Pagi ini Rion terbangun dengan pemandangan indah, wajah cantik gadis itu menjadi hal pertama yang ia lihat ketika membuka mata dan karena itu juga senyum di wajahnya terukir dengan sangat ikhlas.
Tangan kecil miliknya terangkat untuk menyentuh wajah gadis itu, lembut dan halus.
Mulai dari pipi, kelopak mata, alis dan bibir. Rasanya semua yang pada gadis ini sangat indah dan ingin terus ia pandang.
Mata itu bergerak tidak lama setelah nya senyum manis dan tatapan mata penuh kasih sayang terlihat di wajah nya.
Sapaan pagi akan ia dengar seperti biasa bedanya kali ini benar-benar menjadi kalimat pertama gadis itu.
"Selamat pagi Rion" suara khas bangun tidur terdengar mengalun indah di telinganya.
"Pagi Rara" sapa baliknya dengan senyum di wajah.
Yara yang melihat itu merasa gemas dia menarik tangan Rion untuk mendekat. Dari dahi kedua pipi sampai ujung hidung nya di kecup tanpa henti oleh Yara
"Sudah Rara" Rion tertawa geli, wajah nya memerah dan jantung berpacu cepat.
"Mau mandi sekarang?" Tanya Yara, tubuh Rion sudah berada di pangkuan nya.
Belum sempat Rion menjawab gadis itu sudah kembali bersuara. "Tapi jangan deh, suhu tubuh kamu baru balik normal" Yara mengurungkan niatnya untuk memandikan Rion pagi ini dan memilih cara lain dengan mengelap tubuh anak itu saja pastinya dengan air hangat.
Ekspresi wajah nya kembali datar menyadari bahwa gadis itu masih menggunakan baju yang sama. Kapan gadis ini akan mengganti pakaian nya.
Yara membuka semua kain yang ada di tubuh anak itu, dan megelap semua bagian tubuh nya dengan air hangat. Tanpa terkecuali.
Rion hanya diam dia sudah menahan malu bagian aset nya di sentuh secara tidak sengaja oleh gadis itu.
Benar-benar tubuh ini membuat nya SUSAH!
"Kenapa liat aku kayak gitu?" Yara masih fokus membersihkan tubuh bagian bawah anak ini dengan handuk kecil.
"Awas aja nanti aku balas semuanya" mata itu menatap tajam kearah pengasuh nya.
Jika saja tubuh nya tidak terasa lemas pagi ini mungkin ia akan memilih mandi seperti biasa. Pastinya mandi sendiri.
"Apa?" Yara menghentikan kegiatannya saat mendengar ucapan Rion yang menurutnya aneh.
Melihat anak berumur 4 tahun di depan nya yang hanya diam dengan memandangnya dengan tatapan.. kesal?
Entah lah mungkin hanya perasaannya saja, tidak ingin membiarkan Rion kedinginan ia memutuskan untuk menyudahi kegiatan bersih-bersih ini.
Mengangkat tubuh kecil itu yang sudah ia baluti handuk terlebih dahulu.
Meletakan nya di atas ranjang. "Bentar aku mau ambil baju kamu dulu"
Menatap punggung itu yang bergerak kesana kemari mengambil keperluan untuk nya. Rion menghembuskan nafas nya pasrah. Sedari awal memang sudah terlihat semua nya sudah di lihat oleh gadis itu.
Ia berjanji akan membalas semua yang gadis itu lakukan pada nya suatu saat nanti.
Selama Yara memakaikan Rion baju anak itu tidak henti menatap dirinya dengan tatapan yang menurut nya tidak biasa.
"Mau ikut aku buat sarapan? Atau mau disini aja"
"Aku ikut"
Yara mengangguk paham dan hendak merapihkan sisa peralatan mandi Rion menaruh nya ke tempat semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy
FantasySkayara Abhista seorang gadis yang baru saja lulus sekolah menengah Atas sebenarnya ia lulus 3 bulan lalu dan sekarang tengah mencari pekerjaan. Sudah berusaha mencari kemana-mana tetapi diri nya belum mendapatkan pekerjaan. Sahabat nya yang bernam...