9

10K 559 19
                                    


Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Sean tampak menggeliatkan tubuhnya, anak itu mulai terbangun dan menoleh ke samping dan mendapatkan Kenneth yg tengah bermain dengan ponselnya

"Hiks Daddy" Sean terisak pelan membuat Kenneth langsung saja menaruh ponselnya.

"Ada apa?" Tanya Kenneth membawa Sean ke pangkuannya

"Ughh hiks lepasin itunya Daddy, hiks Sean tidak nyaman" ucap Sean memeluk Kenneth

Kenneth akhirnya membawa Sean ke kamar mandi, Kenneth membersihkan tubuhnya Sean agar anak itu nanti malam tidur dengan nyaman.

Setelah selesai membersihkan tubuh Sean Kenneth memakaikan Sean pakaian.

"Sean lapar" cicitnya saat Kenneth mendudukkan dirinya di kasur

Kenneth tanpa menjawab langsung pergi ke dapur untuk mengambilkan Sean makanan.

Sedangkan Sean sendiri hanya diam tapi air matanya luruh begitu saja, dia sedih karena Kenneth hanya diam saja dan tidak berbicara dengan nya

Kenneth kembali dari dapur dengan nampan berisi semangkuk bubur dan juga air, beberapa saat lalu memang Kenneth meminta maid untuk membuatkan Sean bubur karena tidak mungkin jika beli, hey ini sudah malam sangat susah mencari orang yg berjualan bubur di malam hari

Seperti biasa Kenneth mengambil meja kecil dan menata makanannya di atas kasur.

"Makan" titah Kenneth

Sean diam, dia malah menundukkan kepalanya

"Makan Sean" titah Kenneth saat melihat Sean hanya diam

"Hiks maafin Sean" Isak Sean akhirnya

"Sean salah, Sean minta maaf Daddy hiks, jangan marah" Sean terisak hingga bahunya bergetar.

Kenneth menghela nafasnya pelan sebelum membawa Sean ke dalam pelukannya

"Baiklah, tapi jangan ulangi lagi apa yg kamu lakukan kemarin, sungguh saya tidak suka melihat kamu memeluk orang lain selain saya"

"I-iya, Sean minta maaf Daddy" cicitnya pelan

"Hm, sekarang makan lah" titahnya

"Suapin" pinta Sean mendongakkan kepalanya

Kenneth akhirnya menyuapi Sean hingga bubur nya habis, setelah selesai makan Kenneth sedikit melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Sedangkan Sean sendiri hanya diam sambil bersandar pada lengan Kenneth

"Um Daddy" panggil Sean

"Ada apa?"

"S-sean kangen sama mamah Mery, kapan mamah main ke sini lagi?" Cicit Sean pelan

"Mamah sedang sibuk" ucap Kenneth

"T-tapi Sean kangen, Sean mau ke mansion mamah Mery" ucap Sean

"Tidak, saya juga sibuk dan tidak bisa untuk mengantar kamu ke sana" tolak Kenneth

"Kan bisa sama om Robert atau nggk om Delfin, Daddy Please izinin Sean" ucap Sean memelas

"Tidak, kamu pasti akan berbuat hal aneh lagi jika bukan saya yg mengawasi kamu"

"Daddy" rengek Sean dengan mata yg berkaca-kaca

"Saya sudah bilang tidak, berarti tidak" peringat Kenneth

"T-tapi kenapa? Sean kangen sama mamah" lirihnya

"Sudah saya katakan kalau saya sibuk, jangan membuat saya marah lagi dengan kamu"

Sean diam dan menundukkan kepalanya dengan perlahan dan tanpa sadar Sean beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar, Kenneth tidak menyadari itu dia sedang fokus pada pekerjaan nya

Sean pergi ke ruang tempat kucing miliknya, Moli

Saat sampai di sana Sean duduk di karpet berbulu dan mengelus Moli yg sedang tiduran di karpet dengan nyaman.

"Moli, Sean sedih sekali hari ini, tidak ada teman yang bisa di ajak bicara, hanya Moli teman Sean"

"Moli kamu tau, Sean selalu kesepian di mansion, walaupun ada beberapa maid dan Om bodyguard tetap saja mereka tidak bisa di ajak bercerita, Sean takut mereka akan mengadu pada Daddy"

"Hum Sean mengantuk"

Dengan perlahan Sean mulai membaringkan tubuhnya di atas karpet berbulu bersama Moli.

******

1 jam berlalu Kenneth manaruh handphone nya di atas meja dan merenggangkan tubuhnya, Kenneth menoleh ke samping dan tidak mendapatkan Sean di sana.

Kemana perginya anak itu, pikir Kenneth

Kenneth bangun dari duduknya dan berjalan ke luar, Kenneth bertanya ke salah satu bodyguard dan dia mengatakan Sean pergi ke ruangan tempat kucing milik Sean.

Akhirnya Kenneth bergegas pergi ke sana dan ya benar saja, Kenneth melihat Sean yang tertidur di karpet berbulu bersama Moli.

Kenneth berjalan mendekati Sean dan duduk di sampingnya, Kenneth memperhatikan wajah Sean yang benar-benar mulus dan sangat putih, pipinya pun sangat bulat.

Tangan Kenneth bergerak mengelus pipi Sean dengan perlahan "kamu tau, saya sangat menyayangi kamu" bisik Kenneth pelan

"Uughh" Sean yg merasa terganggu oleh elusan Kenneth pun mulai terbangun

"D-daddy" lirih Sean dengan perlahan pun duduk

"Kenapa tidur di sini?" Tanya Kenneth

"T-tidak tau, Sean ketiduran saat mengobrol dengan Moli" cicitnya pelan

"Hm, kembalian ke kamar dan tidur di sana, saya akan pergi sebentar" ujar Kenneth

"Daddy mau pergi ke mana? Ini sudah malam" tanya Sean saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam

"Ada pekerjaan yang harus saya urus dengan Darel" jawab Kenneth

"T-tapi ini sudah malam, Sean takut tidur sendiri" cicitnya lagi

"Hanya sebentar, tidak akan ada apa-apa, ayok kembali ke kamar" Kenneth menggendong Sean ala koala dan membawanya ke kamar.

Kenneth membaringkan Sean di kasur dan tidak lupa juga untuk menarik selimut hingga sebatas dada Sean.

"Tidurlah" titah Kenneth

"Tidak bisa tidur Daddy"

"Jika kamu tidur sekarang, besok saya akan memanggil Devan untuk menemani kamu bermain" bujuk Kenneth

"Daddy serius?" Tanya Sean senang

"Hm, saya serius Sean"

"Baiklah Sean akan tidur sekarang, Daddy harus janji loh"

"Iya saya janji, sekarang cepat tidur"

Sean akhirnya mulai memejamkan matanya dan beberapa menit kemudian Sean pun tertidur.

Kenneth yg merasa Sean sudah tidur pun beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar, ada beberapa urusan yang harus dia urus.

*****

.maaf jarang up

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang