HN 38 🧸

37K 2.2K 52
                                    

Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah






























Zakky menjemput Hamdan yg baru sampai di Stasiun dan langsung menuju rumah sakit karna semalam Adhifa mengalami kontraksi dan sudah pembukaan 4

Skarang Adhifa sedang ada diruang bersalin karna putranya masih belum mau keluar mungkin akan sama dramanya seperti kakaknya dimana dia lahir saat Babanya sampai

Sampai disana Hamdan langsung berlari menuju istrinya yg sedang berbaring dengan kedua tangan digenggam ibunya

"Sakit ibuuuu" ucapnya

Hamdan langsung menggantikkan ibu mertuanya, dia menggenggam tangan istrinya, dia menciumi kening istrinya sementara Zakky dan Shofia memilih menunggu diluar

Fajrin dan Reni tak ikut karna memilih menemani Hilya di Pesantren

Setengah jam berlalu namun pembukaan tak bertambah, tak seperti saat Hilya yg diwaktu Babanya datang dia langsung pembukaan banyak dan lahir

Dokter menyarankan untuk oprasi saja mengingat ketuban sudah pecah beberapa waktu lalu

Hamdan langsung menyanggupi meskipun Adhfia awalnya ragu sebab Oprasi pasti pemulihannya lama namun Hamdan dengan cepat meminta untuk oprasi yg pemulihannya cepat dengan kemajuan teknologi sekarang

Dokter segera menyiapkan ruang oprasi kebetulan Adhifa dari semalam juga belum makan karna nafsu makannya hilang jadi oprasi tak butuh waktu lama

Adhifa masuk ruang oprasi sebelum waktu Dhuhur dan putranya lahir tepat di waktu adzan Dhuhur

Hamdan bersujud Syukur atas kelahiran putra keduanya, dia menciumi kepala istrinya, dia tadi memang ikut masuk menemani istrinya cesar

"Makasih sayang, makasih kamu ibu yang hebat sayang"

"Sama sama Baba, Baba juga ayah yg hebat buat kita"

"Mas sayang kamu, makasih sayang"

Suasana begitu haru, Hamdan dan Adhifa tak bisa menahan air matanya, air mata bahagia

Sementara diluar semua tengah deg deggan menunggu hasilnya, 1 Jam setengah oprasi berlangsung, bayi berjenis kelamin lakilaki kelaur dari ruangan itu menuju ruangan bayi

"MasyaAllah" ucap semua yg ada disana

Semua mata memandang bayi mungil itu yg sudah dibawa susternya ke ruang bayi sedangkan 20 menit setelahnya Adhifa dan Hamdan keluar dengan Adhifa yg berbaring di brankar

Adhifa tersenyum pada yg disana lalu dibawa perawat menuju ruangan yg sudah disiapkan untuknya

Hamdan langsung memeluk uminya, menangis bahagia dipelukkan uminya

"Anak Hamdan udah lahir mi, laki laki mi" adunya

"Iya mas, selamat yah, sekarang amanahmu bertambah nak"

Hamdan melepasnya lalu menatap mertuanya, dia langsung salim pada Bu Jinan yg berwajah tegang lalu diusap bahunya oleh sang mertua

"Alhamdulillah yah, bu. Laki laki anakku"

"Alhamdulillah ya Allah" jawab keduanya

Hamdan mengangguk lalu mengajak semuanya datang ke ruangan Adhifa, disana Adhifa masih dalam pemeriksaan dokter

Lalu dijelaskan oleh dokter berjilbab biru itu tentang keadaan Adhifa, dan pada jam berapa Adhifa bisa mulai belajar berjalan

Tak lama bayi lakilaki yg sudah dipakaikan bedong berwarna hijau armi itu masuk, wajahnya tampan sekali seperti Babanya

"MasyaAllah"

Ibu Jinan langsung menggendongnya dan menunjukkan pada besannya

Semua tatapan tertuju pada bayi tampan yg sedang tertidur itu sedangkan Hamdan mendekati istrinya, menciumi kening istrinya

"Mau minum ?" Tanya nya

Adhifa mengangguk dan Hamdan langsung mengambilkannya dan membantu istrinya minum dengan sedotan .

"Dan, namanya siapa Dan ?" Tanya Abah

Untuk anak lelaki ini Hamdan benar benar membuatnya sendiri tanpa ada sumbangan dari manapun

Berbeda dengan nama kakaknya yg islami, nama adik ini Hamdan buat dengan doa sang putra bisa menjadi penerusnya, Perwira kebanggan Keluarga

"Prawira Ravindra Arzanka Ali Arrasyid"

"Astaghfirullah panjang amat mas" celetuk Zakky

"Yeeee mas gak tau aja nama Hilya juga 5 kata, Fathimah Nur Hilya Tsabita Arrasyid, emang mas Hamdan pengin nama anaknya panjang" jawab Shofia

"Pantesan gak mau abah sama ayah nyumbang taunya penginnya nama Militer Dan ?" Ucap Ayah

"Iya yah, nerusin Babanya"

"Aamiin" jawab Bu Jinan

"Panggilnya siapa ? Abah gak bisa malah disuruh ngulang nama itu"

"Ravi bah yang gampang aja"

"Ih jangaaan" tolak Shofia

"Kenapa ?" Tanya Hamdan

"Nih Hilya kan huruf depannya H sama kaya Babanya ya adiknya panggilnya yg huruf depannya A lah biar kaya Bundanya"

"Ya Allah adil banget kamu dek" ucap Zakky

"Ya udah Arzanka saja" jawab Hamdan

"Ndak Ali saja Dan yang gampang ?" Tawar ibu

Hamdan terkekeh namun dia menggeleng, nama Ali dia ambil juga bukan semata mata karna itu nama islami sekaligus nama menantu Rosul

Namun dia ingin mengambil keteladanan dari Sayidina Ali, meskipun tak sekuat Sayyidina Umar namun Sayyidina Ali pun sering menjadi Pemimpin perang

Selain itu kesederhanaan Sayyidina Ali dan kesetiaannya pada sang istri membuat Hamdan mengambil nama itu untuk nama Putranya

Nama Prawira atau yg bisa disederhanakan menjadi Perwira sengaja Hamdan pakai agar sang putra kelak berambisi dengan tekad menjadi Perwira seperti Babanya

Nama Ravindra juga Hamdan buat karna nama itu berarti lelaki / Pemimpin yang kuat

Dan nama Arzanka yg dalam islam berarti Pemimpin yg berguna

Dengan nama nama itu bukan bermaksud Hamdan memberatkan putranya untuk harus menjadi pemimpin namun menjadi penyemangat dan pengingat kala dia lalai bahwa sang Baba berharap dirinya bisa menjadi pemimpin yg amanah kelak

Welcome to my Story Baby Prawira Ravindra Arzanka Ali Arrasyid

Hallo Ning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang