****
Setelah dapat perintah dari Kenneth Delfin pun segera pergi ke apartemen miliknya, memang dia tinggal sendiri di sana sedangkan ibunya tinggal di rumah bersama adiknya, jika ayah Delfin dia sudah meninggal beberapa tahun lalu
Hanya butuh waktu beberapa menit saja Delfin sudah sampai di apartemen, dia turun dari mobil dan langsung masuk.
Delfin masuk ke dalam lift dan menekan tombol untuk ke lantai 3 karena itu kamar apartemennya.
Saat sudah sampai di sana Delfin langsung membuka pintunya.
Di sana Delfin bisa melihat Yuma yang sedang duduk di sofa dengan memakan camilan yang sudah dia belikan
"Yuma" Delfin berjalan mendekat
"Delfin, kamu sudah kembali" Yuma yang mendengar suara Delfin segera berdiri.
"Aku kangen banget" tanpa malu Yuma memeluk Delfin
Delfin hanya memutar bola matanya malas "lepas, saya ke sini untuk membawa kamu ke mansion tuan Kenneth, tuan muda Sean ingin kamu menemani nya di sana"
"Hah iya kah? Wah anak manis itu benar-benar menguntungkan karena aku bisa berlama-lama bersama kamu Delfin" Yuma dengan senyum antusiasnya mengecup pipi Delfin
"Ck Jangan sembarangan mencium ku" kesal Delfin
"Cepat ganti pakaian mu, tuan Kenneth bisa marah jika terlalu lama" titah Delfin
"Okey, tunggu sebentar ya sayang" dengan langkah gembiranya Yuma pergi ke kamar lalu berganti pakaian
"Bisa gila aku lama-lama menghadapi bocah itu" lesu Delfin
Tidak menunggu waktu lama Yuma sudah selesai berganti pakaian.
"Ayok kita berangkat, aku sudah tidak sabar untuk ke mansion mewah itu" dengan tidak tau malu nya Yuma menggandeng tangan Delfin
"Ck lepaskan " kesal Delfin
"Sudahlah hanya bergandengan tangan apa salahnya " ujar Yuma
"Menyebalkan " gerutu Delfin
Akhirnya mereka pun pergi ke mansion Deerwod.
*******
Mereka memasuki mansion Deerwod dengan Yuma yang langsung melepaskan gandengan tangannya.
Mereka berjalan beriringan masuk ke dalam mansion, di sana terlihat Sean yang tengah menyandar kan tubuh nya di lengan Kenneth
"Tuan muda" suara Delfin mengalihkan perhatian Sean, anak itu langsung saja menoleh ke arah nya.
"Om Fin lama" cemberut Sean
"Maaf tuan muda, ada beberapa kendala tadi " ujar Delfin
"Hallo Yuma" Sean acuh dan lebih memilih menyapa Yuma
"Hallo Sean. Why did Yuma come here?" Ujar Yuma
(//Ada apa menyuruh Yuma datang ke sini?//)
"Sean wants to play with Yuma" ujar Sean dengan antusias
(//Sean ingin bermain dengan Yuma//)
"Yuma let's go to Moli's room again" ajak Sean yang di angguki Oleh Yuma
(//Yuma ayok ke kamar Moli lagi//)
"Daddy Sean ke kamar Moli ya sama Yuma" izin Sean
"Hm, mainlah di sana" ucap Kenneth mengelus pipi Sean
"Ayok Yuma" mereka berdua akhirnya pergi ke sana bersama
"Jacob, pergi ikuti Sean, awasi jangan sampai dia kenapa-kenapa" titah Kenneth pada Jacob
"Baik Tuan" jawab Jacob berlalu pergi
Di ruang keluarga hanya menyisakan Kenneth dan Delfin, Delfin berdiam kaku, biasanya dia yang di suruh menjaga Sean tapi sekarang Jacob yang di suruh
"Saya ingin bicara denganmu, duduklah" titah Kenneth
Delfin dengan ragu pun duduk "tuan Kenneth ingin bicara apa?"
"Di mana kamu menemukan dia dan begitu mudahnya membawanya ke sini?" Tanya Kenneth
Delfin paham, siapa yang di maksud Kenneth "saya mengenal nya saat tuan Kenneth menyuruh saya ke Jepang, di sana saya melihat dia sedang di kejar orang karena dia mencuri, akhirnya saya menolong nya dan sejak saat itu dia selalu mengikuti saya kemanapun saya pergi" jelas Delfin
Kenneth diam sesaat "saya menyuruh suruhan saya untuk mencari tau latar belakang anak itu, karena saya tidak mau hal buruk terjadi pada Sean karena Sean dekat dengannya" ujar Kenneth membuat Delfin paham
"Sebenarnya anak itu tidak terlalu berbahaya, tapi sifatnya bisa mempengaruhi Sean, ingat jaga dia jangan sampai dia mencuci otak Sean dengan otak liciknya itu " setelah berucap demikian Kenneth berlalu pergi ke ruang kerjanya
Delfin terdiam di sana "apa aku salah membawanya ke sini" monolog Delfin
*
*
*
*
*Keesokan harinya.
Sean terbangun dari tidurnya, padahal ini masih jam 4 pagi, Sean menoleh ke samping dan mendapatkan Kenneth yang masih tertidur
"Daddy sangat tampan jika sedang Tidur" monolog Sean
Sean akhirnya beranjak dari tidurnya, dia ingin berjalan-jalan saja di dalam mansion.
Banyak maid yang berlalu lalang membersihkan mansion dan juga para bodyguard yang sudah Stay, tak ayal juga mereka menyapa Sean dan di balas Sean dengan senyum manis.
Kaki jenjang Sean berjalan menuju kolam renang, Sean duduk di tepian kolam dengan kaki yang menjuntai ke air.
"Dingin sekali" ucap Sean yang merasa air nya sangat dingin namun cukup nyaman
Miaw miaw
Suara seekor kucing membuat Sean mengalihkan pandangan, Sean menoleh kanan kiri "Moli, apa itu Moli" monolog Sean beranjak dari duduknya
"Miaw Moli, kamu di mana" Sean meniru kan Suara kucing sambil melihat kanan dan kiri
Miaw
Sean mengecek di kolong meja dan benar saja Moli berada di sana
Sean meraih Moli lalu membawanya ke gendongan nya "Moli kenapa kamu bisa keluar dari ruanganmu, bukannya Sean sudah menutup pintu nya" heran Sean lalu membawa Moli ke ruangan khususnya.
Sean melepaskan Moli di lantai "jangan berkeliaran di luar, nanti daddy marah loh kalau tau" ujar Sean mengelus kepala Moli dengan lembut
Moli mendengkur, dia merasa nyaman di usap tangan Sean.
"Sean mau ke kamar dulu ya, Sean mau membangunkan daddy" setelah berucap seperti itu Sean pun kembali ke kamar.
*
*
*
*
*Gimana sama part ini?
150 vote aku up ya kawan
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fictionrasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...