Blessing

6.2K 421 41
                                    

Disclaimer : The plot is owned by Noona, sambil ngemil Tos-Tos bolehlah...




.




Café Muse selalu ramai, letaknya memang strategis dan para turis hingga pengunjung lokal menyukai menu-menu yang ditawarkan. Donghyuck sering membantu jika café terlampau ramai di akhir pekan atau di musim liburan, daripada harus menambah karyawan dan mengeluarkan uang berlebih, lebih baik dirinya dan Renjun turun tangan bukan?

"Hyung, meja nomor 14 memintamu yang membawakan ini. Menyebalkan sekali!"

"Tapi kenapa?"

"Mungkin pelanggan itu menyukaimu hyung! Dia datang terus beberapa hari ini dan jelas dia memperhatikanmu."

"Jangan sembarangan bicara Sungchan... kemarikan nampannya."

Bertepatan dengan Donghyuck yang menghampiri meja nomor 14 tersebut, Mark juga Chanmi datang ke café, Chanmi mau izin untuk pergi bersama Mark sebenarnya. Namun malah mendapati pemandangan yang membuat Mark naik darah. Ops!

"Boleh minta nomor ponselmu? Aku ingin—"

Donghyuck memiringkan kepalanya, meminta nomor ponsel? Untuk apa?

"Maaf, tidak bisa.."

Donghyuck sudah akan berlalu namun pelanggan dengan tubuh tinggi dan kulit putih itu mencekal lengannya. Membuat Donghyuck membalik tubuhnya dan berakhir berhadapan dengan si pelanggan.

"Lepaskan tanganmu Tuan..."

Donghyuck risih. Selama kurun hampir 1 dekade hidupnya di Jeju, kehidupan Donghyuck hanya seputar rumah, kedai, sekolah anak-anak dan juga Pantai. Dan yah.. Mark juga. Tidak pernah sekalipun Donghyuck berhubungan dengan dominan lain, pun tidak merasa mau. Donghyuck merasa cukup bahagia dengan hidupnya saat ini.

"A—ah maaf aku hanya..."

"Hei tidak dengar ya? Dia berkata lepaskan dan tidak mau memberimu nomor ponsel! Apa kau tuli?"

Donghyuck menoleh dan terkejut mendapati Mark berada di sisi tubuhnya, memegang bahu Donghyuck dan membawa tubuh mungil Donghyuck ke balik punggung.

"Ini salah paham.. aku ha—hanya ingin.."

"Jangan bicara lagi dengan istriku! Jika perlu jangan datang lagi kemari."

Donghyuck melotot mendengar ucapan Mark. Istri? Sejak kapan memangnya mereka menikah lagi? Dan apa itu? Mark mengusir pelanggan dan menyuruhnya tidak datang lagi?

"Ma—Mark.."

Oh jangan sekarang, lantunan merdu yang menyebut namanya kembali menyapa telinga dan membuat emosi Mark yang tadi berada di ubun-ubun menyusut begitu saja, berganti menjadi adem.

"Ya.. sayang..."

Donghyuck mengerjap berkali-kali mendengar panggilan sayang dari Mark. Keduanya bertatapan lama tanpa bersuara. Si pelanggan pun ikut diam, Sungchan dan Shotaro juga hanya bisa menganga. Hanya Chanmi yang terasa masih normal di sini.

"Mom, Dad!"

"Ya, Chanmi.. anak kedua kami yang paling cantik..."

Chanmi memberi gestur muntah mendengar ucapan Mark yang terdengar dibuat-buat. Donghyuck sudah memalingkan wajah. Mukanya terasa panas. Ucapan Mark seperti memamerkan jika mereka telah memiliki dua orang anak pada si pelanggan. Apa Mark sedang cemburu?

HEAVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang