8 Februari
*
*
*
*
*
***
"Welcome to my house, Sean" Yuma dengan senyum manis nya mengajak Sean untuk masuk ke dalam rumah nya yang cukup sederhana.
Yah, sebenarnya dia punya rumah, dia hanya pura-pura saja agar Delfin kasian dan membawanya pergi.
Dan sekarang mereka sudah berada di Jepang, Sean hanya diam dia sangat asing berada di sini dan juga takut.
"U-umm Yuma, kita aman kan di sini? Sean takut sekali" cicit Sean
"Sean kamu tenang saja, di sini aman kok ini tempat Yuma tinggal dulu bersama ibu, ayah dan adik" Ujar Yuma dengan suara lirihnya di akhir kalimat
"Dan yah, Yuma bisa kembali ke sini walaupun tidak bersama mereka" lanjut nya
Sean menatap Yuma sedih "Yuma jangan sedih kan sudah ada Sean, Sean akan selalu menemani Yuma" ujar Sean dengan semangat
"Terimakasih Sean, dan maaf telat membawa Sean pergi dari mansion mewah itu, Yuma hanya tidak tega melihat Sean terkurung di sana" ucap Yuma menggenggam tangan Sean
"Tidak apa-apa Yuma, um Sean juga tidak mau kalau terus terkurung di sana, Sean happy kok" balas Sean
Yuma tersenyum "ayok kamu istirahat dulu di kamar, kebetulan di sini ada 2 kamar, kamu tidur di kamar adik Yuma ya" ujar Yuma menuntun Sean ke sebuah pintu yang tidak jauh dari Ruang tamu.
Yuma membuka pintu kamarnya
"Maaf ya kalau kamar nya kecil dan tidak seperti di sana" ucap Yuma
Sean duduk di pinggiran kasur "tidak apa-apa kok Yuma, Sean dulu juga tinggal di panti sebelum bertemu Daddy Ken, Sean nyaman kok di sini" ucap Sean tersenyum manis.
Yuma ikut tersenyum melihat nya
"Aku mau beres-beres dulu ya, kamu istirahat saja dulu" titah Yuma
Sean akhirnya menganggukkan kepalanya, dia juga agak pusing dari perjalanan menuju jepang.
"Hum Sean istihalah dulu ya Yuma" Sean merebahkan tubuhnya di atas kasur
Yuma yang melihat Sean merebahkan tubuhnya pun akhirnya keluar dari kamar dan tidak lupa menutup pintu nya.
*
*
*
*
*
***
Berbanding terbalik dengan di China, Kenneth tengah mengamuk dan memukuli para bodyguard yang lalai menjaga Sean.
Tadi saat dia tengah bekerja salah satu bodyguard menelepon nya dan memberi tahu bahwa Sean kabur dengan menipu para bodyguard dan juga maid dengan biskuit buatan dia.
Jelas Kenneth marah, bisa-bisanya mereka lalai menjaga Sean, dan juga Delfin dia belum bisa di hubungi sampai sekarang oleh Kenneth maupun bodyguard yang lain.
"SIALAN!!! CEPAT CARI ANAK ITU SAMPAI KETEMU, JANGAN BIARKAN DIA LOLOS" Bentak Kenneth dengan suara yang menggelegar.
BRAK
PRANG
Kenneth membanting sebuah guci besar sehingga berserakan di mana-mana
"Sean!! Beraninya kamu pergi tanpa izin dari saya " Kenneth berdesis dengan menatap tajam ke arah dinding yang di mana di sana terletak foto Sean.
"Kamu salah Sean jika ingin bermain-main dengan saya, kamu salah besar, saya tidak akan membiarkan kamu lolos begitu saja"
"Dan untuk mu bocah sialan, lihat apa yang akan saya lakukan " Kenneth menyeringai dengan tatapan tajam nya
Kenneth pergi ke kamarnya dan segera berganti pakaian, setelah selesai Kenneth pun bersiap untuk pergi mencari kemana pergi nya Sean
"Tuan Kenneth" salah satu bodyguard dengan takut-takut memanggil Kenneth
Kenneth berhenti melangkah dan menetap bodyguard itu tanpa 1 katapun yang keluar dari bibirnya.
"T-tuan Kenneth, D-delfin baru menelepon saya dan dia bilang jika dia di kelabui sama anak yang bernama Yuma, Delfin di beri obat tidur dan dia sekarang sedang di perjalanan ke sini" jelas bodyguard itu
Kenneth menyeringai "sudah saya duga bahwa bocah sialan itu lah di balik semua ini" ujar Kenneth dingin
"Katakan pada Delfin, temui saya di kantor, ada hal yang penting untuk di bahas " setelah berkata seperti itu Kenneth pun segera pergi.
*
*
*
*
*
***
"Sean, cepat bangun Yuma sudah masak untuk kita makan malam" Yuma membangunkan Sean yang masih saja tertidur
"Ughh Yuma, sebentar lagi" lirih Sean
"Tidak, ayok nanti makanan nya dingin " Yuma menarik pelan tangan Sean agar bangun
Sean pun dengan terpaksa akhirnya bangun dan menatap Yuma sayu, dia agak lelah hari ini dan rasanya tenaga nya sudah terkuras habis.
"Sean lemas sekali" ucap Sean lesu
Yuma terdiam sesaat "apa kamu mau makan di kamar saja? Nanti biar aku yang bawakan ke sini?" Tanya Yuma
Sean menggelengkan kepalanya "tidak usah Yuma, Sean akan makan di sana" ucap Sean tidak enak
Akhirnya mereka pergi ke dapur dan memakan makanan yang sudah di buat oleh Yuma.
Setelah selesai Sean dan Yuma duduk di sofa ruang tamu, wajah Sean tampak lemas sekali membuat Yuma khawatir.
"Sean, kamu tidak apa-apa?" Tanya Yuma
"Sean baik-baik saja Yuma, jangan khawatir" ujar Sean menenangkan
Yuma tampak sedih "maaf ya Sean, mungkin ini karena Yuma yang membawa Sean pergi dari sana" ujar Yuma merasa bersalah
"Sean tidak apa-apa Yuma, dan ini semua bukan salah Yuma, ini murni karena Sean ingin pergi dari sana " ucap Sean menenangkan
"Tapi-"
"Sudah Yuma, Sean beneran tidak apa-apa " potong Sean
"Hm baiklah, besok Yuma akan ajak Sean jalan-jalan di sekitar sini, mungkin itu bisa membuat Sean lebih segar besok" tawar Yuma
"Baiklah, sekarang kita istirahat saja, Sean juga sudah mengantuk " ujar Sean
"Hm, istirahat lah dulu, Yuma mau ke kamar mandi sebentar "
Setelah itu Sean pun pergi ke kamar, di dalam kamar Sean tiduran dengan memandang ke arah atap
Tangan Sean terangkat untuk meraba sebuah kalung yang melingkar di leher nya
Hanya benda ini yang dia bawa setelah kabur dari Mansion Kenneth.
*
*
*
*
*
Maaf jarang update, banyak sekali tugas sekolah
Seperti biasa 200 vote nya kawan
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fictionrasa sakit, tertekan dan tersiksa sudah Sean alami sejak usianya bahkan masih 8 tahun, sampai sekarang umur Sean 17 tahun pun dia masih saja sama, terkurung dalam mansion tanpa bisa melihat dunia luar. Tapi walaupun seperti itu Kenneth sangat perdul...