."Maaf ngerepotin ya Je, gue cuma bisa minta bantuan lo doang" ucap Reyna dengan nada menyesal.
"Gapapa Rey, kalo lo butuh sesuatu jangan sungkan manggil gue" jawab Jean sembari tersenyum tulus. Mereka sekarang sedang berada di lobi rumah sakit menuju ke luar.
Di tengah langkahnya, Jeano tiba-tiba saja dikejutkan dengan dua orang yang berada tidak jauh di depannya. Jeano menghentikan langkahnya, begitu juga orang yang berada di depannya. Reyna yang berada di sana, langsung merasakan suasana yang sangat canggung.
"Halo Jen" sapa Jean tiba-tiba. Nada bicaranya terdengar kurang nyaman. Bagaimana pun juga, Jena sekarang sedang bersama laki-laki yang Jean yakini itu laki-laki yang menemani Jena ke kampus.
"Halo kak" Jena yang disapa pun menjawab sembari tersenyum.
"Ngapain Jen?" tanya Jeano seperti basa-basi. Namun, sebenarnya ia sendiri penasaran mengapa Jena berada di rumah sakit.
"Biasa kak, cek kesehatan" jawab Jena seadanya. Jeano pun hanya mengangguk menanggapi itu. Ketika suasana kembali canggung, akhirnya Jena pun memutuskan untuk segera pergi dari sana.
"Kalo gitu, gue masuk ya kak" pamit Jena. Ia pun mulai berjalan disusul pria yang sedari tadi berada di sebelahnya.
"Maaf kalo gue lancang, tapi... lo ga akan balikan sama Jena?" tanya Reyna dengan nada sedikit ragu. Takut-takut Jeano tersinggung.
"Gue gak tau Rey. Emang cewek suka secepet itu ya ngelupain masa lalunya?" Jean balik bertanya. Pertanyaan itu seketika membuat Reyna merasa aneh. "Hah? Kata siapa?"
Jeano yang sedari tadi menatap Jena pun mulai menoleh menatap Reyna yang berada di sebelahnya. "Lah? Bukannya iya?"
"Bentar deh... kayaknya lo perlu gue kasih tau nih"
"Kasih tau apaan?" Jeano penasaran.
"Denger ya Je, lo gak bisa ambil kesimpulan cewek tuh gampang ngelupain. Gak ada yang gampang dari kata melupakan, gak ada yang bisa bener-bener ikhlas buat yang namanya melepas. Semuanya butuh proses" Jeano menatap Reyna fokus, ia masih belum paham apa yang dimaksud Reyna.
"Gini deh, gue bongkar nih rahasia gue demi lo. Lo tau gak? Ketika gue minta udahan sama lo, itu ngga tiba-tiba keluar dari mulut gue. Berminggu-minggu, bahkan setiap hari di minggu itu, gue selalu mikirin sampe 5w+1h, gimana kalo gue mutusin lo. Dan ketika gue udah mulai melepas lo, gue gak tiba-tiba lupa sama lo Je. Apalagi 2 tahun itu bukan waktu yang singkat. Jangankan 2 tahun deh, 1 bulan aja yang namanya melupakan itu gak semudah yang lo pikir Je. Jangan cuma lihat dari sudut pandang lo aja, tapi orang lain juga. Jangan karena lo ga liat proses mereka lupain lo, lo langsung berpikir mereka segampang itu lupain lo"
Mendengar penjelasan Reyna yang cukup panjang itu, membuat Jeano merenung sembari berjalan menuju parkiran.
"Kalo nih, seandainya yang lo bilang itu bener, terus tadi cowok itu?" tanya Jean.
"Cowok itu kenapa emang?"
"Dari kemarin dia bareng Jena terus"
"Ya terus?"
"Lah, itu berarti Jena punya cowok baru dong"
"Bentar! Emang lo tau dari siapa itu cowoknya Jena?"
"Ya kalo bukan cowoknya siapa lagi?"
"Huft, gini ya Je..... gak semua cowok itu harus jadi pacar. Makanya dari pada lo di sini overthinking mulu, mending tanya langsung orangnya. Gak bertanya, sesat di jalan loh. Stop terus liat dari sudut pandang lo aja, tapi coba liat dari sudut pandang orang juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Double J || Haechan ✔
RandomIntinya, Jeano bingung memilih antara yang baru atau masa lalunya. So, enjoy to my story and happy reading all! August 28'23 May 19'24