Dengan memberikan vote dan
Komentar adalah salah
Satu bentuk penghargaan
Untuk author^^_
_
_"Gue mau bawa Lana ke Amrik!" seru Sagara dengan nada yang gak nyantai.
"Asal ceplos aja lo! Kagak!!" Sahut gue yang langsung nahan lengan Lana.
Dengan wajah kecewanya Sagara berdiri, dan segera menarik Lana ke sisinya. Gue yang gak trima langsung ikutan berdiri dan narik Lana, sampai kita berdua adu tarik-menarik.
Macam anak kecil yang rebutan mainan. Lana ampe keliatan kesakitan karena tangannya kita tarik paksa.
"Lo gak ada hak buat bawa Lana!" Seru gue sambil narik Lana ke sisi gue.
"Tapi gue mau bahagia bareng Lana, Yon!" Sahut Sagara sambil narik Lana kembali ke sisi dia.
Dengan kesal, gue tarik lagi Lana buat balik ke gue.
"Lo siapanya Lana emang, huh?!" Celetuk gue dan Sagara terdiam.
Dia gak berani lagi buat narik Lana menjauh dari gue. Gue sama Lana sempat adu tatap sebelum balik natap lagi si Sagara.
"Gue pengennya jadi suaminya, Yon!" Teriak Sagara dengan lantangnya. Gue terdiam.
Gue gak tau mau ngomong apaan. Taunya gue nih anak playboy. Kok sekarang udah mau nikahin anak orang aja?
Kuliah beberapa bulan di Amerika, bisa ngubah Sagara gini.. gimana caranya? Budaya di sana yang ngubah Sagara atau.. Lana?
"Cuma ketemu dua kali, kok bisa lo mau nikahin Lana?" Tanya gue, sambil balik duduk ke sofa.
Kaki gue pegel cuyy. Belum lagi perut gue udah kerasa beratnya.
"Duduk lo!" Kata gue ke Sagara.
Dianya keliatan terdiam gitu. Trus duduk aja, sambil nunduk. Gue jadi ngerasa bersalah. Sedangkan Lana berdiri di samping gue.
"Lo marah?" Tanya gue.
Sagara ngangkat mukanya, trus geleng sambil megang tengkuk dia.
"Gue.." Dia gantung ucapannya sambil natap gue dan Lana bergantian.
"Yon.. ijinin gue buat bawa Lana yah?" Ck! Lagi.. permintaan yang malas buat gue iyain.
Gimana yah.. Lana tuh temen sekaligus udah gue anggap saudara perempuan gue. Alasan gue dari awal bertahan di rumah ini juga, gak lepas dari perannya Lana.
"Gak bisa. Mending lo pulang. Gue capek." Kata gue yang langsung narik Lana buat ngikut gue ke kamar.
Sedangkan Sagara yang gue tinggal, gak tau dia pulang apa masih menahan diri di bawah sana. Bodohlah!
Sorry Saa.. gue kali ini gak bisa jadi sahabat yang baik. Sesampainya kita berdua di kamar, gue hanya duduk di tempat tidur.
"Ada yang anda butuhkan, Tuan Muda?" Tanya Lana yang mecah keheningan di kamar ini.
"Gak ada." Jawab gue jutek.
"Kalau begitu-"
"Lo suka sama Sagara?" Tanya gue yang memutus ucapan Lana.
"E-eh?" Lana terlihat bingung dan kaget.
"Lo suka sama Sagara?" Tanya gue lagi.
Lana masih terdiam. Dia juga sama macam Sagara tadi, hanya diam sambil memasang wajah bingungnya. Apa yang gue pikirkan benar?
"Lo suka.. sejak kapan?" Tanya gue lagi. Tapi gue gak tau kalau gue berhak nanya gini atau gak.
"Tuan Muda, saya..." Lana menggantung ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband [Rewrite]
FanfictionRion Pradipta adalah anak kedua di keluarganya. Tapi apa jadinya kalau dia di 'jual' ke Jayden Wang untuk menjadi suami mudanya?