"Hey! Minggir!!"
Tak bisa melihat jalan dengan baik, (Name) berdecak sebal pada dua makhluk halus── maksud saya dua orang cowok yang tak lain dan tak bukan adalah Hannam serta Minwoo yang berdiri dibelakangnya dan depannya.
Seperti yang sudah kita ketahui di chapter sebelumnya, kalau Hannam dan Minwoo berencana pulang bersama (Name) karena takut cewek itu di begal lagi. Dan yah begitulah. Duh cocwit:v
Mereka berdua menoleh ke kanan dan ke kiri dengan waspada sepanjang jalan entah karena apa. Ketika (Name) ingin bergeser ke samping, Minwoo otomatis juga ikut bergeser begitu juga dengan Hannam di belakang. Dasar overproyektor.
"Bangsat!" maki (Name).
"Shh! Pelanin dong suaramu! Nanti para begal itu datang lagi!" bisik Hannam.
"Apa hubungannya?!" tanya (Name) kesal.
"Kau tahu kan kita lagi di jalanan yang banyak gang! disitu tempatnya para begal!" timpal Minwoo.
BUGH! BUGH!
"AAAKH!"
"ADUHH!"
Hannam dan Minwoo mengaduh kesakitan, mendapat tendangan cinta dari seorang (Name) yang sudah benar-benar kesal karena mereka.
"Cowok-cowok bodoh ini..."
"(Name) jahat!" Hannam menangis dramatis begitu juga Minwoo yang mengangguk mengiyakan ucapannya dengan berlinang air mata.
Beberapa pasang mata yang melihat mereka terheran membuat (Name) langsung berjalan cepat meninggalkan mereka berdua.
"Nggak kenal... Aku nggak kenal..." gumam sang dara sambil berjalan menunduk.
"(NAME) JANGAN JALAN SENDIRI!!!" teriak Hannam dan Minwoo kompak sambil menyusul (Name) dengan cepat.
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚
Akhirnya setelah perjalanan yang penuh cobaan, mereka bertiga kini sampai tepat di depan rumah (Name). Tanpa berlama-lama, Hannam pamit pulang dengan alasan belum memberi makan Jordan dan Nike dari pagi sementara Minwoo memilih tinggal sebentar.
Bruk!
Minwoo mendaratkan bokongnya ke sofa dengan helaan nafas lelah. Meletakkan tasnya di samping sambil menatap (Name) yang membuka seragam musim dinginnya.
"Kau nggak kesepian tinggal sendiri?" Minwoo bertanya pelan dan langsung mendapat gelengan dari (Name).
"Nggak," jawabnya.
"Aku malas pulang ke rumah," ucap Minwoo.
"Kau nggak mau tinggal sama kak Jay lagi?" tanya (Name).
"Hidupku nggak tenang kalau tinggal di sana." jawab Minwoo. Dia menyenderkan punggungnya ke senderan sofa dan memangku kakinya.
"Aku mau tinggal di sini saja." ucap Minwoo. Mendengarnya (Name) menghela nafas.
"Yah, terserah. Aku mau mandi." ucap (Name).
Minwoo mengangguk paham, kini mengambil remot TV dan mencari siaran yang bagus untuk di tonton kala (Name) pergi mandi.
"Isinya kartun semua..." gumam cowok itu.
Pasrah, Minwoo pun tak jadi menonton TV dan memutuskan untuk bermain ponsel saja sambil tiduran di sofa. Dia nggak begitu suka kartun, dia sukanya yang plus plus──

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑
Action➤; 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚-𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧! ⌗ 𝐂𝐡𝐨𝐢 (𝐍𝐚𝐦𝐞), 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧...