*
*
*
*
*
Di dalam kamar, Sean tengah menyandarkan tubuhnya di badan Kenneth, mereka sudah menyelesaikan makan malam.
"Daddy, Daddy tau? Sean benar-benar sayang banget sama Daddy, walaupun Daddy ngeselin dan kadang jahat sama Sean, tapi Sean tuh tetep bakalan sayang Daddy, karena cuma Daddy yang menjaga Sean, menyayangi Sean dan perduli sama Sean, Sean nggk tau lagi kalau aja Daddy nggk membawa Sean dari panti asuhan itu" Sean mengerat kan pelukannya pada tubuh Kenneth
Kenneth diam, dia cukup terkejut mendengar Sean mengungkapkan isi hatinya, tangan Kenneth terangkat untuk mengelus rambut Sean.
"Saya juga sayang sama kamu Sean, kamu tau? Saya melakukan semua ini demi kamu, saya takut musuh saya melukai kamu, saya benar-benar takut kehilangan kamu Sean, makannya saya sangat marah sekali ketika kamu kabur dari mansion" ujar Kenneth
Sean mendongakkan kepalanya menatap Kenneth "tapi Daddy, Sean ini sudah dewasa, Sean bisa menjaga diri Sean sendiri, Daddy nggk usah khawatir, ada om fin juga kok yg menjaga Sean dan om bodyguard lainnya, kalau Daddy terus bersikap seperti ini Sean akan trus menjadi anak yg lemah Daddy dan itu akan memudahkan musuh Daddy untuk mencelakai Sean dengan mudah"
Kenneth terdiam, dia menunggu Sean melanjutkannya ucapannya
"Jadi Sean mohon sekali lagi, jangan kurung Sean di mansion lagi, Sean mohon Daddy, Sean janji nggk akan kabur lagi dan akan menuruti ucapan Daddy, Sean mau punya teman, Sean mau bermain dan belajar seperti remaja pada umumnya dad" Sean melepaskan pelukannya dan duduk menghadap Kenneth
Kenneth diam beberapa saat, apa dia harus melakukan ini demi kebaikan Sean? Tapi rasanya tidak rela membiarkan Sean keluar mansion.
"but that's hard Sean, I can't" ucap Kenneth
"Sulit kenapa Daddy? Sean bisa kok menjaga diri Sean sendiri, Dad don't worry, Sean will be fine, please believe" ucap Sean menggenggam tangan Kenneth agar Kenneth percaya dengan nya
"You won't understand Sean" ucap Kenneth dengan wajah datar nya
"Sean ngerti kok Daddy!! Daddy aja yang terlalu khawatir sama Sean, padahal Sean baik-baik aja kok, masih ada om fin dan om bodyguard lainnya yg menjaga Sean"
"Daddy Sean mohon, izinkan Sean tahun ini untuk kuliah, Sean ingin Daddy" ucap Sean sedih, sangat sulit membuat Kenneth luluh
"Kuliah? Untuk apa kamu kuliah Sean? Kamu tidak akan saya biarkan untuk bekerja!! Kuliah hanya akan membuang-buang waktu saja!!" Ucap Kenneth masih keras kepala
Mata Sean berkaca-kaca, dia menundukkan kepalanya dalam "Well, Sean can't force it"
Sean memilih merebahkan tubuhnya membelakangi Kenneth dan sedikit menjauh dari badan Kenneth, perasaan nya sangat sedih, sangat sulit membuat Kenneth luluh
"Sean-"
"Sean wants to rest, dad " potong Sean cepat
"Kamu tidak akan mengerti Sean-"
"Iya, sampai kapanpun Sean nggk akan ngerti sama jalan pikiran Daddy, Sean cape mau istirahat, jangan berbicara lagi, Sean benar-benar lelah" ucap Sean tanpa membalikan badannya, dia terlalu lelah berdebat dengan Kenneth
Kenneth akhirnya diam, otak nya tengah berkutat dengan pikiran nya sendiri.
*
*
*
*
Keesokan paginya Sean sudah bangun terlebih dahulu, Sean menoleh ke arah jam dan ternyata ini masih pukul 4 pagi, lalu mata Sean menoleh ke samping, di sana Kenneth masih tertidur

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Genç Kurgurasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...