7

29 5 0
                                    

.

Di Hari sabtu yang cerah ini Jena masih memeluk bantalnya. Dia tertidur sangat lelap, setelah tadi pukul 6 ia sempat bangun untuk ke kamar mandi.

Di tengah ketenangan itu, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Jena yang pagi ini sedang ingin bermalas-malasan, langsung menolak panggilan yang masuk tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

Tidak lama kemudian, ponselnya berbunyi lagi. Jena pun sangat prustasi, lalu mengangkat telepon itu dengan mata yang setengah terbuka.

"Halo?"

"Hm"

"Lohh, masih tidur?" Jena tahu betul suara itu. Suara yang semalam membuatnya kesulitan untuk tidur.

"Hm"

"Ga ada ekskul?"

"Hm" jawaban Jena terus saja seperti itu, sampai terdengar helaan nafas dari sebrang telepon sana.

"Maafin ya, soal kemarin"

"Hm"

"Huft... Mau jalan-jalan ga?"

"Ga"

"Jangan marah terus dong"

"Perasaan baru sekarang deh gue marah" gumam Jena yang tidak terdengar oleh Jean.

"Ga marah" jawab Jena singkat.

"Terus kenapa ga mau?"

"Jena lagi males ngapa-ngapain, kak"

"Yah, padahal film yang kamu mau tonton udah rilis" mendengar ucapan itu, tiba-tiba Jena melotot. Rasa kantuk dan malasnya, hilang begitu saja entah ke mana.

"Ya udah deh, lain kali aj-"

"IYA. I... i... ya udah ayok" ucap Jena gugup. Sebenarnya ia sangat malu, tapi apapun akan Jena lakukan demi film yang ia sukai.

"Nah gitu dong. Nanti aku jemput"

"Iya"

Sambungan telepon pun terputus. Bisa-bisanya Jena luluh begitu saja hanya karena film.

"Lah Jen, kan film bisa lo tonton sendiri, lagian tayangnya juga lama kok. Ahh bego! Gue udah ngomong 'iya' lagi!" Jena mengacak-acak rambutnya. Jena pikir, ia tidak bisa mengendalikan perasaannya dengan benar.

°°°

"Pagi neng cantik, mau ke mana?" tanya Jeano bergurau saat Jena keluar dari pagar rumahnya. Jujur, sikap tengil Jean selalu berhasil membuat Jena luluh.

"Berisik!" ucap Jena sembari mengambil helm yang diberikan Jean. Tanpa berbasa-basi, Jena langsung naik ke motor Jean, mereka pun pergi dari sana.

"Jen, maafin yaa yang kemarin, aku bener-bener lupa karena dadakan banget" ucap Jeano sembari mengendarai motornya.

"Iya gapapa"

"Makasih yaaa. Oh iya, mampir bentar ke kampus ya?"

"Hah?! Ngapain??" tanya Jena terkejut.

"Kenapa? Kamu ga mau?"

"Malu, kak!"

"Ngapain malu? Biasanya kan malu-maluin" ucap Jean kemudian terkekeh, Jena pun melayangkan pukulan kecil ke bahu Jean.

"Aku mau ngasihin map ke temen, bentar kok" akhirnya Jena pun mengangguk.

Menghabiskan waktu 15 menit di jalan, akhirnya motor Jean memasuki area kampus. Jean langsung memarkirkan motornya.

Double J || Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang