Yara berjalan memasuki kamar Rion. Saat tadi beristirahat di ruang tengah tanpa sengaja ia tertidur dan sekarang sudah jam 5 sore.
Yara membuka pintu kamar Rion, senyum nya mengembang melihat anak itu masih tertidur pulas di atas ranjang.
"Rion... bangun sayang, kita mandi ya" Yara mengusap pipi Rion guna membangunkan nya.
Rion hanya bergerak sedikit dan kembali tidur. Yara tidak menyerah dan tetap berusaha membangunkan anak itu.
"Bangun yukk, udah sore kamu harus mandi" Yara sudah mengurung Rion dengan tubuh nya, dia mengekung tubuh kecil Rion dengan tubuh nya.
"Ayo bangun sayang, kita mandi" Yara mengusap wajah Rion beserta rambut nya.
Melihat Rion yang mulai mengusap-usap mata nya, Yara langsung mengangkat anak itu ke dalam gendongan nya dan membawa nya ke dalam kamar mandi.
Sambil menunggu air di bak mandi penuh Yara berdiri dengan Rion di gendongan nya. Rion bersandar di lekuk leher Yara, dia masih sangat mengantuk tubuh nya juga terasa lemas karena baru saja bangun dari tidur.
Yara membawa Rion dalam gendongan nya ke sana ke mari, menyiapkan baju dan perlengkapan lain nya untuk Rion, Yara meletakan semua nya di atas ranjang.
Gadis itu kembali ke dalam kamar mandi dan mematikan kerana air, mengecek suhu air nya yang ternyata pas.
Yara membasahi tangan nya dan mengusap wajah Rion dengan air, mencoba membuat anak itu bangun dan sadar sepenuh nya.
Rion terlihat kesal saat Yara membasuh wajah nya dengan air.
"Mandi dulu ya" ucap Yara, saat ini Rion tengah menatap nya.
Rion mengangguk, Yara menurunkan Rion dan mulai membuka baju anak itu. Seteleh Rion sepenuh nya tanpa baju, Yara mengangkat tubuh anak itu dan memasukkan kedalam bak mandi yang sudah terisi air dan sabun.
Rion membiarkan Yara memandikan nya, lagi pula gadis itu sudah melihat tubuh nya.
"Udah ya mandi nya, dingin tahu" Yara membujuk Rion yang asik memainkan mainan di dalam bak mandi.
Rion menatap Yara dan mengangguk. Yara tersenyum melihat hal itu segara ia bilas Rion dengan air dan menyelesaikan kegiatan mandi nya.
Yara membukus tubuh basah Rion dengan handuk dan membawa anak itu keluar kamar mandi.
Yara Sesegera mungkin memakaikan Rion baju karena udara sudah mulai dingin.
"Udah wangi ya sekarang" Yata mencium harum rambut Rion.
"Kita turun kebawa ya, kamu tunggu aku masak sambil nomor TV ya" Yara membantu Rion turun dari atas ranjang.
"Mau jalan aja" Rion menolak untuk di gendong Yara dan memilih untuk jalan sendiri.
Yara mengiyakan, permintaan Rion dengan penuh kesabaran Yara menuntun anak kecil itu menuruni tanga satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy
FantasySkayara Abhista seorang gadis yang baru saja lulus sekolah menengah Atas sebenarnya ia lulus 3 bulan lalu dan sekarang tengah mencari pekerjaan. Sudah berusaha mencari kemana-mana tetapi diri nya belum mendapatkan pekerjaan. Sahabat nya yang bernam...