Disclaimer : Jangan dibawa perasaan sampe real. Dalam cerita fiksi, semua bisa terjadi. Leave it if you don't like. 💚
.
"Jaehyun, wah apa maksudmu dengan semua ini? Kau sungguh-sungguh akan mengakhiri pernikahan putra tunggalmu sendiri?"
"Yah, aku juga merasa kau agak terlalu ikut campur Jae... biarkan saja anak dan menantumu menyelesaikan urusan rumah tangga mereka..."
Jaehyun mengangguk pelan mendengarkan dua orang yang tersambung dalam panggilan dengannya.
"Kalian tidak tahu saja seberapa brengseknya kelakuan anakku itu. Aku hanya memberinya pelajaran, bukankah seseorang akan lebih menghargai sesuatu ketika ia sudah kehilangan? Lagipula yang dilakukan menantu manisku itu sudah benar.. aku hanya ingin memberikan sedikit kebahagiaan untuk menantuku. Itu saja.."
"Lalu alasan apa yang harus kami jadikan alasan jika mencabut saham tiba-tiba dari Jung Corp? Ahh, lagipula tidak akan mempengaruhi apapun di perusahaanmu bukan? Saham kami hanya sekian persen saja..."
"Aku bisa mengatur indeks kurva saham, memanipulasi sedikit tidak jadi masalah buatku hahaha..."
"Kau gila Jae... hahaha"
"Anak bodohku itu yang lebih gila... sudahlah katakan saja jika isu perselingkuhan anakku yang menjadi penyebab kalian mencabut saham dan menghentikan kerjasama dengan Jung Corp. Lagipula yang anakku tahu, baik In-kode maupun Harper Bazaar adalah salah satu investor besar.. jadi jika nanti kurs indeks saham menurun drastis rasanya tidak akan membuatnya curiga.. ditambah dengan Zhongwa dan HERA..."
"Mmm, but Jaehyun... are you really want to broke your son's marriage? For real?"
"Yah, setidaknya saat ini menantuku menginginkannya.. dan jika anak bodohku itu cukup pintar,, seharusnya dia tidak menyerah bahkan setelah bercerai sekalipun..."
"Oh wow.. kau ingin membuat mereka bercerai but then re-unite them again? Oh gosh, kau mengerikan..."
"Hahaha, tidak.. tidak...tindakanku sudah benar... setidaknya anakku harus berusaha dan mengejar Haechan dengan benar kali ini.. sebagai penyandang marga Jung, akan sangat memalukan jika Mark tidak bisa mendapatkan Haechan kembali... tapi biarlah Haechan sendiri yang menentukan.. aku hanya akan menonton perjuangan Mark nanti... bukankah itu seru?"
---
Hendery melangkah menuju apartemen Donghyuck bersama Xiaojun. Hendery dan Xiaojun baru saja makan malam bersama sambil merayakan Natal di sebuah restoran mewah.
Hendery yang baru saja memasuki apartemen sang adik sedikit tertegun dengan dekorasi Natal yang dibuat oleh Donghyuck. Itu terasa mirip dengan hiasan di kediaman Suh, bahkan ada banyak bingkisan kado berserakan di bagian bawah pohon yang bersinar kelap-kelip. Hendery mengeluarkan ponselnya dan memotret.
"Duduklah hyung... Xiaojun hyung, aku merindukanmu.."
"Aku juga, Hyuckie... maaf akhir-akhir ini pekerjaanku sedikit banyak jadi tidak sempat mengunjungimu..."
"Ah aku akan protes pada Renjun nanti. Karyawan itu seharusnya memiliki waktu istirahat, jika diforsir apa bedanya dengan penjajah!"
"Astaga Hyuckie, kau sangat menggemaskan.. tapi perusahaan itu milik ayahnya jadi percuma saja mengadu pada Renjun.."
Hendery nemperhatikan interaksi sang kekasih dengan adiknya, tampak begitu bahagia. Itulah Haechan yang sebenarnya. Haechan yang manja, haus akan perhatian dan senang sekali melontarkan hal-hal lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVEN [END]
Hayran KurguHaechan Suh tidak pernah meminta untuk dilahirkan tanpa diberikan kasih sayang, tidak pernah meminta untuk menikah tanpa dicintai. Bagaimana jika hati yang begitu kuat telah mencapai batasnya? Bukankah benar yang dikatakan bahwa seseorang tidak aka...