Portrait

8.2K 567 105
                                    

Disclaimer : Do not take it too serious! 




.




Rasanya... tidak ada kata yang dapat mendeskripsikan seperti apa euphoria yang dirasakan oleh Donghyuck kala mendengar suara tangis pertama dari bayinya.

Dokter spesialis anak yang turut dalam operasi C-Section tersebut membawa bayi yang telah dibersihkan pada Donghyuck. Bermaksud untuk melakukan bonding pertama atau skin to skin dengan meletakkan bayi yang masih polos pada dada telanjang Donghyuck. Donghyuck menitikkan air matanya tidak percaya. Anaknya sudah dua? Dan Chenle menjadi seorang kakak?

"Bayinya cantik sekali..."

Donghyuck menunduk menatap wajah aegi-nya setelah mendengar ucapan dokter tersebut. Iya, aegi-nya kali ini adalah perempuan. Donghyuck mengamati parasnya, memang cantik dan manis. Mirip seperti Chenle namun dalam versi perempuan.

Donghyuck menggigit bibirnya, sejenak merasa kembali ke beberapa tahun ke belakang kala dirinya terpaksa harus melahirkan Chenle sebelum waktunya. Bersyukur karena kali ini kelahirannya sesuai dengan waktu dan usia kehamilan.

Perawat mengambil alih bayi Donghyuck untuk dipakaikan pakaian dan ditidurkan di ruangan khusus bayi agar Donghyuck dapat beristirahat pasca operasi, ruang bayi tersebut berada di lantai yang sama dengan kamar rawat Donghyuck.

Donghyuck kembali menurunkan sandaran ranjang elektroniknya agar dirinya bisa rebah. Bekas suntikan epidural di punggungnya sedikit mulai terasa nyeri. Donghyuck tersenyum tipis ketika melihat Johnny dan Ten memasuki kamar rawatnya, kedua orangtuanya itu memang sudah berada di Jeju ketika Donghyuck mengalami kontraksi.

"Haechan... bagaimana keadaanmu?"

"Eng, baik kurasa mom..."

"Mom baru saja melihat aegi-mu... astaga cantik sekali, benar tidak John? Mirip denganku bukan??"

"Ingat umur, Tennie... akh!"

Johnny meringis karena pinggangnya dicubit kuat oleh Ten, Ten yang sedang memberengut kesal pada Johnny seketika tersenyum dan duduk di sisi ranjang Donghyuck. Membelai rambut Donghyuck lembut.

"Haechan, kau hebat... apa.. sudah memberikan nama?"

Donghyuck menggeleng, sejujurnya dirinya memang belum menyiapkan nama. Donghyuck baru saja membuka mulutnya ketika terdengar ketukan di pintu. Mendapati Jaehyun dan Taeyong. Ten mengecup kening Donghyuck lalu berdiri menghampiri Taeyong dan Jaehyun.

"Ten.. mana bayinya? Cucuku? Haechan.. selamat, bubu sayang sekali padamu..."

Taeyong merunduk lalu memeluk tubuh Donghyuck. Donghyuck memandang orangtua dan juga mantan mertuanya yang terlihat begitu senang dan bahagia dengan momen kelahiran aegi-nya. Perlahan tangan Donghyuck beralih ke perutnya yang kini telah kembali rata. Terasa masih kebas di sana. Donghyuck mengerjap kecil kala melihat sosok yang sejak tadi berada di balik tubuh Jaehyun kini akan mendekati ranjangnya.

Mark Jung.

"Haechan..."

Mark terlalu tampak melangkah dengan ragu-ragu. Sedikit takut jika langsung mendekat akan ditolak oleh Donghyuck. Apalagi kini tatapan Donghyuck terpatri pada dirinya. Mark mengalihkan tatapan ke sekeliling ruangan, berusaha mencari bayinya. Mark sedikit menghela karena cukup paham jika bayinya mungkin telah dipindahkan ke ruangan lain.

HEAVEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang