28

5.8K 407 4
                                    


*

*

*

*

Hari yang di tunggu-tunggu Sean akhirnya tiba, ya hari ini dia sudah di perbolehkan pulang oleh dokter, selama 5 hari di rumah sakit Sean benar-benar bosan, paling dia hanya akan ke taman rumah sakit, dan itu pun di malam harinya, Kenneth melarang nya keluar ruangan kalau pagi ataupun siang.

Dan selama itu juga Sean tidak bertemu Yuma, Sean sudah meminta Delfin untuk membawa Yuma ke sini tapi Delfin selalu bilang Yuma harus istirahat dan tidak boleh kemana-mana.

Tentu saja Sean jengkel dan sempat mogok makan tapi Kenneth membujuk Sean dan akhirnya Sean pun luluh.

"Daddy, kapan mamah dan ayah akan pulang lagi? Kenapa mereka selalu berpergian?" Tanya Sean pada Kenneth yang tengah merapikan barang-barang Sean

"Karena pekerjaan ayah, mamah akan selalu mengikuti ayah, kamu tau ayah adalah orang yang sibuk" jelas Kenneth dengan singkat

"Tapi dad-"

"Berhenti Bertanya, nanti saja lanjutkan pertanyaan kamu di mansion" ucap Kenneth lalu menggendong Sean ala koala

"Daddy, Sean bisa jalan sendiri" Sean cemberut saat Kenneth menggendong nya keluar dari ruangan

"Bawa barang-barang Sean" ujar Kenneth dingin pada bodyguard yg menjaga di depan ruangan Sean

Banyak pasang mata yang mandangin Kenneth dan juga Sean, tentu saja hal itu membuat Sean malu, Sean menenggelamkan wajahnya di dada Kenneth "Daddy, Sean malu" cicitnya

Kenneth hanya tersenyum kecil dan trus melanjutkan jalan nya menuju mobilnya

*

*

*

Sudah beberapa hari setelah kembali dari rumah sakit Yuma menjadi pribadi yang pendiam dan suka melamun, Delfin pun sudah berusaha untuk menghibur Yuma tapi nihil, Yuma tetap hanya diam dan sesekali saja merespon

Bahkan ketika Delfin menceritakan tentang Sean dan mengatakan Sean ingin bertemu Yuma sikap Yuma malah membuat Delfin kaget, Yuma menolak ingin bertemu Sean.

Yuma selalu menangis ketika Delfin bilang Sean ingin bertemu dengan nya, Yuma akan menangis dan berkata dia tidak ingin bertemu dengan Sean

Seperti saat ini, Yuma lagi-lagi tengah melamun di atas kasur, entah apa yang sedang Yuma pikiran, remaja 19 tahun itu benar-benar berubah, kebetulan hari ini Delfin libur karena Kenneth mengizinkan nya libur untuk hari ini, Delfina akan menemani Yuma seharian ini

Dengan perlahan Delfin berjalan mendekati Yuma, bahkan Yuma sampai tidak sadar bahwa Delfin sekarang sedang duduk di samping Yuma.

Tangan Delfin terangkat untuk mengelus rambut Yuma dan barulah Yuma tersadar dari lamunannya "Yuma, kamu melamun lagi" ucap Delfin

"Y-yuma tidak melamun" elak Yuma pelan

Delfin menggeser lagi tubuh nya agar lebih dengan Yuma "kamu melamun, saya melihat nya Yuma" ucap Delfin

Yuma hanya diam saja dan itu membuat Delfin menghela nafasnya pelan "Yuma, sebenarnya apa yang kamu pikirkan? Jangan terlalu stres apa kamu tidak kasian sama anak kita? Ingat Yuma ada makhluk tidak berdosa yang hidup di perut kamu" Dengan lembut Delfin mengelus perut Yuma yang masih datar

Mata Yuma tampak berkaca-kaca, dan dengan perlahan kristal bening mulai luruh dari kedua mata indah Yuma.

