah Delfin juga tidak tau kapan dia jatuh cinta dengan Yuma, yang penting sekarang, dia akan benar-benar melindungi Yuma dan juga anaknya.
"Yuma, I love you, wake up quickly"
*
*
*
*
*
****
"Daddy, Sean mau makan buah itu" Sean yang tengah menonton kartun di laptop Kenneth pun ingin makan buah yang di bawakan oleh Darel dan juga Devan beberapa jam lalu saat mereka datang untuk menjenguk Sean.
Kenneth hanya menurut dan memotong kan buah untuk Sean dan juga menyuapi nya.
"Daddy, om Fin belum balas juga?" Tanya Sean
"Hm belum, saya belum mengecek keberadaannya di mana" jawab Kenneth yang fokus menyuapi Sean
"Hum kira-kira om Fin kemana? Apa om Fin lagi bareng Yuma ya Daddy?" Tanya Sean penasaran
"Mungkin saja" jawab Kenneth seadanya
"Huh, Sean bosan sekali" Sean mematikan laptop nya dan dia taruh di nakas samping ranjang rumah sakit.
Kenneth berhenti menyuapi Sean dan mengambil tisu, dengan telaten Kenneth mengelap bibir Sean menggunakan tisu.
"Tidurlah, ini sudah malam" titah Kenneth
"Tidak mau, Sean ingin keluar sebentar Daddy, bosan sekali di dalam ruangan" cemberut Sean
Kenneth menghela nafasnya "ini sudah malam Sean, jangan mengada-ngada, angin malam tidak baik untuk kesehatan mu"
Bibir Sean melengkung ke bawah tanda ingin menangis "Daddy please~" rengek Sean dengan suara imut nya.
Kenneth lagi dan lagi hanya mampu menghela nafasnya pelan "baiklah, tapi hanya sebentar saja oke?" Ucap Kenneth pasrah
"Okey Daddy!! Hanya sebentar kok" girang Sean
Kenneth akhirnya mengambil kursi roda dan dengan perlahan dan lembut menggendong Sean lalu di duduki di kursi roda.
"Ayok daddy cepat, Sean ingin ke taman rumah sakit" pekik Sean happy.
Kenneth akhirnya mendorong kursi roda Sean menuju taman rumah sakit, di sana lumayan sedikit ramai karena malam Minggu, banyak pasien yang ingin berjalan-jalan di sekitar rumah sakit untuk menghilangkan kesuntukan mereka di dalam ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fictionrasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...