_
_
_
_
_Dua orang yang dimabuk cinta dan saling melepas rindu itu tak terkendali, desahan dan geliat tubuh Jimin membuat Suga tak ingin berhenti.
Jimin mengusap pipi Suga yang masih pulas tertidur, wajah yang selalu dia rindu kan selama ini.malam ini sangat berarti buat Jimin, Suga yang mengata kan mencintai
nya selalu terngiang.Jimin selalu takut pada perasaan nya yamg berharap ingin memiliki Suga seutuh nya dan selamanya, entah kenapa saat ini ia merasa sangat
percaya pada Suga.Suga meyakin kan bahwa dia juga membutuh kan Jimin.
"Jika boleh, aku ingin didekat mu selama nya, tidak mengapa jika
keberadaan ku di dunia ini adalah sebuah kesalahan, tak di harapkan kedua orang tua ku, cinta yang tak
pernah dihargai dan selalu di permainkan, apapun itu, asalkan kamu adalah takdirku pada akhirnya aku bahagia." batin Jimin."tidak mengapa jika harus menebus nya dengan kesulitan apapun, asalkan
aku bisa memilikimu selamanya."Jimin mencium kening Suga, membiarkan bibirnya menempel dikening mulus
itu cukup lama, lalu buru-buru mengangkat nya karna takut air mata nya membasahi wajah suga.Suga membuka mata, karna pantulan matahari lewat jendela mengganggu nya.
melihat sekeliling, tapi tak melihat Jimin. untuk sesaat Suga menduga bahwa kejadian semalam adalah mimpi, seperti Jimin yang selalu hadir di mimpi nya dimalam malam lain sebelum nya.
Suga meraba-raba tubuh nya, adegan tadi malam nyata di ingatan nya, penyatuan dengan Jimin yang membuat Suga seperti sedang diterbang kan ke surga,
"tidak mungkin jika mimpi senyata itu." gumam Suga. dan melihat beberapa kiss mark karya Jimin yang masih tergambar didada nya.
Menghela nafas dalam, yakin pasti Jimin meninggal kan nya lagi,
Suga pasrah walaupun tak rela jika kehilangan Jimin lagi, tapi dia tau itu pasti akan terjadi.
Suga keluar kamar dengan lesu, dia tau jika Jimin pergi lagi, pasti akan sangat sulit bertemu lagi setelah ini.
Suga sangat tau dengan keras hatinya Jimin.
langkah Suga tertegun saat melihat pintu kamar Yonggi terbuka, berjalan pelan kedepan pintu itu, berharap Jimin ada disitu.
benar saja, Jimin sedang dikamar Yoongi dengan laptop menyala, dan sedang menangis membaca diary milik Yoongi.
jantung Suga berdetak kencang karna melihat Jimin tidak meninggal kan nya, bahagia dan juga sendikit grogi, malu karna semalam dia mengatakan Jatuh cinta pada Jimin.
rasa berdebar yang aneh bahkan saat melihat punggung Jimin, seolah
pertama kalinya Suga merasakan jatuh cinta, Suga berusaha menenang kan dirinya."aku fikir kamu akan meninggal kan ku lagi. makasih karna tetap disini."
bisik Suga sambil memeluk Jimin dari belakang.
"aku minta maaf atas apa yang terjadi pada Yoongi." Jimin berusaha menahan tangisnya.
Suga mengangkat Jimin berdiri hendak membawa nya keluar.
"ayo keluar, aku masakin buat sarapan" bujuk Suga.
saat berdiri, Jimin memutar badan dan mendorong Juga untuk duduk, dan Jimin berdiri didepan nya, posisi mengintimidasi Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [YOONMIN] || END
FanficSuga tak tau haruskah mengutuk ketololan Yoongi adiknya, ataukah Park Jimin yang tak bisa menjaga perilakunya.