"Kenapa menangis, jangan menangis nanti baby ikut sedih" Delfin menghapus air mata di pipi Yuma

"Delfin, makasih dan maaf" cicit Yuma

"Tidak perlu berterimakasih dan minta maaf, kamu nggk salah dan juga saya melakukan semua ini murni karena saya itu perduli dan sayang sama kamu, Yuma"

"Dan mulai sekarang jangan pernah melamun lagi, saya sedih melihat kamu seperti ini, dulu kamu remaja yang cerewet tapi sekarang? Kamu pendiam sekali, apa yang membuat kamu seperti ini, cerita sama saya" lanjut Delfin mengelus rambut Yuma

Yuma terdiam sesaat "sebenarnya aku benar-benar merasa bersalah dengan Sean" cicit Yuma yang akhirnya mau bercerita

"Merasa bersalah? Apa kamu menganggap semua masalah ini ulah kamu?" Tanya Delfin cukup mengerti

Yuma menganggukkan kepalanya "itulah alasan aku nggk mau bertemu Sean, aku takut dan malu Delfin, aku tidak berani semua masalah ini di sebabkan karena aku, aku yang merencanakan nya dan gara-gara aku juga Sean harus kehilangan bayi nya" Isak Yuma

Delfin membawa Yuma ke dalam pelukannya, dia mengelus punggung Yuma yang bergetar "saya paham Yuma, dan masalah ini bukan cuma kamu yang salah, bukan cuma kamu Yuma, jadi jangan di pikiran lagi oke,"

"Tapi-"

"Tidak ada tapi tapian, besok kita ke mansion tuan Kenneth, tuan muda Sean juga sudah kembali dari rumah sakit hari ini" potong Delfin

"Tapi Yuma takut, Yuma takut sama-"

"Tuan Kenneth? Kamu takut sama tuan Kenneth, jangan khawatir Yuma tuan Kenneth tidak akan melukai kamu lagi ataupun mengurung kamu kembali, saya janji kamu akan baik-baik saja percaya sama saya, oke?"

Yuma diam, apakah dia harus percaya dengan Delfin? Tapi hanya Delfin sekarang yang berada di sisi Yuma

"Yuma akan percaya" cicitnya pelan

Delfin tersenyum"baguslah, besok pagi kita akan periksa kandungan kamu dan balik dari sana kita baru akan pergi ke mansion tuan Kenneth" Yuma hanya menganggukkan kepalanya saja, dia percaya dengan Delfin

*

*

*

*

*

Sesampainya Kenneth dan Sean di mansion, Kenneth langsung saja membawa Sean menuju kamarnya, saat di perjalanan Sean tertidur di pangkuan Kenneth dengan nyaman, jadi Kenneth harus menggendong Sean ke kamarnya.

Saat Kenneth ingin meletakkan Sean di atas kasur sang empu nya malah terbangun "ughh Daddy, Sean ngantuk" lirih Sean menggeliatkan tubuhnya

"Tidurlah lagi jika mengantuk" ujar Kenneth mengelus pipi tembam Sean

Sean dengan susah payah membuka matanya yg masih mengantuk "tapi Sean lapar" ucap Sean dengan cengiran lucu nya

Kenneth tersenyum tipis "kamu mau makan apa? Nanti biar saya suruh maid membuat nya?" Tanya Kenneth

Sean tampak berfikir sejenak "umm Sean mau makan spaghetti Daddy" ujar Sean dengan semangat

"Tidak!! Kamu baru pulang dari rumah sakit, tidak boleh makan spaghetti, yang lain saja" tolak Kenneth

Sean tampak cemberut "ihhh Daddy, masa nggk boleh sih" kesal Sean

"Yang lain saja Sean" ucap Kenneth sabar

"Yaudah, Sean mau burger-"

"Tidak boleh"

"Daddy masa nggk boleh juga!! Terus Sean makan apa!!" Kesal Sean menggembungkan kedua pipinya

"Yang lain" ujar Kenneth

"Ihh ngeselin, yaudah Sean mau ayam saja" gerutu nya

Kenneth tersenyum tipis "kalau itu boleh, saya telepon maid dulu untuk membuatkan kamu ayam"

*

*

*

*

*

*

Aku kasi asupan 1 aja nih buat kalian Hehehe
Jangan lupa vote 300 nya ya

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang