06 : Latihan 2

3.7K 595 25
                                    

Setelah tercebur ke sungai, (Name) dan Hannam kembali berlatih. Mengayuh pedal sepeda mereka tanpa henti sampai langit biru berganti menjadi oranye kemerahan.

"Woi, kayaknya sudah lewat beberapa jam. Kita harus begini sampai kapan?"

"Kakiku gemetar..."

(Name) mengayuh sepedanya dengan pelan, nafasnya terengah-engah dan badannya terasa lebih berat dari biasanya.

"Habis jatuh ke air, badanku jadi tambah berat..." ucap Hannam. Yah, sama seperti (Name), ia juga merasa badannya lebih berat.

(Name) mengangguk mengiyakan. "Aku juga.." ucapnya.

Sang biksu yang sedang berbaring santai dari kejauhan tertawa mendengar ucapan Hannam dan (Name). Sedikit timbul rasa kesal pada (Name) ketika melihat biksu itu.

"Haha! Aku memasukkan kapas ke bajunya supaya bisa menyerap lebih banyak air."

"Cuma itu cara agar mereka sadar dengan beban mereka saat tenaga makin berkurang."

Biksu itu menarik nafas dan tersenyum misterius.

"Dari tadi pak tua itu bicara apa sambil tiduran sendirian?" bingung Hannam.

Suara biksu hanya seperti iklan lewat karena tidak kedengaran. Bahkan (Name) hanya bisa melihat mulut biksu itu yang terbuka mengucapkan sesuatu yang tidak ia mengerti.

"Ah.. Aku capek.." desah (Name) kelelahan.

Menyadari bahwa mereka, para anggota kru, tidak mendengar ucapan biksu, Yoonha pun berteriak guna memberitahu mereka.

"Hannam, Katanya ada kapas di dalam bajumu!" teriak Yoonha dari kejauhan. Hannam dan (Name) tersentak mendengarnya, emosi mereka meluap dan meneriaki sang biksu.

"PAK TUA S*IALAN!! PANTAS SAJA BERAT BANGET!!!" teriak Hannam dan (Name) kompak. Wajah keduanya terlihat tidak manusiawi:) saking emosinya pada biksu.

Para anggota kru pun menjadi lebih waspada dan hati-hati, supaya mereka tidak merasakan apa yang dirasakan Hannam dan (Name) saat ini.

"B*angsat. Kita m*ampus kalau tercebur..." gumam Yubin.

Mereka semua benar-benar lelah, dan kini sudah mencapai batas mereka.

"BIKSU, SEPERTINYA INI SUDAH LEBIH DARI DUA JAM! CEPAT, TOLONG SUDAHI INI!!!"

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━


"Ayo kita turun gunung sebelum makin gelap."

(Name) menghela nafas pasrah. Sehabis latihan mematikan ini, mereka harus turun gunung membawa sepeda dan roller kayu yang berat.

Gadis itu mendongak menatap sang biksu.

"Aku lapar.." ucapnya. Biksu terkekeh.

"Pegunungan lebih cepat gelap. Lekas bawa barang-barang kalian dan turun kalau nggak mau dimakan binatang buas" Biksu itu berjalan mendahului mereka. (Name) bangkit dari posisinya dan menghela nafas lagi.

"Biksu, kita makan apa malam ini?" perut Hannam berbunyi keras tanda perlu diisi makanan. Cowok botak itu terlihat menyedihkan karena kelaparan.

"Sayuran."

"Habis makan, kita latihan kebugaran."

Mereka sweatdrop berjamaah.

"Sayuran..." beo Hannam lemas dan lesu.

"Latihan lagi..." ucap (Name) lemas dan lesu (2).

"Kuil betulan nggak nyediain daging, ya?" tanya Yubin lemas dan lesu (3).

𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang