HN 13🧸

43.5K 2.5K 30
                                    

Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah
























































Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah






























Pertengkaran malam tadi diselesaikkan Jiddah Halimah karna mba mba ndalem Halaty Fitri yg melaporkan pada Jiddah Halimah

Dan pagi ini Shofia sudah beberes memasukkan semua bajunya masuk kedalam koper dibantu Adhifa

Selesai membereskan baju, Adhifa kembali masuk ke kamarnya, dia merasa ada yg aneh di tubuhnya, dia masuk ke dalam kamar mandi mengambil alat tes kehamilan karna dia merasa aneh dengan moodnya, dengan daya tahan tubuhnya

Dan tak lama, Adhifa menutup mulutnya menatap alat tes berwarna biru itu, garis dua tegas nampak disana

Dia langsung keluar kamar mandi dan melihat sang suami tengah bermain dengan Hilya diatas kasur, dia menyaku dulu alat tes kehamilan itu

Dan dia ikut duduk bersama diatas kasur bersama sang suami dan putrinya dia memikirkan bagaimana cara memberitahu suaminya

"Emmm mas"

"Dalem,"

"Mau tanya boleh ?"

"Boleh, kenapa ? Tumben izin dulu"

"Kalau semisal Hilya punya adik kayaknya dia siap gak yah mas ?"

"InsyaAllah siap kok sayang yang penting kan kita gak pilih kasih, kita adil, kita gak membeda bedakan mereka. Kan kita sudah bicarakan ini 5 bulan lalu pas kamu lepas KB sayang, kenapa ? Udah hasil kah sayang ?"

Adhifa tak bisa menahan senyumnya, dia mengambil alat tes itu lalu mengangguk dan memberinya pada sang suami

"Alhamdulillah Ala Kulli Hal ya Allah"

Hamdan langsung turun dari kasur dan bersujud syukur disana, reaksinya sama saat dulu Adhifa memberitahunya akan keberadaan Hilya di rahimnya

Hamdan langsung memeluk erat sang istri, air mata kebahagiaan pun tak luput dia keluarkan, nikmat kembali Allah beri keturunan sangatlah mengembirakan hatinya

"MasyaAllah sayang, makasih sayang" ucapnya sembari menciumi kepala istrinya dan itu membuat Hilya cemburu

Dia langsung bangun dan memisahkan baba dan bundanya, dan meminta dipeluk Babanya

Pantas saja Hilya akhir akhir ini itu rewel dan selalu mau didekat Babanya, kalau kata ornag jawa itu NGADI atau tanda tanda mau punya adik

Tapi biasanya malah dekatnya sama ibu berbeda dengan Hilya yg lebih mau dekat dengan Babanya

"Hilya mau punya adek gak ?" Tanya Hamdan sembari menciumi pipi gembul Hilya

"Adek ?"

"Iyah kaya siapa yah yg punya adek yah bun ?"

"Kaya dedeknya Tante Nisa, adek kecil"

"Nah iya kaya dedeknya tante Nisa, Mau ?"

"Mau, Mau Baba, mana adeknya ?"

Hamdan tersenyum lalu menujuk pada perut Adhifa yg masih rata

"Kok disitu, adeknya gak sempit Baba ?"

Hallo Ning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang