***
Seperti yang di ucapkan Kenneth, Kenneth benar-benar mengundang Devan untuk ke mansion nya.
Sean tentu saja senang sekali, dia dari tadi tidak bisa berhenti tersenyum, dia tidak sabar menunggu Devan datang.
Kenneth sudah berangkat ke kantor beberapa menit yang lalu dan sekarang Sean tengah menunggu Devan di ruang keluarga.
"Hallo Sean" sapa Devan yang baru saja datang
"Hallo kak Devan" sapa Sean dengan semangat
"Nih Kaka bawain kamu cake dan susu, pasti kamu suka" ujar Devan dengan menunjukkan paper bag yang di bawa
"Wah Sean suka cake" pekik nya senang
Mereka akhirnya memakan cake bersama dan setelah itu mereka berdua menghabiskan waktu bermain di tempat Moli, kucing kesayangan Sean.
*****
Hari mulai sore, Devan pun sudah pulang 1 jam yang lalu, sekarang Sean sedang berada di kamar nya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Entahlah nafasnya sangat berat, dari beberapa jam yang lalu juga badannya sangat gatal tapi Sean mencoba biasa aja di depan Devan.
Tapi semakin lama nafasnya tidak beraturan Sean merasa sesak dan ingin muntah.
Sean meringkuk di atas kasur dan meremas perut nya ini benar-benar sakit.
"Hiks daddy, tolong Sean" Sean terisak
Sean ingin beranjak dari tidurnya tapi dia tidak sanggup, perutnya sakit dan Sean pun muntah di atas kasur.
Sean tambah menangis keras dan memanggil manggil Kenneth
"Uhuk hiks Daddy Huek" Sean batuk-batuk dan juga muntah secara bersamaan
"Huh huh Daddy" Sean mengatur nafasnya agar tetap normal
Tapi ini benar-benar menyakitkan, Sean berusaha untuk bangun, dia akan menelepon bodyguard Kenneth, tapi saat Sean beranjak dari kasur, Sean malah terjatuh, dia tidak kuat menopang tubuhnya sendiri.
"Hiks sakit, Daddy tolongin Sean" lirih Sean
Ceklek
Pintu kamar di buka, Sean yakin itu Kenneth
"Sean daddy-"
"SEAN APA YANG TERJADI" Kenneth refleks berteriak dan menghampiri Sean yang berada di lantai dengan tangan yang meremas perut nya
"Hiks daddy, sakit perut Sean sakit" Isak Sean memeluk sang daddy
Kenneth yang panik tidak menanggapi ucapan Sean, dia menggendong Sean ala bridal style dan membawanya ke rumah sakit.
"ROBERT, SIAPKAN MOBIL" Kenneth berteriak
Robert yang mendengar pun segera menyiapkan mobil, Kenneth membawa Sean ke rumah sakit dengan Robert yang menyetir.
Di perjalanan Sean tidak henti-hentinya menangis dan mengeluh, tubuh Sean pun mulai kemerahan.
Sesampainya di rumah sakit Kenneth membawa Sean ke dalam dan dokter pun segera menangani nya.
Sean sampai harus di rawat di IGD, Kenneth jelas panik dan Kenneth pun sudah menghubungi sang ibu tentang kondisi Sean.
Dan benar saja Mery juga panik dan bilang akan mengunjungi rumah sakit bersama ayahnya setelah pekerjaan ayahnya selesai.
*******
1 jam menunggu akhirnya sang dokter keluar
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Kenneth to the poin
"Sebelumnya apa pasien punya alergi terhadap makanan atau minuman dan sejenisnya?" Tanya sang dokter
"Ada, Sean punya alergi terhadap susu kedelai dan olahan lainnya yang terbuat dari kedelai" jawab Kenneth
"Hum, seperti tuan Sean meminum ataupun memakan olahan yang mengandung kedelai, sebenarnya ini tidak akan parah jika Tuan Sean di bawa lebih cepat ke rumah sakit, tapi kondisinya yang sekarang sangat parah, tuan Sean terlalu lama di bawa ke rumah sakit sehingga kondisinya melemah"
"Tapi tidak ada yang harus di khawatirkan, kemungkinan beberapa Minggu lagi kondisi tuan Sean akan membaik, saran saya jauhkan makanan ataupun minuman yang mengandung kedelai, karena itu akan sangat berbahaya efeknya jika tidak di tangani dengan cepat"
Setelah menjelaskan panjang lebar, sang dokter pun izin pergi, dan Sean juga di pindahkan ke ruang inap VIP.
Kenneth marah mendengar itu, siapa yang memberikan Sean sesuatu yang mengandung kedelai.
Kenneth dari dulu selalu menjauhkan Sean dari makanan maupun minuman yang mengandung kedelai.
Tapi sekarang? Kenneth lalai menjaga Sean sehingga Sean sakit seperti ini.
Tanpa berlama-lama, Kenneth menyusul Sean ke ruangannya, saat sudah sampai di sana Kenneth melihat tubuh Sean yang terbaring lemah dengan selang infus di tangannya.
Kenneth berjalan mendekat dan duduk di samping Sean, Kenneth mengelus tangan Sean dengan lembut.
"Cepat sembuh, bunny" ujar Kenneth mengecup tangan Sean.
*****
Malam harinya tampak Sean mulai mengerjapkan matanya perlahan, hal yang pertama kali dia lihat adalah atap berwarna putih, lalu Sean mengalihkan perhatian ke samping, di sana terlihat Kenneth yang tengah mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"D-daddy~" Sean memanggil Kenneth dengan suara lemah nya
Kenneth yang merasa di panggil mendongak dan melihat Sean yang menatap nya, buru-buru Kenneth beranjak dari duduknya dan menghampiri Sean.
"Sean? Apa ada yang sakit?" Tanya Kenneth khawatir
"H-haus" Kenneth mengambil air di meja lalu membantu Sean minum
Setelah minum Sean memejamkan matanya sekejap, kepalanya terasa pusing
"Tunggu, saya panggil dokter-"
"No, Sean tidak apa-apa kok dad" Sean segera mencegah Kenneth
"Tapi kamu harus di cek dulu Sean" ujar Kenneth
Sean akhirnya diam tak berkutik, Kenneth segera memanggil dokter dengan tombol yg berada di dekat ranjang.
*******
Maaf jarang up
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fictionrasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...