"Hahh..." (Name) menghela nafas lelah. Sekarang dia sudah tidak bisa berjalan dan hanya terbaring di tempat tidurnya dengan lemas sementara Minwoo memasak di dapur.
Iya memasak.
(Name) sempat ragu kala cowok itu bilang bahwa dia yang akan membuat sarapan. Tapi setelah hidungnya mencium wangi sedap khas nasi goreng dia jadi percaya. Yah terakhir dia mencoba nasi goreng buatan Minwoo itu sekitar setengah tahun yang lalu dan rasanya asin sekali.
Mungkin sekarang Minwoo sudah improve dan menunjukkan skill aslinya dalam memasak.
"(Name)?" Minwoo masuk ke dalam kamar (Name) dengan dua piring di tangannya.
"Omurice..." gumam (Name) pelan ketika melihat apa yang Minwoo bawa. Cewek itu bergerak, mencoba duduk dan menerima piring dengan omurice diatasnya yang disodorkan Minwoo.
"Terima kasih, kak." ucap (Name).
Minwoo mengangguk, "Sama-sama. Semoga suka, ya." ucapnya kemudian tersenyum simpul. Minwoo mulai memakan omurice buatannya bersama (Name). Pandangan cowok itu tertanam pada wajah sang hawa yang bersemu kemerahan.
"Enak..." puji (Name). Rasanya benar-benar enak. Omurice kali ini sukses besar. Nasi gorengnya tidak keasinan dan telurnya gurih sekali. Sebenarnya ini pertama kali omurice Minwoo berhasil.
Dulu dia juga pernah membuat omurice dan menyuruh Yoonha untuk menyicipinya. Naas, rasanya pahit dan tidak layak di sebut sebagai makanan lalu ia berakhir dimarahi oleh Yoonha.
"Aku senang kau suka omurice buatanku," ucap Minwoo dengan kekehan pelan. Cowok itu segera menghabiskan omurice miliknya dan berniat tinggal lebih lama lagi bersama (Name).
Setelah mereka selesai makan, Minwoo mencuci piring keduanya kemudian kembali ke kamar (Name) dan turut berbaring di sampingnya. Tangannya melingkar di pinggang (Name) dan memeluknya erat.
"(Name)..."
"Iya?"
"Pas lulus SMA... Kita nikah, ya?"
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
"(Name).."
"Ng?"
"Kau ketiduran,"
(Name) mengosok matanya sejenak, melihat Wooin yang duduk di sofa tak jauh darinya dengan tatapan bingung. Dia menoleh ke samping, mendapati TV yang masih menampilkan serial Rainbow Ruby. Mata sang hawa beralih ke ponselnya yang tergeletak di paha dengan layar yang menyala.
'Big Three'
Ah. Ternyata dia ketiduran saat menulis cerita di note. Cewek itu bangkit, meregangkan badannya yang terasa pegal dan menggaruk perutnya sambil berjalan ke dapur.
"(Name), aku lapar. Masakin, dong." ucap Wooin yang melihat (Name) beranjak dari tempatnya. (Name) mengangguk pelan tanpa bersuara, Wooin sendiri tersenyum dan kembali fokus pada Ruby di TV.
(Name) menguap. Dia masih mengantuk dan merasa sangat lelah. Apa karena faktor dibangunkan? Yah nggak tahu. Intinya dia capek banget.
"Satu karakter lagi, ya..." gumamnya pelan.
Selama ini dia diam-diam membuat cerita di note ponselnya. Karakternya sendiri terinspirasi dari teman-temannya. Tapi dia bingung, siapa lagi yang akan muncul kira-kira di chapter 'Big Three' yang ia buat?
![](https://img.wattpad.com/cover/335849874-288-k667375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑
Action➤; 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚-𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧! ⌗ 𝐂𝐡𝐨𝐢 (𝐍𝐚𝐦𝐞), 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧...