HN 53 🧸

36.2K 2.3K 114
                                    

Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah



























Shofia masuk ruang bersalin karna ternyata sudah pembukaan 5 saat dibawa ke rumah sakit sebenarnya dari pagi Shofia sudah merasakan mulas namun fikirnya hanya sekedar pengin BAB karna usia kandungannya masih jauh dari HPL

Didalam Umi dan ibu Jinan menemani Shofia yg sedang menunggu pembukaan lengkap dan tak butuh waktu lama mendekati waktu Ashar, Pembukaan Shofia lengkap

Shofia di instruksi dokter untuk tenang, mengejan sesuai instruksi, dan perlahan jika tak kuat ucapkan saja

Abah dan Fajrin menunggu diluar dengan kedua tangan yg memegang tasbih

"Umi sakit mi umiiiiiii" ucap Shofia ditengah prosesnya

"Bisa bu, bisa yah, dedeknya sudah kelihatan kok, yuk bismillah yuk" ucap sang dokter perempuan

Shofia mengejan dengan kedua tangan digenggam dua wanita disamping kanan kirinya dia mengejan sekuat tenaga, sakit nya bukan main namun langsung terbayar dengan lahirnya bayi lakilaki sehat tanpa kurang 1 organ tubuh apapun

Umi langsung memeluk erat putrinya, mencium keningnya sementara ibu Jinan tak kuasa menahan air matanya, beliau mengusap punggung besannya

"Anak umi hebat, anak umi kuat" ucap umi sembari memeluk putrinya 

Tanpa mereka ketahui, Shofia dan Zakky memang sudah bekerja sama dengan rumah sakit untuk memvidio proses persalinan karna Zakky ingin melihat perjuangan sang istri melahirkan putranya

Suster itu tersenyum sembari memvidio proses pembersihan bayi itu lalu Abah disuruh masuk untuk menadzani cucunya

30 menit selanjutnya Shofia sudah mulai kembali tenaganya setelah tadi lemas benar benar lemas sekali

Dia juga sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, tangannya masih diganggam uminya yg juga tadi lemas melihat putrinya bertaruh nyawa demi cucunya

Bayi lakilaki dibedong biru itupun tak lama masuk dibawa suster yg tadi memvidio proses persalinan Shofia

"Ibu ini Vidionya sudah jadi saya kirim ke bapaknya atau ke ibu saja ?"

"Ke saya saja sus" ucap Shofia masih dengan suara serak

"Baik ibu saya kirim yah"

"Makasih yah sus"

"Sama sama ibu"

Ibu Jinan mengambil bayi lakilaki yg sangat tampan dan putih itu lalu menggendongnya, beliau pun tak kuasa menahan air mata mengingat perjuangan Shofia tadi

Sementara Zakky sejak tadi belum aktif lagi nomornya, semua berusaha menghibur Shofia melupakan hal yg tadi dia ucapkan di mobil

Malam ini Umi yg berjaga menemani putri dan cucunya karna Shofia baru boleh pulang besok sementara abah dan yg lain termasuk bu Jinan izin pulang dulu mengurus yg dirumah

Shofia masih berusaha menelfon suaminya dan dipanggilan ke 15 telfonnya terjawab lebih tepatnya panggilan vidionya

Sayang maaf tadi ada KKB ini mas udah di Markas, sayang dimana ? Kok kaya dirumah sakit ? Sayang sakit ? Karna denger suara tembakkan tadi ? Jangan Khawatir sayang, mas udah gakpapa gak ada yg gugur sayang

Shofia dan umi terkekeh mendengar kalimat beruntun Zakky itu, bahkan Shofia belum mengucapkan salam

Posisi Shofia sekarang duduk menyandarkan badan di brankar sembari memangku putranya

Hallo Ning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang