Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yahZakky menyusul Hamdan duduk diteras belakang walaupun agak malu melewati mba mba santri yg sedang simakkan dengan mertua, istri dan iparnya
Dia duduk disamping Hamdan yg sedang membuka hpnya mengetikkan sesuatu disana
Saat tau Zakky duduk disampingnya, Hamdan langsung menaruh hpnya dan meminum teh hangatnya
"Gimana Shofia selama jadi istri kamu beberapa bulan ini Zak ?" Tanya Hamdan mengawali pembicaraan
"Alhamdulillah mas, dia bisa bersosialisasi dengan baik di Kesatuan, dia juga bisa membagi waktunya juga"
"Kalian sedang ada masalah ?" Tanya Hamdan basa basi padahal kemarin dia sudah diberitau Zakky kalau mereka sedang marahan
Detak jantung Zakky mendadak bekerja lebih cepat, apa Shofia sudah menceritakannya ?
"Shofia belum cerita apa apa ke saya cuma ya siapa yg gak curiga liat Shofia datang ke Pesantren dijemput mba Ndalem dan matanya sembab, saya sebagai kakak pasti curiga, bukan hanya saya, Bang Fajrin dan abah juga curiga tapi saya mencoba mengalihkan fikiran mereka"
"Maaf mas sebenarnya memang ada masalah diantara kami, tapi alhamdulillah semalam saya sudah menyelesaikkannya dengan Shofia"
"Apa karna wanita ? Maaf bukan mau ikut campur, kapan hari bang Fajrin cerita pernah gak sengaja papasan sama kamu sambil kamu boncengin wanita, apa karna dia dan apa itu benar kamu ?"
"Bener mas, itu saya dengan Sintya orang yg sudah saya anggap sahabat dari SMP karna orang tua kami pernah berdinas 1 tempat yg sama"
"Kalau bang Fajrin tau mungkin kamu sudah habis sama dia Zak, ya kalaupun sama saya gak menjamin juga kamu aman tapi sebisa mungkin saya ingin selesaikkan ini dengan baik, mau bagaimana pun saya juga gak bisa ikut campur urusan rumah tangga kalian. Selagi kalian bisa menyelesaikkannya saya hanya bisa memantau tapi kalau Shofia sampai minta tolong ya jangan salahkan saya Zak"
"Iya mas maaf kemarin memang sempat ada emosi mungkin Shofianya kaget karna gak pernah liat marah"
"Kenapa kamu yg marah ? Kan kamu yang salah ?"
"Iya mas saya kebawa emosi karna saat itu saya lagi capek, lagi laper, terus sempet cekcok sama Shofia ditambah saya dikabarin kalau ibunya Sintya kritis dan fikiran saya bener bener kacau mas"
"Kamu ada bentak dia ?"
Zakki menghembuskan nafas beratnya lalu mengangguk ragu
"Saya seumur umur gak pernah bentak dia, ngomong pakai nada tinggi saja saya gak tega, liat dia nangis saja ulu hati saya sakit loh Zak"
"Maaf mas, saya benar benar kelepasan waktu itu"
"Ya wajar Shofia marah, ibarat kata kamu lebih milih perempuan itu dari pada istrimu sendiri"
"Iya mas, saya tau, dan saya siap kalau Shofia atau mas Hamdan atau Bang Fajrin hukum saya"
Tanpa mereka sadari, sepasang telinga mendengar percakapan mereka.
Dia Fajrin yg sedari tadi mengepalkan tangannya, gatal ingin meninju iparnya itu
Dia sudah tak tahan, dia keluar dari persembunyiannya yg didapur
Kedatangan Fajrin membuat Hamdan kaget, padahal tadi dia sudah pastikan kakaknya itu berangkat kajian pagi tapi kenapa sekarang ada disini
Dia juga sengaja pilih teras belakang untuk mengobrol karna dijam subuh yak ada santri yg lewat jadi mereka bisa mengobrol luas walaupun ada santri mereka gak bakal bisa mendengar secara jelas karna teras belakang sekarang ditutup papan kayu demi kenyamanan para Gus dan ning yg ingin nyore disana
Fajrin menarik kaos Zakky dibagian leher membuat lelaki itu ikut berdiri, aura kemarahan ada disana
Dan
Bugh
"Bang Istighfar !"
Hamdan berusaha memisahkan namun Fajrin kuat mencengkram kaos adik iparnya itu
Bogeman mentah sudah diberikan dibagian wajah
Mba Ndalem yg melihatnya pun panik dan langsung memanggil ning ningnya
Mba Ndalem tadi hendak baru memulai masak namun dia kaget melihat Fajrin sudah meninju Zakky
"Berani kamu bentak adik saya hanya karna wanita lain ?!" Ucap Fajrin dengan penekanan nada yg menakutkan
Shofia dan Reni langsung lari kebelakang
Bugh
"ABAAAANG"
Shofia berteriak kala melihat suaminya dipukul dibagian perut hingga muntah darah
"ABANG LEPAAAS" teriak Shofia berusaha melepas tangan kakaknya pada leher suaminya
Hamdan juga berusaha menarik mundur Fajrin namun tenaga lelaki itu begitu kuat, Reni tak kalah usaha dia juga berusaha melepas genggaman tangan suaminya yg hendak meninju iparnya lagi
Umi datang panik melihat Zakky sudah muntah darah, beliau langsung memisahkan meskipun cukup sulit namun Fajrin berhasil dijauhkan dari Zakky yg langsung ambruk karna Shofia tak kuat menahan beban badan suaminya
"Mas hiksss mas" Shofia panik karna Zakky sudah tak sadarkan diri karna keadaan tubuh Zakky juga mssih sakit
"Istighfar Fajrin, ini bisa diselesaikkan baik baik" ucap Umi
Hamdan meraup wajahnya lalu membantu iparnya untuk bangun namun rasanya dia tak kuat
Hamdan langsung memanggil supir abah untuk membantu membawanya ke kamar
Zakky sudah direbahkan dikamar, Ajudan Abah yg satunya juga langsung memanggil dokter Pesantren yg lelaki untuk memeriksa Gusnya itu
Sementara Fajrin kini sudah ditenangkan Reni masuk ke kamarnya
Shofia memeluk erat Hamdan, dia merasa kasihan pada Zakky sampai harus muntah darah begitu
"Mas hikss mas Zakky gapapa kan ?" Tanya Shofia
"Gapapa, cuma imun tubuhnya saja yg lagi kurang makanya sampe muntah gitu"
Adhifa yg sudah selesai menyimak setoran masuk dan membawa Shofia untuk duduk, dia memberi iparnya itu minum agar sedikit tenang
"Tenang yah, suamimu bukan lelaki lemah" ucap Adhifa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo Ning
Teen FictionHallo Ning bukan Hallo dek "Jadi mau milih yang Tentara apa yg Gus, Shofia ?" ........ Gak bisa bikin deskripsi panjang2 intinya Baca aja wkwkwk