01. awal dari segalanya

219 16 8
                                    



Hai kenalin nama aku Rania, Rania Putri Smith. Waktu aku umur 6 tahun, aku tinggal di rumah sama nenek. Bisa dibilang aku dari keluarga mapan, tapi aku milih tinggal sama nenek dirumah yang begitu sederhana

Hanya nenek, hanya dia satu-satunya orang yang peduli sama aku. Sedangkan kakek? sudah meninggal waktu aku umur 2 tahun

Aku sayang banget sama nenek, bahkan lebih sayang nenek dari pada mama sama papa. hahha ntahlah orangtua aku tidak peduli sama perkembangan hidup aku dari kecil, mereka seperti nerantalin aku, sama kegiatan kesibukan mereka.

Huftt... aku cerita sedikit nih ya tentang kedua orang tua aku. Keduanya itu sangat sibuk dengan pekerjaan, bahkan sering mereka pergi keluar kota bahkan sampai keluar negara. Sesekalinya mereka pulang kerumah, aku tidak mendapat kebahagiaan keluarga, yang selayaknya setiap anak dapatkan. Menurutku keduanya sangat tegas dan galak. Aku tidak menyukainya, dan memutuskan untuk tinggal bersama nenek saja

Nenek aku sumber kebahagiaan, seolah-olah hanya dia dunia ku, dunia yang ku tuju, tempat aku curhat, tempat aku nangis, ahhh... pokonya sayang banyak-banyak sama nenek

Waktu tinggal sama nenek, aku bahagiaa banget, beda jauh saat aku tinggal dirumah mewah sama orangtua aku. Sama nenek berasa ada yang sayang tulus aja gitu. Sampe aku bertekad untuk turutin apa aja yang nenek mau, asal dia bahagia

Nenek selalu ngajarin aku buat taat. Taat pada sang pencipta, nurut semua perintahnya, rajin beribadah, dan dari kecil mulai berhijrah, pokoknya nenek aku selalu ngajarin aku jadi anak yang sholehah dehh. Baik kan nenek? aku beruntung punya dia

Haha, jangan iri ya

Seperti yang aku bilang, aku akan selalu nurut atas apa yang nenek aku mau dari diri aku. Aku akan terus berusaha menjadi yang terbaik buat dia

Dari pengalaman-pengalamanku hidup sama nenek berdua, Aku selalu ngebanggain dia dengan penghargaan aku, contohnya penghargaan mengaji, penghargaan hapalan bacaan Al-Quran, aku mau nenek bangga sama prestasi-prestasi yang aku dapet

Aku sayang banget sama dia, aku bersyukur meskipun kedua orang tua aku gak peduli sama kehidupan aku, tapi Allah menciptakan seseorang yang membawa aku ke jalan yang lurus, yang memberi aku kebahagiaan sedalam ini

Ahhhh... aku sangat bahagia ada disamping nenek, tapi kata-kata ini belum cukup menggambarkan betapa bahagianya aku

"Nanti kalo nenek udah ga ada jangan berubah yah"

"Raniaa harus ngelakuin ini demi Allah bukan demi nenek"

"kamu harus tetep kaya gini ya, terus berada di jalan yang diridhoi Allah"

Kata-kata yang nenek ucapin itu membuat aku terdiam, terdiam karna mengingat umurnya yang sudah tua, dan membayangkan ntah apa yang terjadi jika nenek meninggalkan aku nanti

"Ran" ucap nenek menyentuh lenganku, tanpa aba-aba aku langsung saja memeluk wanita lansia itu

"Nenek harus tetep ada di samping Rania, Rania bakalan maksa sama Allah, untuk memperpanjang umur nenek, Rania ga sanggup kalo gaada nenek di samping Rania"

****

3 tahun kemudian

"Arghhh, nenek kenapa ninggalin Raniaa"

"Nenek udah gak sayang sama Rania"

Tangis Rania pecah dengan menggoyangkan tubuh neneknya agar terbangun dan sesekali memeluknya

Betapa banyaknya air mata yang dikeluarkan oleh anak yang berumur 9 tahun itu, Rania tidak terima dan ia tidak menyangka jika neneknya harus pergi meninggalkannya

"Nenek, jangan tinggalin Rania sendiri, Rania takut sendirian" pecah sudah tangis Rania, matanya yang begitu sembab, hidung yang memerah, dan jangan lupakan dirinya yang terus menangis sambil sesenggukan.

Betapa terpuruknya Rania atas kehilangan orang yang selalu ada untuknya

"Udah sayang jangan nangis terus" Ucap Halena, ibu kandung Rania dengan mengusap pundak anaknya menenangkan

"MAMAH GAK USAH SOK PEDULI!!" Bentak anak itu, lalu menepis tangan mamahnya dengan kasar, dari pundak mungilnya

"HEH! JANGAN BENTAK-BENTAK! DIA MAMAH KAMU!!" Bentak ayahnya Irzan jauh lebih kencang

"Arghh, nenek" tangisnya semakin kencang mengadu pada neneknya yang terbaring bergitu pucat

"HEH!! JANGAN NANGIS TERUS! MAMAH CAPE DENGERNYA!!" Bentak Halena dengan tatapan mata yang menusuk tajam pada manik mata Rania yang memerah

"Mereka ga sayang sama Rania nek, mereka jahat" Bocah itu terus menggoyangkan tubuh lemas neneknya dengan sesekali mengusap ingusnya yang sedikit keluar

"Jangan tinggalin Ra-Rania nekk"

"Aku mau ikut nenekk" katanya menangis dengan tersedu-sedu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher naneknya yang terasa dingin

*****

Semenjak hari itu, aku menjadi tidak percaya, dengan adanya keadilan Tuhan. Seperti inikah keadilan yang aku dapat?

Coba kalian pikir, aku selalu mengikuti semua perintahnya dan larangannya. Tapi apa yang aku dapat? kenapa setega itu, Tuhan mengambilnya?

"Tuhan itu gak adil!!"

Hari itu, menjadi sejarah pada luka yang belum pernah aku rasakan. Aku menjadi ragu, dengan adanya keadilan Tuhan, yang hanya bisa memberikanku luka dan trauma atas takdirnya yang ia berikan untukku

gue benci

"Jangan salahin gue kalo gue berubah, salahin aja tuhan!" - Rania putri smith



Hii guys tinggalin jejak vote sama komennya ya!!

SETELAH INI, CERITA YANG SEBENARNYA AKAN DIMULAI !!

04-01-2024

AZKA BRATADITAMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang