16

7.1K 472 16
                                    

5 Januari

*
*
*
*
*
*

3 bulan sudah terlewat kan, pertemanan Sean dan Yuma juga tampak dekat, Yuma juga sudah pandai berbahasa China hingga memudahkan Sean, jadi dia tidak susah-susah lagi bicara bahasa inggris.

Sifat Yuma pun lama-lama semakin terlihat, dia seringkali mengajari Sean hal yg aneh-aneh, tak ayal Delfin menyeret paksa Yuma untuk pulang ke apartemen.

Sean yg memang dasarnya Polos polos bego pun mengiyakan ucapan Yuma, seperti mengacaukan ruangan, mengerjai bodyguard dan maid, dan mulai berbicara tidak sopan.

Kenneth? Jelas dia marah, dan beberapa kali mengurung Sean di kamar tapi seperti yang kalian tau Sean anak yg nakal dan keras kepala jelas dia tetap tidak menurut.

Pernah Kenneth melarang Yuma ke mansion lagi tapi Sean merah dan tidak mau makan sehingga anak itu drop dan sakit, jadi Kenneth pun dengan terpaksa mengizinkan Yuma untuk ke mansion.

Di apartemen Delfin pun Yuma tampak menjadi-jadi, dia kerap beberapa kali menggoda Delfin untungnya Delfin anak yang kuat hehehe.

Ibu Delfin juga tidak menyukai Yuma dan Yuma mah bodo amat.

Untuk Mery sendiri, ibu dari Kenneth itu pernah sesekali bertemu Yuma ya dia cukup menyukai anak itu hanya saja sifat dan prilakunya benar-benar buruk.

*

*

*

*

*

*

"Daddy hari ini Daddy bekerja?" Sean bertanya pada Kenneth yang tengah memakai dasinya

"Hm, ingat jangan nakal di mansion, jangan mau jika anak itu menyuruh kamu" dengan dingin Kenneth memperingati Sean

"Hum Sean tidak nakal daddy" cemberut Sean

"Semenjak kenal dengannya kamu tambah nakal Sean" ujar Kenneth berjalan mendekati Sean yang sedang duduk di kasur

Sean cemberut "ih Sean memang seperti ini" kesalnya

"Turuti perintah daddy, jangan nakal dan jangan berbuat ulah, daddy akan menghukum kamu" dengan wajah datarnya dan menatap tajam Sean

"Iya daddy, Sean tidak nakal" cicit Sean takut melihat Kenneth

"Jadilah anak baik"

Cup

Setelah mencium pipi Sean Kenneth berlalu pergi, setelah Kenneth pergi Sean mengambil Hp yang sudah Kenneth belikan beberapa bulan lalu.

Sean menekan aplikasi obrolan dan menekan kontak Yuma, Sean mengechat Yuma untuk datang ke Mansion.

Setelah memberi Yuma pesan Sean turun dari kasur dan segera pergi ke ruang keluarga untuk menunggu Yuma

1 jam kemudian Yuma sudah datang bersama Delfin tentunya "Ada apa Sean?" Tanya Yuma duduk di samping Sean

"Yuma, Sean bosan makannya Sean menyuruh Yuma ke sini" ujar Sean

Delfin hanya memperhatikan mereka tapi tiba-tiba saja hp miliknya berdering, Delfin mengangkat nya dan yang menelponnya adalah Robert Supir pribadi Kenneth, Robert meminta Delfin untuk ke sana.

"Yuma tolong jaga tuan muda jangan mengotori otak suci nya lagi, saya ada urusan sebentar" ucap Delfin pada Yuma

"Tenang saja Delfin" ucap Yuma santai

Setelah Delfin pergi Yuma menatap Sean yang sedang menonton dengan serius.

"Sean apa kamu tidak bosan terus di mansion, selama ini yang aku lihat kamu tidak pernah keluar sama sekali" ujar Yuma mulai bertanya

Sean langsung saja menoleh pada Yuma" um bosan sih, tapi Daddy melarang Sean pergi ke luar " jawab Sean

"Melarang pergi ke luar?" Heran Yuma

"Iya, dari Sean umur 9 tahun Sean hanya beberapa kali saja keluar mansion, Daddy melarang Sean keluar, jujur Sean bosan tapi apa boleh buat daddy melarang Sean keluar " ucapnya sedih

"Hah? Kamu serius?" Kaget Yuma

"Sean serius Yuma"

"Wah gila, jadi selama ini kamu di kurung di sini " Yuma tak habis Pikir

"Apa kamu tidak ada niat untuk melarikan diri?" Tanya Yuma

"Ada, tapi Sean selalu gagal, daddy sangat ketat menjaga seluruh mansion" ucap Sean

"Bagaimana kalau aku membantu kamu kabur? Apa kamu mau?" Tawar Yuma

Sean terdiam sesaat, dia sebenarnya mau tapi dia memikirkan Kenneth, kalau dia pergi Kenneth bagaimana? Jujur saja Sean sedikit ragu untuk meninggalkan Kenneth

"Sean bagaimana? Kalau kamu keluar dari sini kamu bisa bebas bukan" ucap Yuma lagi

Sean Ragu tapi ego dia lebih besar "Sean mau, tapi Yuma benar kan akan membantu Sean" ya akhirnya Sean memilih mengiyakan, ego Sean terlalu besar untuk keluar dari mansion ini.

"Kamu tunggu saja Sean, aku akan memikirkan cara agar kamu bisa keluar, aku udah berpengalaman tentang hal ini, jadi tunggu saja waktunya tiba, mungkin agak sedikit lama tapi aku akan usahakan agar secepatnya membebaskan kamu, dan ya aku butuh sedikit bantuanmu" ucap Yuma menjelaskan

"Hum Sean akan ikut membantu, eh tapi Yuma, Sean akan tinggal di mana nanti?" Sean ingat, dia tidak punya tempat tinggal.

"Jepang bagiamana, di rumahku yang berada di sana, tenang saja aku akan menguras dompet Delfin untuk kembali tiket dan juga untuk keperluan kita untuk beberapa bulan di sana, kamu jangan khawatir Sean" jelas Yuma membuat Sean tersenyum.

"Sebenarnya apa alasan kamu menolong Sean? Kamu nggk bohongin Sean kan?" Ucap Sean yang tersadar selama ini Yuma terlalu baik padanya

"Sebenarnya aku dulu mempunyai seorang adik kecil seperti kamu, kita hanya beda beberapa bulan saja, tapi dia sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun, dia meninggal karena penyakit jantung, dulu ekonomi keluarga ku sangat buruk, dan aku tidak bisa membawa adikku ke rumah sakit, tapi setelah melihat kamu aku seperti melihat adikku sendiri, jadi aku merasa aku harus melindungi kamu, Sean" jelas Yuma dengan nada sedihnya

Mata Sean ikut berkaca-kaca dia ikut merasakan kesedihan Yuma "kamu bisa kok anggap Sean adik"

"Makasih Sean" Yuma tersenyum manis

"Tapi bagaimana dengan Om Delfin setau ku kamu menyukai Om Delfin " Sean dengan ragu bertanya

Yuma diam sesaat "aku akan mengurus "

*

*

*

*

*

180 vote aku Up ya kawan tapi kalo bisa 200 vote aku Double up deh janji
Bagaimana sama part ini? Syukak nggk?

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang