44 : Setelah balapan

1.7K 254 37
                                    

Perjuangan Hannam membuahkan hasil. Setelah mati-matian melaju, dia akhirnya mendapatkan satu poin yang sangat berarti bagi kru Humming bird. Sungguh, tekad cowok itu nggak bisa diremehkan.

Para penonton bersorak, berteriak akan kemenangan mereka.

"Biar kubantu," Junsu melirik (Name) sekilas, menarik pelan tangan sang dara ke pundaknya kemudian mulai berjalan dengan pelan.

(Name) menghela nafas, mau tak mau dia sementara harus dibantu berjalan karena kakinya yang terluka. Mereka berdua, Junsu dan (Name), menghampiri Hannam juga yang lain.

"(Name)!!" teriakan Hannam langsung menyambut kedatangan Junsu dan (Name). Cowok bermarga Kang itu terlihat cemas kala melihat mereka.

"Kau menang... Kita menang..." ucap (Name) pelan dengan senyuman manis. Hannam mengangguk mengiyakannya, sorot mata cowok itu masih tak bisa lepas dari sang dara.

Shelly ikut tersenyum, tangannya bergerak mengelus surai (Name) dengan lembut lalu memberikan beberapa tepukan di kepala cewek itu.

(Name) benar-benar nyaman dengan perlakuan Shelly. Selama ini belum ada yang memperlakukannya begitu selain Yoonha. (Name) sangat suka, suka sekali dengan cewek-cewek cantik.

"Seharusnya kulindas saja si bangsat itu..." Yubin bergumam pelan, iris dwiwarnanya berfokus pada (Name) yang sibuk berbicara dengan Shelly dan Hannam. Tangannya mengepal kemudian melemas lagi.

"Kak Yubin keren banget! Refleknya aduhai sekali!" mendengarnya, Yubin bersemu kemerahan. Ah tidak, apa ini? Apa (Name) sedang memujinya? Tolong siapapun selamatkan Yubin sekarang.

Cowok itu berdeham pelan, menoleh kearah lain dengan telinga yang sudah merah senada dengan rambutnya. (Name) terkekeh, astaga dia suka sekali melihat Yubin yang malu seperti itu.

"Apaan sih," ucap Yubin dengan decakan. Dia terlihat kesal nyatanya sedang berusaha setengah mati untuk tidak salah tingkah di depan teman-temannya.

(Name) tersenyum lebar, "Kak Jay sama kak Junsu juga keren! Kayaknya aku harus lebih banyak latihan, deh." ucapnya dengan memelankan suara diakhiran. Junsu hanya tersenyum kemudian ia juga memuji (Name) walau sebenarnya tak ada yang harus di puji dari cewek itu karena dia jatuh di awal bersamanya.

Berbeda dengan Junsu, Jahyun hanya diam. Tatapan tanpa ekspresinya itu selalu saja tak pernah berubah. Yah, dia orang yang agak kaku. Meski begitu, jauh di lubuk hatinya dia senang di puji oleh (Name).

"Ayo pulang." Yubin bersuara, memecah atensi yang lain dan seketika berfokus padanya. (Name) jujur masih ingin tinggal lebih lama, dia juga mau melihat peserta lain namun mengingat dirinya yang terluka sepertinya dia juga harus pulang sekarang.

Hannam menghela nafasnya, menatap Yubin dengan masam.

"Kok cepat banget? Sebentar lagi juga selesai, nggak mau nonton dulu?" tanyanya.

Yubin berbalik, "Aku ada urusan."

Hannam menggaruk tengkuknya kemudian mengangguk pelan mengiyakan ucapan Yubin. Tatapannya berfokus pada cowok berambut merah itu dan di detik selanjutnya ia melihat Yubin yang sepertinya mau menggendong (Name).

"H-Hey, kau mau ngapain?" tanya Hannam. Junsu juga sedikit kebingungan dengan tingkah Yubin.

"Mau pulang." ucapnya lalu mendongak menatap (Name). "Ayo," ajaknya maksud ingin menggendong sang dara di punggungnya.

(Name) menatap Junsu sebentar kemudian berucap pelan pada Yubin.

"Eh.. Itu.. Nggak apa-apa? Maksudku... Kau mau gendong aku sepanjang jalan?" tanya (Name).

𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang