15 February
*
*
*
*
*
******
Setelah Delfin sudah pergi dari ruangan nya Sean termenung, dia akan mencoba merelakan semua ini agar bayi nya juga tidak sedih melihatnya menangis terus
Memang berat, tapi sean tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikhlaskannya, marah? Sudah jelas dia marah tapi lagi-lagi ini sudah takdir Sean tidak bisa mengubahnya.
"Baby, maaf tidak menjagamu dengan baik" lirih Sean
Cklek
Kenneth yang baru saja kembali dari kesibukan nya pun menghampiri Sean yang hanya termenung tanpa menyadari jika Kenneth sudah di sampingnya.
"Kenapa melamun" Kenneth mengelus rambut Sean pelan
Sean yang tersadar menoleh ke samping, di sana Kenneth berdiri dengan menatap nya
"Sean tidak apa-apa" dengan lembut Sean melepaskan tangan Kenneth dari kepalanya, entahlah dia masih sedikit sedih jika melihat Kenneth
Kenneth yang melihat itu cukup mengerti "saya dengar Delfin kesini, apa yang dia katakan?" Tanya Kenneth duduk di kursi samping ranjang Sean
Sean yang mendengar nama Delfin jadi teringat ucapan Delfin tadi, Sean langsung menatap Kenneth kembali.
"Di mana Yuma?" Tanya Sean to the poin
Kenneth menaikkan sebelah alisnya "kenapa tiba-tiba menanyakan dia? Apa Delfin mengatakan sesuatu?" Kenneth malah balik bertanya
"Tidak penting om Fin ngomong apa sama Sean, Sean cuma mau tau apa yang Daddy lakukan dengannya!!" Sentak Sean
"Sean, jangan membahas nya"
"Jangan membahas nya? Jelas Sean harus membahas nya di sini, jangan berani-berani Daddy menyakiti Yuma!!"
Kenneth berdiri dari duduknya "dia sudah membawa kamu pergi!! Saya tidak akan membiarkan nya bebas begitu saja!!" Marah Kenneth
"Daddy!! Yuma tidak salah" ucap Sean menatap Kenneth dengan berani
"Tidak salah? Jelas dia salah!! Salah besar" sentak Kenneth
"Bukan salah nya!! Ini salah Sean, Sean yang mau pergi dari Daddy, Sean muak, sangat muak dengan semua ini, Daddy hanya mementingkan kebahagiaan Daddy dari pada Sean, Sean tau Daddy melakukan ini untuk kebaikan Sean sendiri, tapi Sean sudah dewasa Daddy, Sean bukan lagi anak kecil yang harus di atur-atur dan di larang ini dan itu, Sean juga ingin punya kebebasan sendiri, Sean capek kalau harus terus di kekang Daddy, Sean juga ingin bebas dan berpergian sesuka hati, tidak terkurung di mansion selama bertahun-tahun"
Sean meluapkan isi hatinya selama ini, Sean mulai menangis jelas dia sedih sangat sedih, masa remajanya yang seharusnya dia bersenang-senang dengan teman seusianya malah harus terkurung selama bertahun-tahun di mansion.
Sean muak jika lama-lama seperti ini
Kenneth yang mendengar itu entah mengapa merasakan sakit di hatinya, entahlah dia benar-benar merasa bersalah dengan semua ini, Kenneth tau dirinya benar-benar brengsek, tapi lagi-lagi dia di butakan oleh cinta, dia terlalu mencintai Sean sehingga tidak rela jika dunia melihat milik nya.
dengan gerakan pelan dia mulai memeluk tubuh Sean yang bergetar pelan
"Hiks Sean mohon lepaskan Yuma, dia tidak salah" Isak Sean
![](https://img.wattpad.com/cover/345128762-288-k833447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Подростковая литератураrasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...