•
•
•Hari sudah menjelang pagi, ada seorang gadis cantik yang tengah duduk didalam mobil mengenakan pakaian seragam, hari ini Rania diantarkan oleh supir pribadinya menuju sekolahnya
Dalam perjalanan Rania tak henti-hentinya tersenyum memikirkan hal yang tidak jelas dalam isi kepalanya, banyak sekali bunga-bunga bermekaran yang ada dalam hatinya. Ntahlah, ia juga tak tau kenapa dengan dirinya saat ini, yang jelas ia begitu merasa bahagia
Mobil yang di tumpangi Rania, tak terasa telah sampai di depan gerbang sekolahnya, tanpa pikir panjang ia langsung keluar mobil dan berjalan santai sambil menikmati udara segar di pagi hari. Gadis yang memakai pita di rambutnya itu berjalan menyusuri koridor sekolah, untuk pergi ke kelasnya
"Ran" Panggil Mira ketika Rania sudah duduk di bangkunya
"Kenapa?" Tanya Rania heran, pasalnya kini ketiga temannya sudah mengelilingi bangkunya dengan menatap intens ke arahnya
"Pacar lo di godain cewek" jelas Melda tak ingin basa-basi, Rania mengernyitkan keningnya bingung
"Pacar gue yang mana?"
"Farhan yang ngasi lo kalung" Jawab Vania, sambil menunjuk ke arah kalung yang Rania pakai hari ini
Rania terdiam, tatapannya menunduk menatap kalung berlian dilehernya, perhalan tangan gadis itu terangkat mengusap-usap liontin kalungnya "siapa cewenya?"
"Namanya Linda, sekelas sama Farhan" Jawab Vania yang sejak awal sudah mencari tahu tentang gadis itu
"Dia tau, kalo Farhan pacar gue?" Tanya Rania, ia pikir bisa saja gadis itu tidak tau jika Farhan memiliki pacar
"Dia tau, dia bahkan terang-terangan ngejelekin lo didepan pacar lo" Rania terkesiap mendengarnya, ia mengepalkan kedua tangannya kuat sampai terlihat urat tangan disana. Amarahnya kini sudah mulai memuncak, ia tak terima jika ada yang menjelek-jelekkan dirinya, apalagi didepan pacarnya sendiri
Awalnya Rania tidak akan peduli jika ada perempuan yang bersusaha mendekati pacarnya, toh ia juga selalu berdekatan dengan laki-laki lain. Namun jika perempuan itu menggunakan cara dengan menjelek-jelekkannya hanya karena ingin mendapatkannya, ia sungguh tidak akan terima. Sepertinya orang itu memang ingin bermain-main dengannya
"Jam istirahat, kita temuin dia" Kata Rania dengan senyum menyeringai
***
Rania beserta ketiga temannya kini tengah berada di kantin di jam istirahat, banyak murid di sekitarnya yang berlalu lalang hanya untuk memesan makanan
Tatapan Rania seketika terfokus pada satu meja yang terdapat Farhan dan seorang perempuan yang selalu berusaha mendekatinya, terlihat dari tubuhnya yang terus memepet-mepetkan ke arahnya
"itu yang namanya Linda"
Rania memperhatikan gadis itu dengan tatapan tajam dan senyum menyeringai "Berani banget godain pacar gue di tempat umum"
Keempatnya terus memperhatikan tingkah gadis itu dari kejauhan, tak sadar jika keempatnya pun sedang diperhatikan dari arah meja duduknya yang tak lain adalah Azka. Laki-laki itu melihat sorot amarah dari tatapan Rania, Azka mengikuti arah tatapannya dan ternyata tatapan amarah itu tertuju pada gadis yang bersama pacarnya
"Bawa dia ke kamar mandi" Bisik Rania tepat di telinga Mira yang berada disebelahnya, setelah mengatakan itu, ia mundurkan wajahnya kembali dan mulai melangkahkan kakinya pergi
***
"Lo mau apa?"
"Gue mau Far-Han" Jawab gadis itu mengeja kata terakhirnya
"Gue harap, lo bisa tarik kata-kata lo sebelum gue ngelakuin hal yang ga harus gue lakuin"
Rania menyunggingkan senyuman tipis, ternyata gadis yang berada didepannya seperti ingin menantangnya, ia suka melihat gadis itu menunjukkan sifat aslinya dengan terang-terangan padanya
Rania dan satu orang gadis yang bernama Linda kini berada didalam kamar mandi, setelah ketiga temannya menyeret gadis itu untuk masuk ke dalam sesuai instruksinya, sedangkan ketiga temannya tidak ikut masuk dan itu sesuai keinginan Rania sendiri. Rania hanya tidak ingin bermain dengan cara sampah yang bisanya membawa teman untuk melabrak seseorang
"Cowo gue banyak, ambil aja kalo bisa"
Linda menyunggingkan senyuman tipis dibibirnya "Gue lupa, lo kan cewe murahan yang bisanya ganti-ganti pacar" Kata Linda dengan bersidekep dada "minamal jadi cewe mahalan dikit lah" lanjutnya, sedikit mengangkat dagunya ke atas
Rania memalingkan wajahnya dengan tersenyum smrik "Gue yang murahan atau lo" ucapnya pelan dengan ekspresi yang sulit diartikan
"Minimal jadi cewe jangan godain pacar orang lah" Lanjut Rania mengikuti gaya bicaranya
"Suka-suka gue, gue bebas ngelakuin apapun yang gue mau"
Rania melipat bibirnya kedalam "ga laku, sampe nge godain pacar orang?" Linda terkesiap, ia gelagapan sendiri mendengarnya. Salah memang jika ia berurusan dengannya
"Kasi harga berada diri lo?" Rania menggantungkannya ucapannya "kayaknya gue sanggup beli" lanjutnya
Linda diam, ia kehabisan kata-kata untuk memojokkan gadis itu. Rania yang melihat itu terkekeh sambil terus memperhatikan gadis itu dari atas sampai bawah, tak lama kakinya terangkat untuk melangkah lebih dekat lagi dengannya
"Cara lo sampah, nge godain pacar orang, jelek-jelekin gue di depan dia" Linda diam, kakinya terus mundur hingga mentok Kedinding
"Kenapa? takut?" Rania menyeringai melihat wajahnya yang nampak ketakutan akibat tatapan tajam yang ia berikan
"Tadi nantang gue, kok sekarang diem?" Kata Rania mencondongkan wajahnya dihadapan wajah gadis itu dengan senyum menyeringai
Lnda yang awalnya diam saja, gadis itu dengan cepat mengambil spidol warna hitam yang selalu ia bawa di saku seragamnya, setelahnya ia mencoreti wajahnya sendiri dengan spidol itu, menampar pipinya sendiri dengan keras agar terlihat wajah memar di sana
"Bangsat lo ngapain"
Tak kehabisan akal Linda menjatuhkan tubuhnya, memeluk kaki kanan Rania dengan kedua tangannya "Kak, maafin aku kak jangan sakitin aku" Ucapnya dengan nada sedih yang dibuat-buat
"Ada apa ini?" Terdengar suara laki-laki dari arah belakang Rania dengan nada beratnya, gadis itu terkejut ketika melihat siapa orang yang datang menghampirinya
•
•
•28-04-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKA BRATADITAMA
Teen Fiction~ Dia milikku, selalu seperti itu, aku hanya membutuhkan waktu Cerita ini, mengisahkan perjalanan hidup seorang lelaki yang teguh dengan nilai-nilai Islam, yang bertekad untuk membimbing seorang gadis berandalan menuju jalan yang benar. Kisah ini m...