"Harga diriku tak bisa dinilai dengan uang anda". Ketus dan lantang Jimin menjawab Namjoon.
Sesuai prediksi Namjoon, bahwa gosib tentang Jimin yang sengak dan sinis ternyata benar adanya.
"Aku mau dia membayarnya dengan hal lain." Ucap Jimin yang memicu penasaran semua yang ada diruangan itu.
Mereka penasaran dengan apa yang dimasud dan sedang direncanakan Jimin.
.......
Masuk hari ke tiga dibalik jeruji besi, Suga mulai panik dengan kejelasan statusnya.
Seorang sipir membuka pintu sel dan membawa Suga ke sebuah ruangan dimana sudah ada Jimin dalam ruangan kosong itu.
Jimin ngotot ingin bertemu langsung dengan Suga, walaupun Hoseok dan Seokjin melarangnya,
Mereka khawatir dengan emosi Suga, walaupun Namjoon sudah meyakin kan mereka bahwa Suga bukanlah monster yang perlu mereka takuti.
Suga dan Jimin duduk berhadapan.
Suga hanya menunduk, tak memandang Jimin sama sekali, bukan karna takut, tapi khawatir tak dapat mengontrol emosinya lagi."Apa kau menyesali perbuatanmu ?"
Kata pertama yang di ucapkan Jimin.Suga menyeringai.
Jawaban yang tak di inginkan Jimin.
"Jaga sikapmu. Aku bisa aja memenjarakan mu 2 atau 3 tahun"Suga mengangkat wajahnya, menatap Jimin tajam.
"Kamu sudah membuatku lebih menyakitkan dibanding dipenjara, bukan hanya 2 atau 3 tahun, tapi mungkin selamanya."
Suga berkata emosional, sampai matanya berkaca-kaca
Jimin terpaku melihat Suga, sesaat terdian, mata mereka beradu.
"Apa maksud mu?". Tanya Jimin yang benar-benar tak faham dengan apa yang dimaksud Suga.
Suga tak menjawab dan kembali menunduk, karna memang dia tak ingin terlibat lebih jauh dengan Jimin. Dia rasa sudah cukup melampiaskan emosinya, dan ingin segera melupakan nya.
"Apa kamu Min Yoongi ?"
Suga tercekat mendengar pertanyaan Jimin, kenapa dia bisa tau Yoongi.
Mata Suga kembali mengawasi Jimin, mulutnya terkuci, tak bisa mengucapkan apapun.
"Kenapa kamu sangat membenciku ? ". Pertanyaan Jimin selanjutnya.
Suga smirk, dia sadar lawan bicaranya adalah artis terkenal yang di idolakan setengah isi bumi.
"Apa ini pertamakali nya kamu dibenci seseorang ?"
Ucap Suga tajam.Memang sangat tajam dan menancap tepat dihati Jimin,
mungkin menurut orang lain tak ada yang akan membenci seorang Park Jimin, tapi bagi Jimin orang yang paling dia sayang dan paling dia banggakan adalah orang yang sangat membencinya,
dia adalah papanya, keluarga satu-satunya yang tersisa.Jimin berubah jadi sensitif, dia menatap Suga tajam.
"Jangan memancing emosiku." Ucap Jimin dengan wajah sinis nya.
"Ayo kita bikin kesepakatan, aku sudah mencabut laporan, membiarkan mu keluar dari sini, meredam wartawan dan tak akan mempublish jatidiri mu."
"Tapi dengan satu syarat...."
Suga terus memperhatikan Jimin, dan serius mendengarkan.
"Kamu harus mendampingiku selama masa Syuting drama laga itu. Jika on schedule 5 bulan, bisa lebih cepat jadi sekitar 3 bulan."
" Jadi pelatih ku, bodyguardku, driver ku. Pokok nya kamu harus tetap disampingku ."
Suga menyeringai dan tertawa, permintaan aneh dan tak terduga, tak dapat dipercaya, tapi benar-benar diucapkan oleh Park Jimin.
"Apa kamu merasa masih belum cukup ku pukul?". Tanya Suga.
"Jika kamu sangat membenciku, maka hukumanmu adalah tetap didekatku." Tegas Jimin
"Permintaanmu tak masuk akal." Bantah Suga
"Setidaknya lakukan untuk adikmu yang katanya sedang koma, aku akan membayar seluruh tagihan rumah sakit, selama kamu bersama ku."
Suga kembali tersulut emosi, dia berdiri dan mencengkram kerah baju Jimin.
"Apa kamu fikir nyawa adikku tergantung padamu ?".
Jimin sampai bantuk-batuk karna tercekik, sampai akhirnya Suga menghempaskannya, membuat Jimin terhuyung beberapa langkah.
"kamu boleh coba keluar dari gedung ini, sampai akhirnya kamu faham bahwa kamu gak ada pilihan lain, selain menyetujuinya." Ancam Jimin
Suga langsung pergi keluar dari ruangan itu. Dan meninggalkan kantor polisi,
Dan benar saja, dihalaman gedung Suga disambut barisan wartawan yang sejak 3 hari lalu memang sudah bersiaga disana.
Suga gelagapan membalik kan badan membelakangi kameran dan menunduk berusaha menutup wajahnya.
Seketika seseorang memakaikannya topi, merangkul pundaknya, memutar badan Suga membawanya menerobos kerumunan itu,
Suga tetap menunduk menyembunyikan wajahnya dalam topi itu.
Jimin merangkul Suga menuju mobil, mereka berdua dikawal beberapa orang BG yang memang disiapkan agency, sampai ahkirnya mereka aman didalam mobil.
Taehyung menelan salivanya, menonton dari layar kaca di rumahnya, aksi patriot Jimin yang melindungi Suga dari kerumunan wartawan.
seperti yang diharapkan Jimin,
keberadaan Suga pasti akan
memicu reaksi Taehyung.Jimin tak mau mati gaya selama
Shooting yang akan menghabiskan
waktu dilokasi bersama Tae dan
Jenny kekasih Taehyung.karna mereka bertiga adalah
Pemeran utama didrama itu.mobil berhenti di parkiran Gymnastiun.
"aku akan menjemputmu
besok sore disini "
ucap Jimin memecah keheningan
selama mereka dimobil.Suga melihat Jimin dengan marah, sekilas lalu memegang gagang
pintu mobil untuk keluar.Jimin mencegat tangan Suga, ekspresinya langsung berubah
sendu,"bantu aku ..."
"sekali ini aja.."
"aku mohon...
"begitu cepat dia mengubah-ubah
ekspresi wajah.
acting memohon yang sempurna. "
batin Suga yang langsung membuka
pintu dan meninggalkan Jimin._
_
_
_
_
_
_
_
_
_--- to be continued ---
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [YOONMIN] || END
FanfictionSuga tak tau haruskah mengutuk ketololan Yoongi adiknya, ataukah Park Jimin yang tak bisa menjaga perilakunya.