Secret Admirer pt.39

600 88 4
                                    

_
_
_
_
_

"Aku lelah menyangkalnya, aku sudah mengorban kan apapun untuk Yoongi,

"Sekali ini aja, gak bisakah Yoongi mengalah pada ku."

"Sekali ini aja"..

Makin erat meremas tangan Jimin. Mereka saling bertatapan dan menangis.

Untuk beberapa saat mereka tak mengucap kan apapun.

Suga menunduk dan masih menangis, dengan tangan yang masih meremas tangan Jimin.

Jimin memegang tangan Suga.

"Aku tau kamu bahkan gak yakin dengan semua yang kamu ucapkan sekarang."

Suga mengangkat wajah dan menoleh pada Jimin, tangan Jimin mengelus tangan Suga untuk membuat perasaan nya sedikit lega.

Jimin menghela nafas dalam, memandang Suga dengan wajah serius.

"Jangan suruh aku membunuh adikmu sekali lagi."

Suga terdiam, tak menyangka Jimin akan berfikiran seperti itu.

Air matanya mengalir melihat Jimin yang juga menangis.

"gak mungkin mengecewa kan Yoongi sekali lagi."

"Beberapa hari ini aku berfikir, andai saja aku tidak senaif dan sebodoh ini".

"Aku terlalu sibuk mengeluh, merasa yang paling kesepian, merasa selalu disakiti."

"Yoongi pasti jauh lebih kesepian, dia bahkan bisa kecewa pada ku yang tidak dikenalnya"

"Andaikan aku tidak punya ide bodoh itu, andaikan aku bisa lebih memberikan dampak positif pada orang orang yang tanpa syarat mendukung dan mempercayai ku."

"Hanya karna cinta bodoh dan hubungan toxic itu, aku mengacau kan semua nya."

"Terlalu egois kalau aku masih ingin memiliki mu sekarang. Yoongi akan lebih kecewa."

Jimin menunduk, mengalihkan padangan nya dari Suga.

Tubuhnya bergetar, menahan suara tangis.

"Aku mau kita jangan pernah bertemu lagi,"

Suga menarik tubuh Jimin kedalam dekapan nya.

"Jangan bikin keputusan yang kamu belum tentu sanggub menjalaninya." Bisik Suga

Jimin menggelengkan kepala, dan makin larut menangis dalam pelukan Suga.

"Bayangan wajah adik mu terus mendatangi ku, melihat mu membuatku merasa seperti seorang pembunuh."

"Aku takut."

Suga memeluk Jimin lebih erat, dan sama sama menangis sampai mereka lelah.

"Pasti ada cara lain, kita pikirkan cara lain" bisik Suga

"Hanya beberapa hari kita gak ketemu, lihat kondisimu sekarang, hati ku lebih hancur melihatmu begini."

"Kamu dan Yoongi sama penting nya untuk ku."

Tangis Jimin mulai mereda

"Aku akan makan dan tidur dengan baik, aku janji gak akan menangis sampai pagi lagi,"

"Aku tidak akan jatuh pada rayuan Taehyung lagi, tidak akan melakukan hal hal konyol lagi."

Jimin mengusap pipi Suga yang basah oleh air mata.

"Aku janji akan hidup lebih baik."

Suga menggelengkan kepala, dan menuntun Jimin ketempat Tidur, lalu mengajak Jimin berbaring.

"Aku serius" ucap Jimin. Karna melihat Suga yang seperti tidak peduli dengan apa yang baru saja dia ucapkan.

"Aku ngantuk". Jawab Suga menarik selimut dan memeluk Jimin erat.

"Maaf, karna sudah membuatmu takut ". Bisik Suga sambil terus mengelus punggung Jimin.

Tak ada yang dapat dilakukan Jimin, selain membalas pelukan Suga. Membenamkan wajah nya didada kekar itu, air matanya tak berhenti mengalir dan membasahi dada Suga.

Suga mengusap wajah Jimin, menyeka air mata itu. Dan mengelus Jimin sampai benar benar terlelap tidur.

Suga tak peduli lagi tentang yakin atau tidak yakin akan keputusan nya, satu satu nya yang diyakini Suga saat ini adalah Jimin pasti tidak akan mampu melewati nya sendiri.

Tak ada bedanya, Yoongi yang terbaring koma, dan mental Jimin yang terganggu. Suga tak ingin ada penyesalan lagi kali ini.

Air mata nya tak berhenti jatuh memandangi wajah Jimin yang terlelap pulas.

"Andai saja aku bisa mengatakan secara langsung kalau aku mencintaimu, aku sayang bangat sama kamu."

Bisik Suga dan lalu mencium kening Jimin.

Paginya Suga terbangun, tak ada lagi Jimin di sampingnya. Seperti biasa Jimin akan bangun lebih pagi darinya.

Suga menuruni tangga, berharap akan melihat Jimin di meja makan, tapi ternyata Jimin sudah berangkat.

lalu mencoba menghubungi dengan
menelpon Jimin.

karna ini masih sangat pagi, kenapa Jimin berangkat secepat itu.

tentu saja Suga tidak bisa
menghubungi jimin, karna nomor nya sudah di blokir Jimin.

tapi hari ini Suga merasa lega karna sudah bertemu Jimin, dan merasa sudah menyelesai kan permasalahan dengan Jimin.

lalu bersiap mengunjungi Yoongi
dirumah sakit, dan setelah nya kembali memulai rutinitasnya
seperti biasa sebagai seorang pelatih .

Sementara itu di mobil, Jimin terlihat sibuk menelpon seseorang.

dan wajahnya seketika berubah sendu sesaat setelah mematikan telpon, menatap jauh keluar jendela, larut
dalam fikiran nya sendiri.

tak lama Jimin menangis, dan dadanya mulai sesak.

Supir memperhatikan nya yang duduk di kursi belakang lewat spion,
tapi tak berani bertanya kenapa Jimin menangis.

Jimin mengusap dada nya, berusaha mengatur nafas.

tak sengaja Jimin menyentuh benda yang dirasa asing dilehernya.

melihat Kalung dengan liontin MYG terpasang di lehernya. entah kapan Suga memakaikan kalung itu ke leher Jimin.

Jimin menggengam erat liontin itu, dan membuat nya makin larut dalam
tangisan.

"maaf kan aku, akan lebih baik kamu mengutuk ku selama nya."

_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

--- to be continued ---





























SECRET ADMIRER [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang