The Sun

6.3K 438 69
                                    


Disclaimer : Sepertinya Noona akan publish semua hari ini sampai ending. Gpp ya? Ada beberapa Chapter lagi mungkin sisanya Noona up sore dan malam, voment dulu ya dan please inget ini fiksi!





.





Donghyuck baru saja kembali ke Rumah Sakit setelah mengambil beberapa barang dan keperluannya ketika mengetahui jika Chenle akan menjalani operasi. Malam itu, setelah Donghyuck dan Mark selesai berbicara dengan dokter, Donghyuck menampar Mark.

"Aku sangat membencimu sialan. Tega sekali kau ingin membiarkan Chenle untuk hidup dengan satu ginjal? Dia tidak akan dapat beraktifitas selayaknya orang yang memiliki dua ginjal! Dia tidak akan bisa berolahraga berat, bahkan bersenang-senang dan juga menikmati masa mudanya! Kau... aku sungguh tidak habis pikir denganmu! Setidaknya pikirkan opsi lain Jung!"

Tanpa Donghyuck ketahui jika malam itu juga Mark kembali menemui dokter dan memintanya untuk segera melakukan tiga tes, yaitu golongan darah, pengetikan jaringan dan pencocokkan silang. Mark bukannya ingin Chenle hidup dengan satu ginjal, Mark justru sedang ingin tahu kondisinya kelak jika dirinya hidup dengan sebuah ginjal saja.

Mark menyayangi Chenle, cukup sekali saja Mark melihat Chenle meregang nyawa dengan mata kepalanya, tidak lagi.. tidak lagi... Mark tidak sanggup. Maka dari itu, biarkan Mark yang menyelamatkan Chenle kali ini, sebagaimana secara tidak langsung Mark-lah yang membuat Chenle berakhir dalam kondisi saat ini.

.

Donghyuck meremas bajunya sendiri. Air mata masih terus saja turun dari kedua hazel-nya. Taeyong mom dan juga Ten mom-nya akan segera sampai di Jeju. Donghyuck sangat risau akan keadaan Chenle yang sedang dioperasi. Matanya terus menatap neon box bertuliskan O.R 1 yang menyala berwarna hijau, menandakan operasi masih berlangsung.

Kedua tangannya sejak tadi bertaut, merapalkan doa-doa untuk dipanjatkan agar Chenle selamat. Tidak hanya itu, kali ini Donghyuck juga menyebut nama seseorang yang sudah lama tidak disebutnya, Mark. Kebiasaan memanggil Mark sebagai Jung beberapa tahun belakangan membuat lidahnya sedikit kelu ketika menyebut nama mantan suaminya.

Donghyuck sedikit menyesalkan prasangka dan juga tamparan yang dilakukannya pada Mark. Donghyuck memang sangat terkejut ketika mengetahui jika yang menjadi pendonor adalah Mark sendiri. Sebelum Mark memasuki O.R, Donghyuck sempat bertemu dengan Mark.

"Kau mendahuluiku?"

"Tidak, Haechan.. memang ini yang harus kulakukan untuk Chenle...dia seperti ini juga karenaku..."

Mark yang sedang berbaring di ranjang dan menunggu perawat untuk membawa brankarnya ke O.R, meraih tangan Donghyuck yang berdiri di sisinya.

"Tidak boleh kau.. kau harus tetap hidup dan berumur panjang.. berbahagia bersama Chenle juga Chanmi. Kau.. lebih pantas daripada aku, Chan-ah.. jangan khawatir aku juga akan berusaha tetap hidup setelah ini, ah maaf jika aku terlalu percaya diri dan berharap kau khawatir padaku.. aku mencintaimu, Haechan... dan sekali lagi, maaf..."

Genggaman itu terlepas, brankar didorong dan Donghyuck bergeming. Hanya menggerakkan kepala untuk mengikuti gerak roda ranjang yang kini memasuki Operation Room. Bahkan lengannya sendiri masih menggantung di udara, setelah genggaman Mark terlepas dari jemarinya.

HEAVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang