14. Kangen

3.4K 176 10
                                    

Sesuai janji nya pada Yara. Aska benar-benar datang menjemput gadis itu di dekat rumah nya.

"Hai kak Aska" Yara datang dengan senyum manis dan penampilan sederhana nya.

Aska merasakan detak jantung nya yang tidak berarturan. "Ha..hai Yara" dengan senyum canggung Aska mengusap tengkuknya.

"Ayok kak"

Saking terpana nya dengan wajah cantik gadis itu Aska menjadi tidak fokus.

"Eh iya, nih helm nya di pake dulu" Aska menyerahkan helm berwana baby blue kepada Yara.

Yara menaiki motor Aska dengan rasa canggung, ia bingung harus berpegangan di mana.

Aska menarik tangan Yara untuk memegang kedua pinggang nya.

Yara terkejut sebelum akhirnya ia menarik sedikit tangan nya, agar tidak terkesan seperti memeluk.

Motor itu berjalan menelusuri jalan malam yang ramai dengan kendaraan lain nya. Obrolan ringan terus terjalin di anatar kedua nya, menemani perjalanan mereka.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan kini motor berwana hitam itu sudah sampai di parkiran depan Alun-alun kota.

Yara segera turun dari motor, tangan nya mencoba membuka pengait helm milik Aska yang ia kenakan.

"Sini aku bantuin" Aska menarik Yara lebih dekat untuk membantu membukakan pengait helm.

Selama beberapa detik sepasang mata itu bertemu dan saling menatap satu sama lain. Ada perasaan aneh yang kedua nya rasakan.

"Makasih kak" dengan gugup Yara meraphkan rambut nya.

Sedang Aska, pria itu menaruh helm nya dia atas motor dengan kedua telinga yang berubah warna menjadi merah, sial! dia merasa gugup.

"Mau jajan dulu atau mau naik wahana dulu?"

Gadis itu sempat berfikir sejenak. "Wahana dulu aja kali ya"

"Ayok, mau yang mana?"

"Aku ikut Kak Aska aja"

Dengan senyum ceria nya dan penuh semangat Aska menarik tangan Yara untuk pergi ke satu wahana yang sering ia naik dulu.

Alun-alun ini memang sudah lama ada bahkan saat ia masih SMA, dia dan teman-temannya sering datang kesini.

tempat nya sangat besar dan luas, banyak yang berukuran besar tidak kalah dengan yang ada di pusat kota.

Yara terdiam saat melihat tangan nya di genggam oleh Kakak kelas nya dulu. Apa sudah saat nya ia melepas status single ini.

Malam itu keduanya menghabiskan waktu bersama di alun-alun kota, sudah banyak wahana yang mereka naik dan menikmati berbagai jenis jajanan.

Senyum dan tawa lepas terus terlihat di wajah mereka. Yara Merasa malam ini menjadi sangat menyenangkan. Begitu pun dengan Aska tidak terasa ia bisa sedekat ini dengan adik kelas yang sempat ia taksir dulu.

Selama menjadi siswa di SMA Yara memang jarang sekali terekspos apa lagi menjadi pusat perhatian, gadis itu lebih tertutup begitu pun dengan pertemanan nya yang dalam ukuran minim.

Tapi banyak yang menyadari jika Yara adalah murid cantik dan pintar hanya saja kepribadian nya yang tertutup dan sulit di dekati menjadi salah satu faktor dia tidak pernah di dekati oleh lawan jenis.

Dan Aska salah satu pria yang menaruh hati pada gadis pendiam itu secara diam-diam. Dulu saat ia duduk di bangku kelas 12 dan Yara kelas 10 sudah sejak saat itu ia menyukai Yara, tapi memilih untuk diam dari pada mendekati karena ada banyak hal yang harus ia kejar lebih dulu dari pada percintaan.

CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang