17 : Hannam 2

2.8K 409 7
                                    

"Nam.."

"..."

"Nam.."

"..."

"Han.."

"..."

"Hannam.."

"..."

"WOII JAHANAM!!!"

"AAAAAA! IYA KENAPA (NAME)?!!!?!"

"Mandi sana. Kita bisa terlambat nanti."

(Name) menghela nafas kasar. Menatap lelah sosok Hannam yang baru saja bangun setelah diteriakinya. Cewek itu mengambil dua roti selai dan memberikannya pada Hannam. Tak lupa dengan secangkir teh.

"Apa ini?" tanya Hannam.

"Batu." ketus (Name).

Hannam hanya bisa tersenyum dan akhirnya memakan roti selai yang diberikan sang dara dengan lahap kemudian pergi mandi.

(Name) duduk ditempat tidur Hannam seraya menunggu cowok itu. Ia bersenandung pelan sambil melihat sekitarnya.

"(NAME)!!!" teriakan keras dari kamar mandi terdengar. Sang pemilik nama berdecak kesal, apa lagi ini? Pikirnya.

"Apa?" (Name) memberhentikan langkahnya tepat didepan pintu kamar mandi. Terdiam menunggu jawaban dari Hannam didalam.

"Handuk. Aku lupa mengambilnya." (Name) kembali berdecak mendengar ucapan Hannam. Daripada beradu mulut sekarang, lebih baik dia menurutinya dan masalah selesai.

Cewek itu mengambil handuk Hannam yang ternyata ada ditempat tidurnya. Dia segera memberikannya pada cowok itu kemudian duduk kembali.

"Cepat! Aku nggak mau bersihin wc sekolah!" teriak (Name).

Hannam menjawab, "Tunggu sebentar!"

Akhirnya butuh waktu satu jam untuk Hannam bersiap. Wajah dan suasana hati (Name) benar-benar buruk sekarang karena dia harus membersihkan wc sekolah bersama Hannam dan murid lainnya yang terlambat.

"Hannam sialan..."

"HEY AKU BISA DENGAR, YA!"

Setelah bel istirahat berbunyi, kedua insan itu akhirnya kembali ke kelas mereka. Merasa cukup lelah sekarang dan memilih untuk tidur.

━━━━━━༺༻ ━━━━━━

"Wah gila! Jadi kalian tinggal barengan?"

Minwoo tak habis pikir dengan fakta yang baru saja ia ketahui. Ia hanya bisa tersenyum dan meminta kejelasannya pada (Name) dan Hannam.

"Nggak, aku cuman numpang tidur seharian dirumah Hannam." ucap (Name) yang langsung diiyakan Hannam.

<<<Flashback

(Name) duduk disebelah kandang Nike, anjing peliharaannya yang tertidur pulas. (Name) menghela nafas dan tangannya bergerak mengelus-elus bulu halus milik Nike.

"Padahal kau bisa dapatkan yang lebih dari anjingnya Hannam..."

"Sial sekali nasib putri kecilku ini..."

Entahlah.. (Name) terus bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa harus anjingnya Hannam a.k.a Jordan yang harus menjadi ayah dari anak-anak Nike nanti.

"Tcih, aku nggak mau besanan sama Hannam!" ucap (Name).

Sekiranya setengah jam cewek itu duduk disebelah kandang Nike, sampai gonggongan anjing tidak dikenal merusuh di depan rumahnya.

𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang