28 : Dejavu

3K 356 55
                                    

Warning⚠
Rada-rada hehehehe~

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Sangho menghela nafasnya. Menatap sebuah bingkai foto kecil didepannya dengan tajam. Dia beralih mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

Suara baritone milik pria itu memenuhi ruangannya.

"Lakukan dengan baik, atau kau akan tahu akibatnya." ucap Sangho kemudian menutup telpon secara sepihak.

Sangho kembali menatap bingkai foto tadi, berisi potret muda dirinya bersama sang sahabat lama dan keponakannya, (Name).

Dia nampak kesal dan berdecak.

"Keras kepala." gumam Sangho.

Ah, entah apa yang ia rencanakan sekarang.


꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

"(Name)." Wooin memanggil (Name) pelan. Netra milik cowok itu melihat (Name) yang sudah tertidur disampingnya.

Hari ini memang melelahkan bagi mereka berdua. Wooin menggeser pelan kepala (Name), beralih menyender ke pundaknya dengan hati-hati.

Sudah malam. Mereka berdua berada dikereta perjalanan pulang. Awalnya mereka berdua berencana menginap namun terjadi sedikit konflik antara Wooin dan ayahnya. Karena itu mereka akhirnya memilih pulang.

Wooin mengambil ponselnya disaku jaket, melihat beberapa foto milik (Name) yang diambil cewek itu kala meminjam ponselnya tadi siang. Cantik, pikir Wooin.

Senyum jahil terpatri diwajah tampannya, tangannya bergerak mendekati hidung (Name) dan yah.. dia menutup kedua lubang hidung (Name).

"Nnggh.." (Name) mulai terganggu karena ulah Wooin. Dia seperti nafas manual dari mulutnya.

"Pffftt!" Wooin menahan tawanya ketika (Name) bernafas lewat mulut. Dia kemudian menyudahi kejahilannya dan menghela nafas.

"Maaf.." gumam cowok itu. Entah dia meminta maaf untuk apa.


꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Mereka sudah sampai. Wooin menepuk pelan pipi (Name) untuk membangunkannya.

"Ng..?" (Name) membuka matanya pelan-pelan. Menatap Wooin bingung.

"Kita sudah sampai, ayo turun." Wooin menarik pelan tangan cewek itu dan menggenggamnya erat.

Mereka berdua berjalan santai, jalanan sekitar masih ramai walaupun sudah larut. Wooin menoleh kearah (Name).

"Aku tidur di rumahmu, ya." ucap Wooin.

"Ya.. Di kamar belakang.." jawab (Name) sembari menguap kecil karena masih mengantuk.

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah (Name). Kedua insan itu langsung pergi mandi sebelum tidur. Tentunya mandi sendiri-sendiri ya.

Wooin berteriak dari kamar mandi, meminta handuk kepada (Name) yang sudah lebih dulu selesai membersihkan diri.

"Nggak ada handuk. Lap pakai baju kotormu aja." (Name) balas berteriak dari kejauhan.

𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang