HN 36 🧸

46.4K 2.6K 34
                                        


Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah
































Selesai makan Shofia dipaksa Hamdan duduk di ruang tamu, Hamdan berusaha menengahi keduanya tanpa perdebattan

Zakky pertama kali berbicara meminta maaf pada semuanya, dia khilaf, dia berusaha meyakinkan kedua kakak Shofia. Fajrin berusaha meyakinkan dirinya percaya pada adik iparnya itu lagi pula jika dia terus menyentak Zakky resikonya adalah Shofia tak akan mau lagi dekat dengannya

Fajrin pun meminta maaf pada Zakky dan Shofia, dia melakukan hal itu karna dia tak terima adiknya dihianati, reflek seorang kakak untuk adiknya

Sementara Shofia si bontot gak mau meminta maaf atas ucapannya dan Fajrin memaklumi, Shofia memang dari dulu seperti itu

Jika sedang ada masalah dan dia terus terusan disalahkan dia akan membuka hal yg sudah lama dan tidak akan pernah mau minta maaf karna itu bentuk pembelaan

Namun jika hari hari biasa dia tidak akan mengatakan hal itu, Shofia itu pengingat handal makanya hati hati dengannya

"Udah yah damai yah, masa kumpul keluarga jadi kaya gini, gak baik terus terussan musuhan" ucap Adhifa

Semuanya mengangguk termasuk Reni

"Perutnya masih nyeri gak Zak ? Kalau masih mending ke rumah sakit" tanya Fajrin

"Enggak bang, sudah mendingan banget"

"Jangan lupa bang Zakky itu tentara, pukulan abang sudah biasa dia hadapi, cuma sekarang saja dia lagi sakit sebelum dipukul makanya sampe muntah" ucap Shofia

"Iyah Shof, udah oh jangan diungkin terus"

"Aku cuma ngomong"

Hamdan menahan tawanya, ego Shofia memang tak bisa di toleran bahkan saat bersamanya

"MasyaAllah anak mantuku kumpul semua" ucap abah yg baru masuk ke rumah, rasa bahagianya saat pulang disambut anak mantunya sampai lupa tak mengucap salam

Semua yg ada disitu menyalami abah dan bertepatan umi juga baru pulang membawa Hilya yg tangannya penuh jajan dari para mba Santri

Hilya bayi terfavorit untuk saat ini karna dia masih jadi cucu satu satunya sebelum adik dan kaka sepupunya lahir

Setiap mengelilingi komplek entah dengan jiddahnya, budhenya, mba ndalemnya pasti akan bawa pulang jajanan dari mba mba santri yg berebut ingin menjawil pipinya

"Aduh ini jajannya banyak banget, dari siapa aja ?" Tanya Hamdan yg langsung memangku putrinya

"Mba santli"

"Oh mba Santri, udah bilang makasih belum ?"

"Udah, yah Jiddah"

"Iya udah"

Abah duduk dikursi yg biasa beliau dudukki menghadap anak mantu dan cucunya

"Abah mau istirshat dulu ?" Tanya umi

"Istirahat opo toh mi, abah ndak capek ndak apa"

"Oh ya sudah kirain mau istirahat bah"

"Uminya kangen abah pengin dipeluk dikamar mungkin" ledek Hamdan

"Enak aja kamu ini"

Abah menatap perut menantunya yg sudah mulai membesar karna kandungannya sudah mau 4 bulan

Hallo Ning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang