**
*
*
Sean begitu senang hari ini, akhirnya dia bisa jalan-jalan berdua dengan Kenneth
Dengan wajah yg berbinar Sean menggandeng tangan Kenneth berkeliling mall, dia senang bisa bebas keluar mansion walaupun harus dengan izin Kenneth tapi Sean senang, Kenneth memberinya izin dan tidak melarang nya.
"Daddy lihat, boneka itu sangat lucuu" Sean berkata dengan antusias saat melihat sebuah boneka besar.
"Kamu ingin membelinya? " Tanya Kenneth
Sean berfikir sebentar "umm tidak Sean laki-laki, Sean hanya berkata itu lucu, Sean tidak ingin membelinya" Ujar Sean kembali berjalan dengan menggandeng tangan Kenneth
Kenneth terkekeh pelan, sangat pelan sampai orang tidak akan memgira bahwa Kenneth terkekeh
"Bahkan di mansion boneka nya begitu banyak" Ujar Kenneth pelan
Memang benar, dulu Sean mengoleksi begitu banyak boneka tapi makin kesini Sean tidak terlalu sering membelinya.
"Daddy Sean lapar, ayok makan" Ujar Sean
"Kamu mau makan apa hari ini? " Tanya Kenneth
"Um Sean mau ayam saja"
Kenneth menganggukan kepalanya dan membawa Sean untuk mencari tempat makan
Tapi saat mereka ingin pergi tiba-tiba saja seorang remaja seusia Sean menghampiri
"Haii Sean, kita ketemu di sini ternyata" Ucap salah satu remaja
Sean melihat mereka
"Danny? Frans, Vella kalian ada di sini juga? " Kaget Sean
"Yeah kita lagi cari kado buat John, minggu besok dia ultah dan kita mau rayain itu" Jawab Vella
"Wah iya kah? Apa Sean boleh datang? " Tanya sean antusias
"Boleh dongg, lagian acaranya cuma kita-kita aja kok, John ga suka kalo terlalu banyak orang, dia mah risihan orang nya" Ujar Frans menanggapi
"Iya jadi lo boleh datang kok, kan lo juga temen kita" Timpal Danny
"Ekemmm" Kenneth sengaja berdehem saat melihat Sean asik berbicara dengan para bocah itu
Vella, Danny dan Frans juga baru menyadari ada orang di samping Sean
"Sean itu siapa lo?" Tanya Frans
"Um ini dad-"
"Omg jadi ini ayah lo!!? Gila ganteng bangett, bisa kali Sean kenalin ke gw" Heboh Vella memotong ucapan Sean
Kenneth memasang muka datar nya "saya bukan ayah nya" Ujar Kenneth dingin
"Hah bukan? Jangan-jangan om sugar daddy nya Sean?" Ujar Danny keceplosan
"Heh mulut lo dan" Ujar Frans tidak enak
"Saya suaminya" Ucapan Kenneth yang tiba-tiba saja mengejutkan semuanya termasuk Sean
"APAA!! " Mereka bertiga refleks berteriak sehingga beberapa orang menoleh ke arah mereka
"Jadi lo udah nikah Sean?"
"Wah nggk nyangka gw"
"Kok lo ga bilang sih sama kita"
"B-bukan begitu se-"
"Cukup, saya sibuk dan begitupun Sean, kita tidak punya waktu" Dengan tiba-tiba Kenneth menarik tangan Sean pergi
"Daddy~" Sean merengek kesal
Sedangkan ketiga orang itu masih Terbengong di tempat nya
"Anjai gw nggk nyangka cok"
"Sama gw juga dan, ternyata Sean udah nikah, mana laki nya ganteng lagi" Timpal Frans
"Weh kaya nya gw harus belajar dari Sean cara memikat sugar daddy" Ujar Vella
"Goblok" Umpat Frans reflek menggeplak kepala Vella
*
*
*
*
Setelah selesai makan Sean trus cemberut di dalam mobil, Kenneth hanya menatap datar dari tempat mengemudi.
"Ishh tidak peka" Kesal Sean menghempas kan tubuh nya di kursi yg di duduki
"Siapa? Saya? " Tanya Kenneth
Sean menoleh dan mendengus kesal "iyaa!! Daddy tidak peka, Sean sedang kesal dan daddy malah diam saja tidak bujuk Sean" Kesal nya
Sean kesal karena kejadian di mall tadi saat Kenneth mengatakan bahwa dia istri nya Kenneth, bukannya Sean malu atau bagaimana, dia hanya takut teman-temannya menjauhi nya, dan juga dia dan Kenneth belum menikah.
Kenneth dengan wajah datar nya trus mengemudi "marah? Apa alasannya kamu marah sama saya? " Heran Kenneth
"Ihh benar-benar tidak peka!! Daddy kenpa mengatakan kalo daddy suami Sean" Cemberut Sean
Kenneth menoleh sebentar "Hanya karena itu? Tidak penting" Acuh Kenneth membuat Sean tambah dongkol
"Daddy itu penting tau!! "
"Apanya yg penting hm? " Tanya Kenneth sabar
"Kenapa daddy mengatakan itu tadi sama teman Sean? Sean takut mereka tidak mau berteman dengan Sean lagi kalau-"
"Kalau kamu menikah dengan pria?" Potong Kenneth
"Bukan itu maksud Sean"
"Lalu apa Sean" Kesal Kenneth
Sean diam beberapa saat "Sean tidak malu sama sekali, Sean nanya takut tidak memiliki teman kalau teman-teman Sean semua mengetahui hal ini, Sean hanya ingin tenang saat kuliah dan lagi kita belum menikah, daddy tidak seharusnya mengatakan itu"
"Apa saya salah? Kita sudah tinggal selama beberapa tahun dan-"
"Tinggal puluhan tahun pun tidak ada artinya kalau di antara kita tidak memiliki ikatan apapun dad" Potong Sean
Kenneth diam dan berpikir beberapa detik "kamu mau saya mengikat kamu dalam hubungan pernikahan? Jika iya saya akan mengurus nya"
"Sean mau! Tapi tidak sekarang, ini bukan waktu yg tepat untuk mengadakan pesta pernikahan, Sean mau fokus kuliah, setelah Sean mendapatkan gelar, baru kita akan menikah" Jawab Sean
Kenneth diam, Sean dengan sabar menggenggam tangan Kenneth "tunggu sebentar lagi dad, intinya sekarang kita sudah bersama kan? Kita masih bisa melakukan banyak hal, kan selama beberapa tahun Sean hanya berdiam diri di mansion dan tidak pernah keluar, tapi sekarang? Daddy sangat baik dan mau berubah, Sean senang jadi Sean bisa menghabiskan banyak waktu di luar dengan daddy " Ucap Sean dengan lembut nya
Kenneth berfikir, dia sadar bahwa selama ini apa yang dia lakukan terhadap Sean itu salah, tidak seharusnya dia memperlakukan Sean bagai tahanan hanya karena obsesi dia semata.
"Maaf, saya janji akan membahagiakan kamu dan menebus kesalahan saya"
"Daddy tidak salah kok, Sean tau daddy hanya khawatir Sean kenapa-napa di luar sana, tapi sekarang waktunya dad, Sean bisa keluar tanpa larangan apapun walaupun dengan beberapa orang yg menemani, Sean tidak apa-apa" Ujar Sean
Kenneth tersenyum tipis, bener Sean nya benar-benar remaja polos dan berhati lembut.
Dia tidak menyesal memiliki Sean di hidup nya
******
Sibuk, maaf

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fictionrasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...