(Name) menghela nafas, menatap lelah kedua cowok a.k.a Yubin dan Owen yang sedang duduk di sofa rumahnya. (Name) harus mengobati Owen yang terluka dan Yubin nggak mau pulang membiarkan (Name) dan Owen berduaan.
Aura tidak mengenakkan keluar dari Yubin dan Owen.
"Kalau berkelahi lagi, siap-siap aja kalian botak." ketus (Name). Bergantian menyentil dahi mereka berdua.
(Name) mengambil kotak P3K miliknya, mengobati Owen dan memberi plaster pada cowok itu.
"A-Aw.." Owen meringis, merasa sakit ketika lukanya disentuh oleh (Name).
"Jangan lebay, cuma sedikit memar sama lecet." ucap (Name) dan beralih pada Yubin.
"Mau apa kau? Mau berkelahi lagi?" tanya (Name). Yubin hanya berdecak kemudian memalingkan wajahnya kearah lain. Dasar.
TEP!
Owen meraih tangan (Name) ; merasa tidak suka karena cewek itu tidak melihatnya.
"Aku ada disini.." ucap Owen pelan, iris mata miliknya menatap intens wajah (Name).
"Aku tahu. Aku nggak buta." ucap (Name) kemudian berdiri, mengembalikan kotak P3K di tempat yang biasa ia simpan dan membawa sebuah tas di tangannya.
Yubin penasaran dengan itu namun ia terlalu gengsi bertanya.
"Bajumu." (Name) menyodorkan tas itu ke hadapan Owen.
Owen mendongak, "Thanks." ucapnya.
Ah ternyata itu bajunya Owen!
(Name) hanya mengangguk pelan, berbatuk pelan ; menyinggung Yubin yang duduk bersedekap dada.
"Sudah malam. Kalian berdua sana pulang." ucap (Name) melirik Yubin.
"Hah?" bingung Owen.
"Pulang." ulang cewek itu.
Yubin menghela nafas, berdiri dari duduknya dan tiba-tiba menarik kerah baju Owen.
"Woi!" marah (Name) pada Yubin.
"Pergi dari sini bule bangsat!" teriak Yubin.
Owen sudah tidak bisa menahan sabarnya kali ini, Yubin benar-benar menyebalkan baginya. Cowok bule itu berdiri, kepalan tangannya bergerak sangat cepat meninju wajah Yubin.
BUGH!
"OWEN STOP!"
Duh, mendadak jadi tuli nih. (Name) rasanya frustasi berat karena dua makhluk ini. Owen dan Yubin berkelahi brutal kali ini.
"Keparat! Mati kau!" Yubin menggertakkan giginya, melayangkan tinjunya kearah Owen dan langsung di tangkis cepat.
"Boleh juga!" ucap Owen. Oh, rasanya menantang berkelahi dengan Yubin yang membuatnya bersemangat.
Yubin beralih menendang perut Owen, emosinya memuncak karena cowok itu yang menghindar terus-terusan dan hanya menangkis.
"Hentikan kalian berdua!!" (Name) berteriak, berharap keduanya berhenti namun semakin menjadi-jadi.
'B-Bahayaa!' jerit (Name) dalam hatinya.
"Bangsat!"
"Kak Yubin! Owen! berhen──────"
BUGHHH!

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑
Action➤; 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚-𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧! ⌗ 𝐂𝐡𝐨𝐢 (𝐍𝐚𝐦𝐞), 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧...