39

3.6K 227 7
                                    


*

*

*

*

*

Dan benar saja setelah pulang kuliah Sean Dan wiliam bersiap-siap untuk pergi ke apartemen delfin, tapi ada sedikit kendala oleh dua curut yg menahan wiliam

"Cantik, kok langsung pulang sih! Ayok dong kita nongkrong bentar" Ujar Danny menarik tangan wiliam mendekat

"Ck lepas!! Gw ada urusan" Kesel wiliam menghempaskan tangan Danny

"Danny, jangan ganggu kak Liam, kita mau pergi tau" Cemberut Sean

"Aduk dedek Sean yg gemes, kakak wiliam nya buat gw aja gimana? " Ujar Danny berniat untuk menggoda saja

"Ck udah deh dan, lo kenapa sih jadi aneh gini" Heran Vella

"Ye lo mah mana tau yg namanya jatuh cinta" Sungut Danny

"Sok tau lu" Kesal Vella

"Eh gw penasaran deh, kok kalian selalu berangkat dan pergi bareng ya? Dan juga mana om-om yg selalu sama lo? Tumben ga keliatan? " Tanya frans penasaran, sebenarnya bukan hanya frans saja yg penasaran mereka semua juga penasaran

"Kepo banget sih kalian" Sahut Wiliam

"YaAmpun cintaku, jelas kita penasaran lah " Ucap Frans

"Udahlah ga penting pertanyaan lo, ayok Sean kita pergi" Tanpa berlama-lama wiliam segera menarik tangan Sean pergi

"Sean duluan ya, bay bay" Sebelum pergi Sean melambaikan tangannya pada mereka

"Eh beneran dah, gw penasaran banget apa hubungan mereka? " Heran Danny

"bener, dan juga om-om tampan itu nggk ada hari ini" Timpal Vella

"Nah itu, apa wiliam kakak kandung nya Sean?" Tebak frans

"Kalo itu nggk mungkin, mereka ga mirip sama sekali"

"Apa-"

"Bisa stop nggk? Jangan ngurusin hidup orang lain trus" John yg diam saja akhirnya angkat bicara

"Ye ga asik lo jo" Kesal frans

John hanya acuh mendengar ucapan frans

*

*

*

*

*

Sedangkan di apartemen Delfin

Delfin hari ini tidak bisa bekerja karena Yuma sedang demam, entahlah dengan tiba-tiba badan Yuma sangat panas saat kemarin dia pulang ke apartemen , bahkan semalaman delfin tidak bisa tidur, dia menjaga Yuma dengan telaten dan penuh perhatian.

"Delfin, maaf ya nyusahin kamu" Yuma merasa tidak enak pada delfin karena merasa merepot kan pria ini

Delfin yg sedang memijat kaki Yuma pun menghentikan pergerakannya sebentar

"Saya tidak merasa di repotkan, seharusnya saya yg minta maaf sama kamu, maaf kalo saya terlalu sibuk jadi tidak mempunyai banyak waktu untuk kamu" Ujar delfin mengelus pipi Yuma yg sedang menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Tidak apa-apa kok, aku paham pekerjaan kamu" Ujar Yuma tersenyum

Delfin ikut tersenyum melihat itu, betapa manis dan lucu nya Yuma, dia benar-benar pemuda yg imut dan pengertian

Delfin perlahan pindah posisi di samping Yuma, tangan nya terangkat untuk mengelus perut Yuma yg mulai membesar karena ada calon anaknya di dalam sana

"Apa adik bayi menginginkan sesuatu? " Tanya delfin

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang