_
_
_
_
_"Aku sudah memperingatkan mu untuk tidak bermain main dengan nyawa adik ku."
"Aku juga sudah memperingatkan mu untuk tidak melanjutkan rencana jahatmu pada kakak ku." Tantang Dr Joen.
"Apa yang terjadi pada Yoongi, bukan kesalahan Jimin hyeong" lanjut nya.
Jimin seakan tak percaya dengan apa yang didengar nya.
"Kenapa mereka menyebut nama ku, apa maksudnya".Suga menyeringai, seringai jahat yang menakutkan.
Suga menarik kasar tubuh Jimin dari gandengan Taehyung. Membawanya kehadapan dokter muda itu.
"Jelaskan pada adikmu, apakah aku menyakiti mu ?".
Jimin diseret dengan sangat kasar dan lengan nya dicengkram Suga saat ini dengan sangat kuat.
"Adikmu benar-benar baik baik aja, bahkan kondisinya jauh lebih baik sekarang. Tolong lepaskan dia, tolong tenangkan dirimu."
Dr Joen memohon.Joen tak menyangka kemarahan Suga akan se menakutkan ini.
"Haruskah kakak mu ini juga ku buat koma ?." Ancam Suga.
Suga kesetanan. Melemparkan Jimin sekuat kuatnya dan kembali menyerang Dr Joen.
Dia tak terkendali.Dari ujung lorong, Namjoon dan Lucy berlari menghampiri kekacauan itu.
Seorang perempuan memeluk Suga dari belakang.
"Hentikan"
"Suga ...Suga .. udah. Ku mohon."Pelukan itu menghentikan gerakan Suga.
Perempuan itu mengelus dadanya, membuat Suga tenang.
Semua mata tak lepas dari aksi Suga dari tadi.
Tak terkecuali Jimin. Melihat perempuan itu memeluk Suga, dia seperti pawang binatang buas yang dapat menjinak kan Suga seketika.
"Bawa Suga keluar" perintah Namjoon pada lucy.
Suga di tuntun perempuan itu keluar.
Suga benar-benar menurut pada cewek itu. Mata Jimin tak lepas dari mereka yang akhirnya menghilang di ujung lorong.Namjoon mengambil alih situasi.
Mereka bediskusi untuk menyelesaikan kesalahfahaman dan keributan yang dibuat Suga.
"Sangat beralasan kalau dia emosi, kalian mendatangi adiknya tanpa ijin, dan bahkan di publish." Jelas Namjoon
"Suga adalah orang tertutup, dia sangat menjaga privasi.:
:Dan disisi lain, kelemahan nya memang akan seperti ini ketika emosi, saya mintak maaf untuk itu.
Kadang kami di club juga biasanya kewalahan menghadapi jika dia sudah emosi.""Makanya tadi saya sengaja membawa tunagan nya datang untuk menenangkan nya, biasanya hanya tunangan nya itu yang bisa meredam emosi Suga."
Jimin terpaku menelan air ludah, mendengar itu.
"Sebaiknya kita selesaikan masalah ini secara kekeluargaan aja, karna kedua belah pihak sama - sama salah."
"Dan untuk masalah Yoongi, sementara dokter bisa berkomunikasi dengan saya, nanti ketika Suga sudah tenang baru saya ajak diskusi bagaimana rencananya tentang kelanjutan perawatan adiknya."
Jangan ditanya bagaimana keadaan Jimin sekarang. Karna tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa hancurnya perasaan nya akan kenyataan ini.
Jimin terlihat diam seribu bahasa, apakah dia harus bertanya, apakah dia butuh penjelasan, ataukah perlu menangis saat ini.
Jimin seperti tak dapat merasakan apapun.
Kenapa Suga menyalahkan nya atas kondisi adiknya. Rencana jahat seperti apa yang di maksud Joen Jungkook.
Dan tunangan. ??
Suga punya tunangan ??
"Yang mana dulu yang harus ku fikirkan." Batin JiminTaehyung sudah khawatir melihat ekspresi Jimin dari tadi, dia tak melepaskan Jimin sama sekali, tapi Jimin tak merespon sedikitpun.
Pertemuan itu berakhir disitu. Semua team diarahkan untuk bersiap kembali pulang.
Tersisa Namjoon yang sudah membuat janji dengan Dr Joen membicarakan kondisi terkini Yoongi.
Mata Dr Joen tak lepas dari hyeong nya.
Dia mengejar Jimin, dan membawa keruanganya.Akhirnya Jimin bersuara.
"gak tau apa yang harus kutanyakan. Tolong kamu katakan apa yang perlu ku ketahui". Ucap Jimin putus asa
"Adiknya adalah penggemar panatik mu, dia melompat dari lantai atas gedung apartemen nya karna kecewa pada mu".
Pukulan berikutnya untuk jantung Jimin hari ini.
"Dia tak pernah keluar kamar setelah menonton konsermu, dan memutuskan bunuh diri seminggu setelahnya".
Mata Jimin berkaca-kaca, mendongak menatap Joen Jungkook yang berdiri didepan nya.
Jimin ingin bertanya, kenapa, apa alasan nya. Tapi mulutnya kaku.
"Yoongi melihatmu bercumbu dengan laki-laki diruang ganti".
Jimin seperti dihajar, dipukul benda tumpul dengan sangat keras dan berkali kali hari ini.
"Semenjak aku melihat Suga bersama mu, aku terus mengawasinya. Aku khawatir dia mendekatimu untuk balas dendam."
"Aku sudah memohon padanya, tapi dia mengajukan syarat agar aku membuat adiknya pulih total."
"Tapi sayangnya kondisi adiknya tidak akan pernah bisa kembali pulih seperti yang di inginkan Suga."
"Sekarang mungkin dia belum menyakitimu, tapi kapanpun dia tau keadaan adiknya, dia pasti akan melampias kan nya padamu."
"Aku khawatir jika dia tetap ada didekatmu hyeong,
karna aku tidak punya cara untuk bisa berbicara dengan mu, makanya aku menyaran kan ini, ketika mengobrol dengan Jin hyeong yang sedang mencari penggemarmu untuk dikunjungi."Tiba-tiba pintu ruangan itu dibuka dan papa mereka menerobos masuk, dengan kemarahan disebatkan keributan yang terjadi dirumah tadi.
Jimin tidak memperdulikan nya sama sekali, jika biasanya dia akan menangis melihat papanya, kali ini Jimin tak melihatnya papanya sedikitpun.
Jimin meninggalkan ruangan itu tanpa bicara sepatah katapun, dia berjalan seperti robot. Kepalanya seperti tak mampu memikirkan semua yang baru saja dia lihat dan dengar hari ini.
Suga dan Lucy berada dikantor Namjoon, mereka menunggu namjoon kembali.
Suga menatap tajam cewek yang ada dihadapan nya.
"Aku senang karna masih pelukan ku yang bisa meredakan emosi mu."
"Belum ada orang lain kan?". Ucap Lucy
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_--- to be continued ---
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [YOONMIN] || END
FanfictionSuga tak tau haruskah mengutuk ketololan Yoongi adiknya, ataukah Park Jimin yang tak bisa menjaga perilakunya.