07 : Latihan 3

3.5K 591 55
                                    

Bruk!

(Name) merebahkan dirinya ke atas tanah dengan badan yang lelah penuh keringat sehabis latihan. Dia menutup matanya, merasakan semilir angin yang sejuk menyentuh kulitnya.

"Hahh.. Lelah.." ia mendesah pelan sambil mengelus perutnya. Rasa lelah dan juga lapar melandanya sekarang.

"Ah.. Rasanya mau mati.. Aku mau makan daging.." ucap Hannam dengan nafas yang terengah-engah.

"Capek banget. Latihannya keras banget, ya? Apa kita akan mati di gunung?" resah Junsu.

"Kita bahkan nggak dikasih minum. Apa-apaan ini..?" tambah Minwoo.

Mereka semua terduduk ditanah dengan keluh kesah masing-masing. (Name) mengantuk, tapi dia tidak mau tidur dan memaksakan matanya untuk tetap terbuka dan terjaga.

"Aku mau pulang. Aku nggak sanggup. Berat banget! Penderitaan macam apa ini?" ucap Shelly.

"Menurutku, kita harus latihan lebih keras dari ini agar bisa ngalahin Monster." ucap Hannam.

"Ng?"

"Kita pasti akan dikalahin Monster kayak waktu itu meski bertanding ulang kalau kemampuan kita hanya di tengah-tengah."

"Kalian tahu sendiri, kecuali (Name), saat dia mengejar kita di belakang.. Dia benar-benar seperti Monster gila." kata Hannam.

Junsu mengangkat kepalanya yang tertekuk, "Sebenarnya... Kupikir mustahil ngalahin dia." ucap Junsu.

(Name) mengerutkan dahinya menanggapi percakapan mereka. Apa ini? Siapa Monster? Dan apa dia benar-benar nggak terkalahkan? Tanyanya dalam hati.

"Monster.. Aku nggak kenal dia.. Tapi kayaknya aku kenal.." ucap (Name). Dia bangkit dari posisinya, duduk di sebelah Shelly.

"Kau nggak kenal tapi kenal?" tanya Yubin bersuara pelan. Ia heran dengan cewek yang satu itu. Nggak nyambung, pikir Yubin.

(Name) mengangguk, "Dia itu badannya besar, kan? Dia kayak om-om tapi dia masih anak sekolahan.." ucapnya. Hannam mengiyakan.

(Name) memasang pose berpikir, mencoba mengingat-ingat tentang si Monster dalan otaknya. "Aku pernah di tolong sama dia." kata cewek itu. Mereka terkejut.

"Kok bisa?"

"Waktu belanja di minimarket, dompetku ketinggalan. Monster yang bayarin semua belanjaanku." kata (Name). Mereka bersweatdrop berjamaah.

"Aku jadi mau punya pacar kayak dia.." tambah cewek itu.

"Kau mau punya pacar yang kayak om-om?" tanya Shelly. (Name) menggeleng.

"Bukan, tapi yang kaya." ucap (Name).

Shelly tertawa pelan diikuti helaan nafas dari yang lain. Mereka menikmati waktu istirahat ini sampai Biksu datang.

"Dasar kalian.."

"Kalian nggak tahu rasanya dikejar monster sungguhan, ya?"

Biksu itu tersenyum lebar, menampilkan gigi emasnya yang berkilau.

"Hah..?"

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

"AAAAAH!"

"Pak tua sialan! Kenapa dia betulan ngelepas binatang liar?!"

Hannam berteriak keras, mengayuh sepedanya dengan cepat. Menghindari kejaran Babi hutan peliharaan Biksu. Yah, kali ini mereka benar-benar dikejar Monster sungguhan.

𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang