_
_
_
_
_"apa Yoongi akan memaaf kan ku?".
"dia pasti mengerti, dia selalu percaya padamu, selalu mengagumi mu." jawab Suga.
"aku selalu membayang kan malam seperti ini akan datang, walaupun yakin kamu gak mengingin kan nya." bisik Jimin sambil membenam kan wajah nya di dada Suga.
"pernah gak selama setahun ini kamu sangat merindukan ku, sampai ingin menemui ku saat itu juga ?". tanya Suga.
"sering." jawab Jimin yang masih menyembunyi kan wajah nya dalam dekapan Suga
"trus, kenapa gakdatang pada ku?" Lanjut Suga
"takut" jawab Jimin.
"kenapa ?"
"aku selalu ketakutan setiap mengingat mu, yang sering muncul di ingatan ku saat kamu marah."
"mulai dari pertama kita ketemu, saat kamu pukul aku, saat saat kamu marah dirumah, aku bahkan takut mengingat cara mu melihat ku waktu kamu marah dirumah sakit." Jelas Jimin.
Dada Suga terasa basah oleh air mata Jimin.
penyesalan Suga makin dalam, tubuh mungil dalam pelukan nya itu ternyata sangat menderita oleh nya, hati dan mental nya hancur tanpa Suga sadari.
padahal Jimin yang dulu akan menangis keras seperti anak kecil, dan akan memukul Suga walaupun dia yang jelas-jelas salah, menuntut Suga se enaknya.
tapi sekarang dia lebih banyak diam, jika menangis pun dia akan
menyembunyi kan nya dan sebisa mungkin tidak bersuara."sedalam itu dia terpukul, aku ingin kamu yang seperti dulu, manja dan selalu menuntut ku, aku janji akan membahagiakan
mu" batin Suga.Suga mengusap air mata Jimin, dan terus mengelus punggungnya, membuat Jimin nyaman dan tertidur.
mereka tertidur sampai siang, karna terlalu banyak mengobrol dan tidur telat semalam.
tidur nyenyak itu terganggu oleh suara dering hp Jimin dan juga hp Suga yang berbunyi ber sahutan, dan tak berhenti.
Sama sama meraih hp, Jimin dan Suga memasang ekpresi yang sama setelah mendengar suara di seberang telpon.
"mereka bilang apa ?" Tanya Jimin yang langsung menangis.
"Yoongi kristis."
Suga memeluk Jimin yang menangis,"kamu tenang ya, Yoongi gak akan kenapa-napa, liat kan kemaren dia baik-baik aja."
Suga menenangkan Jimin walaupun dia sendiri tak bisa menyembunyikan
wajah paniknya.Suga melompat dari kasur dan buru-buru bersiap menuju rumah sakit.
Mungkin sedikit berbeda berita yang Suga terima dengan info yang diberikan dr Joen pada Jimin.
setelah sarapan pagi, Yoongi tidur, dan siang ini tidak merespon apapun
lagi, bahkan team dokter kesulitan menemukan denyut nadinya.Jimin nyaris tak mampu berdiri, kaki nya lemas, tapi dia berusaha menguatkan diri dan gerak cepat mengikuti Suga yang sudah ingin secepatnya sampai
dirumah sakit.Suga berlari kencang begitu sampai dirumah sakit, meninggalkan Jimin yang menyeret langkahnya untuk mencapai ruangan Yoongi,
firasat Jimin makin buruk, saat Namjoon dan juga Lucy berlari kencang mendahului nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [YOONMIN] || END
Fiksi PenggemarSuga tak tau haruskah mengutuk ketololan Yoongi adiknya, ataukah Park Jimin yang tak bisa menjaga perilakunya.