Jimin hanya ingin menjadi nyata dalam hidup nya yang seluruhnya adalah kepura-puraan, setidaknya nyata dalam urusan hati dan cinta.
"Seandainya saja aku bisa mengungkapkan kemarahan ketika benar-benar marah, seperti orang yang menghajarku itu". Gumam Jimin.
Taehyung mendatangi Jimin dikamar rawat, dia menangis langsung memeluk Jimin.
"Maafkan aku yang udah memaksa mu ikut di drama ini"
Jimin menunjukkan ekspresi risih.
"Gak perlu acting, hanya kita berdua diruangan ini, gak ada kamera." Ucap Jimin menghindar."Jimina, kamu tau perasaanku padamu bukan acting."
Ucap Taehyung yang lelah meyakinkan Jimin bahwa hubungan nya yang di publish dengan cewek itu hanyalah pengalihan isu."Tapi yang ingin kamu tunjukkan ke dunia adalah hubungan normal dan indahmu dengan orang lain.
Aku tidak bisa membedakan mana sikapmu yang acting, dan mana yang real sekarang."
Ketus jawab Jimin.Taehyung menatap tajam, "atau kamu hanya sedang ingin mencari cara untuk lepas dari ku ?."
Jimin menyeringai, "kita memang sudah lepas sejak lama, sejak kamu mengambil keputusan sendiri"
"Kamu tau itu untuk menyelamatkan karier kita."
"Apapun alasannya, aku tidak pernah terima penghianatan". Tegas Jimin
"Siapa orang yang kulihat bersamamu diruang ganti saat konsermu kemaren?"
Tanya Taehyung dengan mata penuh selidik."Aku melihat semua apa yang kalian lakukan."
Jimin smirk, "aa kamu melihatnya, maaf aku gak tau kalau kamu datang kekonser ku." Jawab Jimin dengan senyuman yang membuat darah Taehyung mendidih.
"Kamu tau kan aku menciptakan rumor kamu berkencan dengan artis cewek itu untuk menutupi skandal mu."
"Kenapa kamu bisa seceroboh itu, bahkan ada fans yang melihatmu diruang ganti waktu itu."
"Aku lelah menjagamu, tapi kamu selalu mencari cara untuk menghacurkan kariermu".
Ucap Taehyung yang mulai marah"Sudahlah. Aku tak pernah memintamu untuk melakukan itu."
"Aku tak akan merahasiakan pada siapapun ketika aku menemukan orang yang kucintai"
Jawaban Jimin tak kalah sengitnya.Taehyung akan selalu kalah setiap berdebat dengan Jimin, perdebatan yang sudah berlangsung lama, itu itu aja dan tak pernah ada titik temu.
Tae mengalihkan topik, karna dia sadar tidak tepat mengajak jimin berdebat disituasi ini.
"Aaa, siapa orang yang menghajarmu tadi, apa kau mengenalnya.?"
Jimin menghela nafas dalam, seperti biasa Taehyung pasti akan mengganti topik, Jimin tau itu semua karna Taehyung pasti tidak akan mau meninggalkan pacar cewek nya itu.
"Ya" reflek saja Jimin menjawab iya dia mengenal Suga.
"Dia adalah orang yang kamu liat bersama ku dikonser, hari ini dia sangat emosi melihat kamu datang." Jawab Jimin yang dengan lancar mengarang bebas.
Taehyung yang sudah menahan emosinya, langsung kembali naik darah mendengar itu.
"Jadi kamu menerima peran di drama ini bukan karna aku yang gigih membujukmu, tapi karna ingin go publik dengan pelatih itu ?".
Jimin terdiam. Sebernarnya dia tidak bermaksud seperti itu. Jimin hanya ingin terus memancing emosi Taehyung, agar Taehyung yang dulu kembali padanya.
Jimin hanya menjawab sekenanya, tapi ternyata tanggapan Taehyung melompat jauh dari apa yang difikirkan Jimin.
"Lakukan apapun yang kamu suka, kalau memang ingin menghancurkan kariermu. Silahkan !!!"
Ucap Taehyung dengan marah dan langsung meninggalkan ruangan itu.Taehyung dan Jin berpapasan didepan pintu.
"Kenapa dia?" Tanya Jin pada Jimin, karna melihat ekspresi marah Taehyung saat menggigalkan kamar itu.
Jimin menjawab dengan mengangkat ke dua bahu nya.
"Gimana kondisimu, apa benar tanganmu patah?" Tanya Jin khawatir.
Jimin tertawa, "siapa yang bilang tanganku patah?".
"Taehyung menelponku" jawab Jin
"Hanya pelipisku robek, itu yang menyebabkan banyak darah keluar, dan itu hanya tiga jahitan. Jawab Jimin menjelaskan kondisinya.
.....
Sudah dua hari Suga mendekam di sel tahanan, tanpa ada kejelasan akan seperti apa kelanjutan nasibnya.
Menghabiskan dua hari di sel tahanan, membuat Suga mulai menyesali kecerobohannya yang tak mampu mengontrol amarah.
Dia teringat Yoongi, bagaimana dengan adiknya itu jika akhirnya dia harus dipenjara dalam waktu yang lama.
.......
Hoseok PD, Kim seokjin dan Jimin kedatangan Kim Namjoon yang berusaha bertemu dari kemaren untuk melakukan negosiasi.
Namjoon memohon kerendahan hati mereka untuk melepas kan Suga dari jeratan penjara.
"Penjara ?. Kalian memenjarakan nya ?".
Jimin terperanjat kaget mendengar itu. Dia tidak menyangka manager dan agency akan bertindak sejauh itu.
Namjoon juga lebih kaget melihat Jimin tak tau kalau Suga diaman kan polisi.
Seperti dapat celah, Namjoon melanjutkan usahanya membantu sang sahabat Suga.
"Suga adalah orang baik, tidak biasanya dia dikuasai emosi begitu. Mungkin saja dia hanya sedang banyak masalah. Karna adiknya sedang koma sekarang. "
"Saya minta kerendahan hati kalian untuk memaafkannya, saya akan bayar semua biaya yang ditimbulkan oleh kesalahan ini". Namjoon setengah memohon.
"Harga diriku tak bisa dinilai dengan uang anda". Ketus dan lantang Jimin menjawab Namjoon.
Sesuai prediksi Namjoon, bahwa gosib tentang Jimin yang sengak dan sinis ternyata benar adanya.
"Aku mau dia membayarnya dengan hal lain." Ucap Jimin yang memicu penasaran semua yang ada diruangan itu.
Mereka penasaran dengan apa yang dimasud dan sedang direncanakan Jimin.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_--- to be continued ---
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [YOONMIN] || END
FanficSuga tak tau haruskah mengutuk ketololan Yoongi adiknya, ataukah Park Jimin yang tak bisa menjaga perilakunya.