Intersection

8.2K 588 106
                                    

Disclaimer : The plot is belongs to author. Read and enjoy it💚 Jangan dibawa atau dipikir terlalu serius ya... inget ini fiksi.







.






Dahi Mark mengernyit, alis camarnya tampak bertaut dan rahangnya sedikit mengeras. Matanya berkali-kali meyakinkan diri jika yang dilihatnya tidaklah salah. Ibu jari dan telunjuknya sejak tadi melakukan gestur zoom out di ponsel hingga batas maksimal. Mark tiba-tiba merasa geram.

"Apa-apaan ini? Sialan...."

Foto yang dikirimkan oleh orang suruhannya hari ini membuat emosi Mark meradang. Itu adalah foto-foto Haechan dan Chenle di festival Jeju. Bersama Sungchan. Mark kesal bukan main, sebenarnya sejak seminggu sebelumnya dirinya hampir saja menyusul ke Jeju karena mendapat kiriman foto Sungchan yang mengecup pipi Haechan di kedai es krimnya. Hanya saja saat itu Mark menahan diri karena jelas pemuda bernama Sungchan itu masih mentah.

Tapi rasanya kali ini Mark marah sekali. Mark merasa jika dirinya sedang melihat foto sebuah keluarga bahagia. Chenle yang berada di punggung Sungchan tertawa, bersama dengan Haechan-nya yang juga tampak bahagia di festival tersebut. Jemari tangan Mark mengepal kuat.

"Bocah ini, berani-beraninya bermain api denganku...."

Tiba-tiba ponselnya kembali berbunyi. Notifikasi beruntun. Ingat jika Mark mengutus dua orang untuk mengawasi Haechan? Yang tadi adalah kiriman dari salah satunya, dan sekarang suruhan lainnya yang mengirim foto. Keduanya memang berpencar. Sehingga memiliki angle foto yang berbeda-beda tentunya.

"Jung Sungchan shibal shit shit!"

Mark mengumpati Sungchan yang saat ini mengiriminya foto-foto close up Haechan. Sungguh itu dekat sekali, bahkan mole di pipi Haechan saja terlihat jelas saking dekatnya Sungchan mengambil foto. Tidak hanya foto wajah, Mark mendapati foto zoom bibir Haechan yang merah karena saus, bibir mengerucut lucu dengan sedotan minuman hingga yang paling membuat Mark mengucap sumpah serapah adalah... foto bokong Haechan yang diambil diam-diam, apalagi celana yang dipakai Haechan terbuat dari bahan halus sehingga bentuk bokongnya jelas terlihat. Bokong Haechan itu kan memang berisi dan semok, oke stop sampai di situ.

Mark menekan tombol panggilan. Menunggu dengan gusar hingga terdengar suara di ujung telepon.

"Ha—halo..."

"Jung Sungchan! Apa yang kau lakukan dengan milikku?? Berani sekali kau..."

"Oppss... nanti ku telepon balik ya... aku sedang kencan dengan Haechan hyung... maksudku Donghyuck hyung.. bye Mark hyung!"

"Yaaa.. yaa..!"

Mark tercengang. Melihat layar ponselnya yang sudah kembali hitam. Anak sialan tadi memutuskan panggilannya? Wah berani sekali, pikir Mark. Mark tidak kehabisan akal, Mark menghubungi nomor lain.

"Shotaro...."

"Ung.. i—iya hyung.."

"Jelaskan padaku..."

"Ahhh.. itu.. aku sudah mengatakan pada Sungchan jika sebaiknya kita mengintai dari jauh saja, tapi Sungchan itu penasaran sekali sih! Dia bahkan melamar sebagai karyawan di kedai es krim Haechan hyung.."

"A—apa?"

"Iya.. katanya ingin melihat lebih dekat pria manis yang telah membuatmu gila hyung.. bahkan sampai menyamar menjadi murid SHS segala.."

Mark menghembuskan nafasnya kasar.

"Lalu kenapa sekarang mereka pergi bersama?"

"Kencan hyung..."

HEAVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang