(Name) berdeham seraya berpikir keras dengan tawaran Wooin. Butuh waktu lima menit sampai (Name) benar-benar menjawab tawaran dari sang adam.
"Oke, deh." ucapnya. Wooin menyunggingkan senyum miring khasnya, merasa puas dengan jawaban adik tirinya itu kemudian terkekeh pelan.
Wooin berjalan keluar dari kamar (Name). Dirinya menyiapkan perlengkapan bayi milik Junhoe karena berniat membawa bayi itu bersamanya dan juga (Name).
"Kau seriusan mau bawa Junhoe sepedaan?" (Name) menatap Wooin tak percaya. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum simpul.
Wooin terkekeh, dirinya mencolek pipi gembul milik Junhoe dan menggendong bayi itu dengan hati-hati.
"Kita titipin Junhoe," ucap Wooin.
"Titip Junhoe? Di mana? Day care?" tanya (Name).
Wooin menggeleng, "Joker sama Hyuk," jawabnya santai.
(Name) tercengang ketika mendengar ucapan Wooin barusan. Cewek itu membulatkan matanya, sekilas menatap Junhoe dan Wooin bersamaan. Dia benar-benar tak percaya kalau Wooin memiliki rencana itu.
"J-Joker...? Hyuk...? MEMANGNYA MEREKA BISA JAGA BAYI?!!" (Name) memegang pundak Wooin dengan mulut yang menganga. Sang adam pun tertawa pelan melihat itu. Menurutnya, (Name) sangat lucu sekarang.
"Wooin, ish! Serius apa nggak, sih?!" kesal (Name), yang menyadari tawa Wooin.
"Serius. Nah, sekarang ayo kita pergi~" ucap Wooin, menggandeng tangan (Name).
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚"Joker," (Name) menghela nafas kala merasakan sepasang tangan kekar milik Joker melingkar di pinggangnya. Dia mengelus lembut surai biru sang adam sambil menatap Wooin yang berbincang dengan Hyuk.
"(Name) wangi bunga..." suara baritone khas seorang Joker mengudara. Dirinya menutup mata, membiarkan dagunya bertopang di bahu (Name) sambil menikmati elusan dari cewek itu. Joker benar-benar suka sekali dielus seperti ini.
Keduanya terlalu nyaman sendiri sampai tak sadar kalau Hyuk dan Wooin sudah menatap mereka dengan raut wajah yang sulit diartikan. Iris obsidian milik Hyuk melirik tajam begitupula Wooin.
"Sekarang jam berapa?" sebelah alis Wooin terangkat kala mendengar suara (Name). Lelaki dengan snake tongue itu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja dan menghela nafas.
"Jam enam," jawab Wooin diikuti anggukan kecil dari sang penanya.
"Mau kemana?" kali ini sang Grim reaper bersuara, kedua tangannya bergerak mengupas apel merah segar dengan sebilah pisau kecil. Joker yang melihat itu menggeram pelan. Dalam hati merasa jengkel karena itu adalah apel kesukaannya yang sekarang hendak dimakan oleh Hyuk.
"Mau ketemuan sama teman-temanku," ucap (Name). Joker semakin mengeratkan tangannya di pinggang (Name) dengan posesif, membuat Wooin mendesis sebal sampai rasanya ingin menarik (Name) saat itu juga dan mengokopnya di hadapan Joker dan Hyuk.
Hyuk memakan apel yang sudah dikupasnya sambil mengangguk mengerti ucapan (Name) barusan. Entah kenapa apel yang dia makan ini terasa sangat manis dari biasanya. Apa karena memang manis ataukah karena ia memakannya sambil menatap (Name)? Huhh, Hyuk nggak tahu.
"Ayo, nanti kau dimarahin kalau terlambat." (Name) mengerutkan alisnya ketika melihat Wooin yang tiba-tiba berdiri dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Nada bicara sang adam juga terdengar asing, tak seperti biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑
Akcja➤; 𝐃𝐫𝐚𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚-𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬𝐚𝐧! ⌗ 𝐂𝐡𝐨𝐢 (𝐍𝐚𝐦𝐞), 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢𝐚𝐧...