31

4.2K 298 4
                                    

*

*

*

*

Di sore harinya sekitar pukul 5 sore Sean hanya diam saja di dalam kamar, dia tidak mau keluar sama sekali, bahkan Sean belum makan dari pagi, Delfin bahkan sudah membujuk Sean tapi anak itu tetap kekeuh tidak mau keluar.

Delfin ingin menelepon Kenneth tapi Sean malah marah dan berkata tidak mau bertemu dengan Delfin lagi sampai kapanpun kalau dia menghubungi Kenneth, jadi Delfin pun mengurungkan niatnya.

Ingin meminta bantuan Yuma tapi Delfin tidak tega membawa Yuma ke sini, anak itu tengah mual-mual, Delfin tidak mau kalau Yuma kelelahan, Delfin tidak bisa selalu menjaga Yuma karena dia harus bekerja, jadi Yuma hanya sendirian di apartemen.

Dia tidak mungkin meminta bantuan ibunya, sedangkan ibunya sangat tidak menyukai Yuma, dia benar-benar melarang Yuma membuka pintu apartemen jika buka dia yang mengetuk pintunya.

Oke mari balik lagi ke cerita...

Delfin masih berdiri di depan pintu kamar Sean dan Kenneth, dia masih mencoba membujuk Sean "Tuan muda Sean, anda harus makan" ujar Delfin sabar

Tidak ada jawaban dari dalam, walaupun Sean menjawab Delfin tidak akan mendengar nya, karena kamar Kenneth kedap suara.

"Tuan muda Sean-"

"Ada apa ini!" Delfin segera menoleh ke belakang saat mendengar suara seseorang yang dia sangat kenal.

Ya dia adalah Kenneth

"T-tuan Kenneth" Delfin sedikit membungkukkan badannya untuk menyapa Kenneth

"Saya bertanya!! Ada apa ini? Kenapa kamu berdiri di depan pintu kamar saya!" Tanya Kenneth penuh penekanan

"A-anu tuan, tuan muda Sean tidak mau keluar dari kamarnya dari pagi, bahkan tuan muda Sean belum makan juga, saya sudah berusaha membujuk tuan muda Sean, tapi dia tidak mau keluar juga" ucap Delfin menjelaska

Kenneth diam sesaat "kamu bisa pulang cepat hari ini" ujar Kenneth membuat Delfin tersenyum, dia bisa mengajak Yuma makan di luar hari ini.

"Terimakasih tuan Kenneth"

Kenneth hanya berdehem lalu segera masuk ke dalam kamar, di dalam kamar Kenneth bisa melihat Sean yang tengah berbaring dengan menyelimuti dirinya sendiri dengan selimut, Kenneth berjalan mendekati Sean dan duduk di sampingnya

"Sean" panggil Kenneth namun tidak ada jawaban dari sang empunya

"Sean, saya memanggil kamu" ujar Kenneth dengan nada yang mengancam

Akhirnya dengan amat terpaksa Sean berbalik menghadap Kenneth dan bisa di lihat mata Sean yang sangat sembab dan juga pipinya yang masih memerah dan sedikit membiru, Kenneth benar-benar kuat saat menampar Sean.

Kenneth yang melihat itu sangat merasa bersalah, dia benar-benar emosi dan juga kesal, dia tidak bisa mengontrol emosi nya

"Saya dengar kamu belum makan dari pagi? Sekarang turun ke bawah, dan makan" perintah Kenneth

"Sean tidak lapar, Sean ingin tidur saja" lirih Sean

"Sean jangan melawan, sekarang turun dan makan, maid sudah membuatkan makanan" perintah Kenneth yang tidak ingin di bantah

Sean diam dan entah kenapa mulai terisak pelan, mood nya benar-benar buruk dan dia sangat sedih karena kejadian pagi tadi.

"Saya hanya menyuruh kamu makan, kenapa harus menangis" ucap Kenneth yang semakin membuat Sean terisak.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang